Share

Bab 33: Kopi yang Meredam Amarah

Sekian detik tatapan keduanya bertemu. Mei ingin bersorak. Ia tidak menyangka kalau Amran ternyata bisa bersikap romantis. Sementara Amran lega karena akhirnya bisa mempraktikkan saran dari konsultan-konsultan pernikahan yang ia dengar ceramahnya di youtube agar sering memuji istri dan sesekali menggombal.

Sebelum menikah, Amran juga mencari daftar kata dan kalimat romantis yang bisa diucapkan pada istri. Ia mencatat semuanya dan berusaha keras menghapal. Hari ini hapalan recehnya ternyata berhasil membuat Mei salting. Amran selalu senang melihat Mei salah tingkah. Kesal di hatinya pun semakin berkurang.

Denting piano Yiruna, aroma kopi panas, dan wangi kue menyambut Mei dan Amran. Mereka memilih meja di dekat dinding kaca. Dari tempat mereka duduk, hiruk-pikuk stasiun terlihat seperti putaran film dokumenter salah satu episode perjalanan hidup manusia, datang dan pergi.

"Ngomong-ngomong, beneran Prof, kita bakal ke Gili Trawangan? Beneran Prof dapat cuti?" Mei masih sedikit sangsi.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status