Home / Romansa / Dosenku Mantan Suamiku / 19. Dylan vs Ardan

Share

19. Dylan vs Ardan

Author: caramelsky
last update Last Updated: 2025-04-30 22:28:31

Dylan keluar tanpa banyak kata, hanya menyempatkan diri melirik sekilas ke arah Ardan sebelum menutup pintu. Begitu Dylan pergi, Ardan langsung mendekati Luna, sementara Luna yang kesal dengan sikapnya hanya melemparkan tatapan sinis.

"Nggak sopan banget ngusir Dokter," ketus Luna.

Ardan mendengus, wajahnya tampak masam. "Dia harus tahu tempat. Selesai memeriksa ya langsung keluar. Buat apa dia lama-lama di sini? Dia cuma Dokter, kan?"

Seketika Luna langsung menatapnya dengan tatapan jijik. "Dih… sok-sokan banget," sergahnya tajam. "Dia itu bukan Dokter biasa. Dia Dokter yang selama ini dianggap Cio sebagai Ayah," tegas Luna, menekankan setiap katanya.

Ardan terdiam, hatinya semakin diliputi rasa kesal dan cemburu setelah mendengar ucapan Luna.

"Siapapun yang dianggap ayahnya, tetap nggak ada yang bisa ngalahin kasih sayang Ayah kandungnya," ujar Ardan sambil memandangi Cio yang sedang tertidur pulas di atas ranjang.

Luna memutar bola matanya malas, lalu tertawa sumbang. "Baru juga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dosenku Mantan Suamiku   44. Truth or dare

    Permainan pun dimulai. Mega mulai memutar botol. Semua mata mengikuti gerakan botol yang berputar dengan cepat, hingga akhirnya melambat dan berhenti… menunjuk ke Dafa."Truth or dare?" tanya Nayla.Dafa menyeringai. "Dare, dong! Apa tantanganku?" tanyanya songong.Nayla dan Mega saling pandang, lalu berbisik sebentar sebelum akhirnya Nayla berkata, "Nyanyi lagu cinta sambil tatap-tatapan sama Siska."Ledakan tawa pun pecah. Dafa langsung protes, sementara Siska yang duduk di seberang Dafa mendengus kesal. Semua orang di sini tahu betapa seringnya mereka bertengkar dan saling sindir. Karena itulah, Mega dan Nayla sepakat memberi tantangan ini."Sialan kalian!" gerutu Dafa, tapi tetap melakukannya. Ia menatap Siska dengan ekspresi malas, lalu mulai menyanyikan lagu romantis dengan suara sengaja dibuat fals, membuat semua orang makin tertawa.Setelah Dafa menyelesaikan tantangannya, Mega kembali mengambil botol dan memutarnya lagi.

  • Dosenku Mantan Suamiku   43. Camping bersama

    Ekspresi kesal dan cemberut masih menghiasi wajah Luna saat ia memasang tenda. Bagaimana tidak? Jauh-jauh datang ke tempat ini untuk menghindari keramaian, malah bertemu dengan teman-teman sekelasnya.Lebih menyebalkan lagi, mereka justru memasang tenda tepat di depan dan di sekitarnya. Hal itu membuat Luna semakin tidak nyaman jika harus berinteraksi dengan Ardan.Untungnya, Ardan membawa dua tenda. Setidaknya, itu bisa sedikit mengurangi rasa canggungnya di hadapan teman-temannya."Pak Ardan mau kopi nggak?" tanya Dafa cukup keras, karena letak tendanya berada di paling ujung."Enggak, Fa. Minum aja. Saya udah minum kopi tadi pagi," balas Ardan santai sambil menyalakan rokok dengan korek api."Alat panggangnya aku taruh di tengah-tengah aja, ya. Nanti malam biar enak bakar-bakarannya," ujar Choki kepada teman-temannya. Yang lain hanya mengangguk setuju tanpa banyak bicara.Suasana perkemahan mulai terasa hidup. Beberapa orang m

  • Dosenku Mantan Suamiku   42. Berakhirnya sebuah drama

    Keesokan harinya...Setelah berhasil membela diri dari tuduhan yang tengah ramai di media sosial, Luna dan Ardan melanjutkan langkah mereka dengan membuat laporan ke kantor polisi siang ini.Sedikit demi sedikit, nama baik Luna mulai pulih. Banyak orang yang sebelumnya ragu kini berbalik membelanya, terutama teman-teman kampus yang mengenalnya dengan baik.Namun, tidak semua orang bersikap demikian. Siska, misalnya, masih terus melontarkan sindiran dan komentar pedas. Meski begitu, Luna memilih untuk tidak ambil pusing. Baginya, yang terpenting adalah kebenaran telah terungkap, dan ia tidak lagi harus menanggung tuduhan yang tidak adil."Huft..." Luna menghela napas panjang, merasa lega karena akhirnya masalah ini bisa diselesaikan dengan cepat."Minum ini," ujar Ardan sambil menyodorkan sebotol minuman.Luna menerimanya tanpa ragu, ia membuka tutupnya, lalu meneguknya perlahan. Setelah itu, ia kembali menghela napas panjang, mencoba mengusir sisa-sisa ketegangan yang masih tersisa."

  • Dosenku Mantan Suamiku   41. Drama kotor

    "Sialan!" Luna mengumpat begitu melihat berita yang mencoreng nama baiknya.Ia membanting ponselnya ke kasur, lalu mengacak rambutnya dengan frustrasi.Dira yang menyusul ke kamar langsung bertanya, "Kakak beneran bawa kabur uangnya Kak Dylan?"Luna mendengus kesal. "Aku kabur ke mana sih, Dir? Orang aku masih di rumah.""Dia minjemin aku uang buat biaya operasi Ibu waktu itu. Dia sendiri yang bilang nggak perlu balikin sebelum dia minta. Kalau mau nagih ya tinggal ngomong, kan? Bukan malah nyebar berita sampah kayak gini. Kesannya aku maling uangnya dia, padahal dia juga nggak pernah nagih sebelumnya. Sialan emang!" lanjutnya dengan penuh emosi."Oh, uang yang waktu itu buat operasi, ya?" sahut Bu Juli yang tiba-tiba ikut masuk ke kamar.Luna mengangguk, wajahnya masih merengut kesal.Dira kembali bertanya, "Kok tiba-tiba kayak gini sih, Kak? Bukannya kalian punya hubungan spesial, ya?""Hubungan spesial bapakm

  • Dosenku Mantan Suamiku   40. Tiba-tiba viral

    Luna tersenyum penuh kemenangan begitu melihat Dylan menarik tangan wanitanya dan memilih pergi dari sana. Ia tidak tahu apa yang ada di pikiran pria itu, tapi fakta bahwa Dylan memilih pergi membuktikan bahwa kehadirannya bersama Ardan cukup mengusik. “Kamu kesambet apa?” suara Ardan memecah lamunannya. “Hah?” Luna menoleh, masih sedikit bingung. "Kamu kesambet apa? Kok tiba-tiba minta disuapin?" tanya Ardan. Luna terkekeh pelan. "Nggak kesambet apa-apa. Tiba-tiba lapar aja lihat kamu makan," jawabnya berbohong. Kinanti yang duduk di seberang mereka hanya tersenyum melihat interaksi keduanya. Hal sederhana seperti ini saja sudah cukup membuatnya bahagia. "Ayo, mau disuapin lagi nggak?" tawar Ardan. Luna menggeleng. "Enggak, ini kamu ambil aja Cionya. Aku mau makan sendiri," ucapnya sambil bersiap menyerahkan bocah kecil itu ke pelukan Ardan. Tanpa banyak protes

  • Dosenku Mantan Suamiku   39. Balas dendam

    Luna berdecak kesal sambil melirik Ardan dengan tatapan sinis. “Emang siapa yang mau balikan sama kamu? Aku mending jadi single mom selamanya daripada harus balikan sama mantan,” ucapnya ketus.Meski sudah berdamai, Luna belum bisa melupakan perlakuan buruk pria itu beberapa tahun yang lalu. Jadi jika diminta untuk kembali bersama, tentu saja ia akan menolak. "Tuhan maha membolak-balikkan hati manusia," balas Ardan santai, diiringi dengan senyum tipis yang semakin membuat Luna geregetan. Luna memutar boleh matanya malas, sementara Sila dan Nayla kembali bertukar pandang sambil menahan tawa.“Sila dan Nayla mau nonton juga?” tanya Ardan, mengalihkan pembicaraan.Nayla mengangguk cepat. “Iya, Pak.”"Mau bareng sekalian, nggak?" tawar Ardan. Sila yang tampak antusias langsung menyahut, “Boleh banget, Pak!”"Nggak papa nonton film anak-anak?" Ardan memastikan lagi. "Nggak papa, Pak," jawab Nayla sambil tersenyum manis. Tanpa menunggu lama, Ardan segera memesan dua tiket tambahan untu

  • Dosenku Mantan Suamiku   38. Family time

    Sebagai wanita yang pernah diberi harapan oleh Dylan, Luna tentu saja kecewa dengan sikap pria itu. Tak ada angin, tak ada hujan, tiba-tiba memberinya undangan pernikahan.Padahal selama satu bulan terakhir, tak ada tanda-tanda bahwa Dylan dekat dengan wanita lain. Dalam pikirannya, mungkin Dylan hanya masih marah karena kejadian di acara pernikahan waktu itu.Namun, apakah semarah itu hingga memutuskan untuk menikahi orang lain?"Di dunia ini isinya emang cowok-cowok bajingan. Nggak bapakku, nggak mantan suamiku, nggak mantan gebetan, semuanya sama aja. Semoga anakku nanti gedenya jadi orang bener," gumam Luna sambil melempari batu-batu kecil ke permukaan sungai.Luna memutuskan untuk menenangkan diri di sungai kecil. Ia tidak mau membawa kesedihannya hingga ke rumah dan berakhir jadi sensitif nanti.Ia sengaja datang ke tempat ini untuk menenangkan diri. Luna tak mau membawa kesedihannya pulang, lalu berakhir menjadi sensitif di rumah.

  • Dosenku Mantan Suamiku   37. Hati yang kecewa

    Satu bulan telah berlalu, Ardan sudah kembali ke Bandung sejak dua minggu yang lalu setelah mengurus perceraiannya dengan Wulan. Meskipun putusan resmi belum diketok palu, Ardan sudah merasa lega. Setidaknya, ia telah melepaskan beban yang selama ini menghimpitnya. Sementara itu, Kinanti juga memilih untuk menetap di Bandung. Ia rela meninggalkan rumahnya di Jakarta demi bisa lebih dekat dengan cucunya. Di sisa usianya, ia ingin menikmati hidup dengan melihat pertumbuhan dan perkembangan Cio. Meski tidak bisa bertemu setiap hari, setidaknya dalam seminggu ia masih bisa menghabiskan waktu bersama cucunya beberapa kali. "Aku mau jemput Cio dulu, Ma," ujar Ardan sambil mengenakan jaketnya. "Iya, sekalian ajak mampir ke supermarket, biar nggak bolak-balik beli jajan," sahut Kinanti yang tengah membaca majalah di depan televisi. "Iya," jawab Ardan singkat. "Luna ajak sekalian kalau mau," tambah Kinanti.

  • Dosenku Mantan Suamiku   36. Minta adik

    Bu Juli tersenyum tipis melihat ketiganya duduk bersama. Pemandangan ini mengingatkannya pada masa lalu, ketika Ardan dan Luna masih bersama sebagai suami istri. "Cio mau makan pakai telur atau pakai ayam?" tanya Luna sambil menuangkan susu ke gelas kecil."Pakai telur dadar," jawab Cio yang masih melamun dengan suara yang masih lemas.Ardan langsung mengambil sepotong telur dadar dan meletakkannya di piring kecil Cio. "Ayah suapin, ya?" tawarnya lembut.Cio hanya mengangguk kecil. Tenaganya belum terkumpul sepenuhnya, jadi ia duduk diam menerima suapan demi suapan dari ayahnya."Makan dulu, Mas. Biar aku aja yang nyuapin," ujar Luna. "Enggak, kamu makan aja dulu. Biar aku yang nyuapin Cio," balas Ardan. Luna menghela napas, tapi tidak membantah. Karena perutnya juga sudah lapar, ia segera mengambil nasi, sepotong ayam, dan sedikit sambal.Meskipun sebenarnya kurang sopan makan lebih dulu daripada tamunya, Luna tak peduli. Lagipula, Ardan sendiri yang menolak untuk digantikan."Mi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status