Share

Mendadak ke Rumah Sakit

“Kau yakin tidak ingin masuk dulu?” tanya Iren yang berharap Gama berubah pikiran. 

Namun sayangnya Gama tetap menggeleng dengan tegas. Membuat bibir Iren maju beberapa senti.

“Tidak. Aku akan langsung ke rumahku lagi,” jawab Gama dengan senyum kecil. 

Sembari melepaskan seatbeltnya, Iren mendesah kecewa. Tapi ia tetap mengangguk. “Ya sudah. Sampai jumpa besok, sayang. Semoga mimpimu indah malam ini.” 

“Kau juga,” balas Gama.

Iren mendekatkan wajah, mengecup kilat pipi Gama lalu turun dari mobil.

Gama melambaikan tangan saat Iren melambai padanya. Tapi sebelum melajukan mobil, ia mengarahkan matanya terlebih dahulu ke arah rumah Iren yang tampak terang karena lampu-lampunya yang menyala.

Entah mengapa Gama merasa penasaran dengan sosok sepupu Iren yang bernama Hera. Matanya masih memindai bagian pintu rumah, berharap sepupu Iren itu akan muncul di sana. Tapi sampai sa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status