Share

Bab 18

Penulis: Janice Sinclair
Kiana bersusah payah mengalihkan pandangannya dari ketampanan pria itu. Dia melihat sekelilingnya lagi dan mendapati tidak ada orang lain selain pria itu.

Tentu saja, dia tidak mungkin dokter tua pengobatan tradisional itu, jadi dia adalah... seorang pasien?

Saat melihat tulisan merah besar 'Spesialisasi dalam Perawatan Infertilitas' di belakang pria itu, Kiana baru mengerti.

"Kamu juga datang berobat?"

Tidak ada respons.

"Kamu tahu dokter ada di mana?"

Tidak ada respons.

"Kamu sudah tungggu lama?"

Tidak ada respons.

Kiana mengajukan tiga pertanyaan berturut-turut, tetapi pria itu tidak menanggapinya dan masih berkonsentrasi memeriksa dokumen di tangannya.

"Eits, rupanya tuli."

Kiana mengerutkan bibirnya. Dia berpikir dalam hati, ‘apa gunanya tampan? Tidak sopan.’

Mengenai sindiran Kiana yang begitu jelas, pria itu tetap tidak menanggapi, bahkan tidak bereaksi sedikit pun.

Sudahlah.

Kiana menghela napas. Lagi pula, pria ini juga sedang menunggu untuk berobat, jadi dia juga harus menung
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yati Gani S
sejauh ini suka dg buku ini..tapi aku kok merasa ini bukan di Indo..apa buku ini saduran?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dulu Kau Permainkan Aku, Kini Aku Istri Sultan   Bab 134

    Menarik sekali!Ibunya Rachel mau minjam uang padanya?Bisa-bisanya dia mengajukan permintaan seperti itu?Kiana tentu tidak akan meminjamkannya, tetapi sebelum dia sempat berbicara, Rachel sudah bergegas masuk."Bu, siapa suruh kamu minjam uang sama dia?"Rachel marah sekaligus panik. Air mata mengalir di wajahnya."Apa yang kamu panikkan? Apa yang kamu tangiskan? Keluarga Sumargo nggak mau menyerah begitu saja, 'kan? Aku sudah tahu. Makanya aku minjam uang sama Kiana! Kalau nggak, siapa lagi yang bisa kamu pinjami? Lagian hanya Kiana satu-satunya temanmu di Kota Yasel yang bisa bantu kamu!""Ibu!"Ibunya Yovan bilang dia tidak sehebat Kiana dan sekarang ibunya sendiri juga mengatakan hal yang sama!Kenapa mereka semua mengatakan dia tidak bisa dibandingkan dengan Kiana? Apa mereka semua buta?Dia tidak menerima pernyataan itu. Dia tidak puas!"Aku bisa kumpulkan uang sendiri. Lagian, jumlahnya juga nggak banyak, jadi tolong jangan permalukan aku lagi!""Kamu benar-benar nggak tahu di

  • Dulu Kau Permainkan Aku, Kini Aku Istri Sultan   Bab 133

    "Ibu... Ibu sudah bikin aku kehilangan muka!"Sembari berbicara, air mata tampak menggenang di mata Rachel. Bukannya merasa bersalah, ibunya Rachel malah marah mendengar itu. "Semua ini karena kamu nggak berguna. Lihat Kiana. Dia bisa beli apa pun yang dia mau. Dia habiskan uang seperti air. Terus lihat dirimu. Kamu sama sekali nggak punya ambisi. Kamu bahkan bikin ibumu ikut kehilangan muka bersamamu.""Ibu!" Rachel kesal setengah mati."Apa yang kamu teriakkan!" kata ibunya Rachel sambil merebut barang-barang yang belum dikembalikan dari tangan Rachel. "Aku suka semua ini. Kamu nggak boleh kembalikan lagi!""Yovan suruh aku melunasi semuanya, kamu kira aku punya uang?""Kamu biarkan dia menidurimu selama bertahun-tahun, tapi kamu bahkan nggak berhasil memeras sepeser pun darinya?""Aku menikah dengannya, bukan menjual diriku kepadanya!""Mendingan jual diri saja!""Ke… kenapa aku bisa punya ibu sepertimu?""Kamu berani meremehkanku? Sama, aku juga meremehkanmu! Andai saja Kiana itu

  • Dulu Kau Permainkan Aku, Kini Aku Istri Sultan   Bab 132

    Meskipun masih pagi, Kiana sudah terjaga sepenuhnya setelah melihat foto dirinya.Dia berganti pakaian olahraga dan berencana untuk lari pagi. Saat turun ke bawah, dia mendengar suara dari ruang makan."Kamu merasa aku bikin kamu malu? Kamu kira demi siapa aku melakukan ini? Semua ini demi kamu!" kata ibunya Rachel sambil menyerahkan sarapan yang telah disiapkannya untuk Rachel.Rachel mendorong sarapan itu. Dia masih marah."Aku nggak selera.""Meski nggak selera, kamu harus makan demi bayi dalam kandunganmu." Ibunya Rachel mendorong sarapan itu ke depan Rachel lagi. "Dia adalah alat tawar-menawarmu. Dia juga yang memberimu kepercayaan diri untuk berdiri teguh di Keluarga Sumargo.""Tapi bagaimana kamu bisa sembarangan pakai kartu hitam Keluarga Sumargo? Bahkan, buat beli barang-barang seperti itu!""Asalkan Kiana boleh pakai, berarti kamu juga boleh pakai. Karena aku ini ibumu, aku juga boleh pakai! Aku sebenarnya beli pakaian dalam merah itu buat kamu!""Kamu beli buat aku?""Meski

  • Dulu Kau Permainkan Aku, Kini Aku Istri Sultan   Bab 131

    Tristan menjawab panggilan itu. Kiana bisa melihat pria itu baru saja selesai mandi. Rambutnya masih basah, tetapi setelah terkena uap air panas, wajah pria itu makin berseri-seri. Hanya saja, sebelum sempat mengaguminya lebih lama, kamera telah berpindah dan ponsel dengan santai dilemparkan ke atas meja."Aku sudah tanda tangan kontrak sama Teja siang ini. Kantor pusat perusahaan mereka akan pindah ke jalan komersial. Berdasarkan permintaan mereka, proyek pusat perbelanjaan kalian mungkin perlu buat beberapa perubahan. Aku sudah berikan detailnya pada mereka. Mereka akan buat janji sama kalian untuk bahas lebih lanjut. Aku sengaja bilang sekarang, terutama karena mau kasih tahu kalau perubahannya nggak akan terlalu signifikan. Komunikasikan dengan baik sama rekan-rekanmu dan nggak perlu ada perlawanan," kata Tristan dengan nada profesional.Mendengar itu, Kiana pun berubah serius. Perubahan kecil pada kertas manuskrip seringkali memiliki konsekuensi yang luas, jadi dia perlu memastika

  • Dulu Kau Permainkan Aku, Kini Aku Istri Sultan   Bab 130

    Kediaman Sumargo kacau balau. Mereka langsung menyuruh pelayan untuk segera memanggil dokter.Ibunya Rachel diusir, jadi dia terpaksa kembali ke rumah Kiana lagi.Rachel ditarik keluar secara kasar oleh Yovan. Pria itu mengarahkan jarinya ke hidungnya. Dia menyuruh Rachel mengembalikan semua barang yang dibeli ibunya, membayar selisih harganya, dan mengusir ibunya. Jika tidak, pria itu akan menceraikannya."Bagaimanapun juga, ibuku itu ibu mertuamu. Bagaimana kamu bisa…"Sebelum Rachel selesai berbicara, Yovan sudah menampar wajahnya."Kamu sengaja memanfaatkan ibumu untuk membuatku dan seluruh keluargaku jijik, 'kan?"Rachel menutupi wajahnya. Air mata membasahi wajahnya."Kalau itu Kiana, apa kamu juga akan memperlakukannya seperti ini?""Apa kamu dan dia sama?"Rachel terdiam."Kamu bahkan nggak pantas dibandingkan dengannya!"Kata-kata Yovan bagaikan pisau yang menusuk hati Rachel. Hanya saja, tidak peduli seberapa sedihnya Rachel, dia tidak bisa melihat sedikit pun rasa sakit hati

  • Dulu Kau Permainkan Aku, Kini Aku Istri Sultan   Bab 129

    Setelah memikirkannya, dia akhirnya memutuskan untuk mengesampingkan harga dirinya. "Benar, aku simpanan ayahnya. Dia suka kepribadianku yang penuh semangat dan supel. Dia bilang istrinya di rumah seperti batu bata, membosankan. Dia juga bilang aku membuatnya merasa muda kembali!"Perkataan Kiana barusan telah mengejutkan semua orang. Sebaliknya, perkataan ibunya Rachel sekarang membuat semua orang tercengang."Ibu!" teriak Rachel.Yovan mengumpat. "Sialan!"Ibunya Yovan baru bereaksi. Dia menerjang maju dan bersiap untuk mencabik-cabik mulut ibunya Rachel. "Dasar jalang tua, kalau kamu asal bicara lagi, akan kuhajar kamu sampai mati!"Polisi terkejut dengan kejadian ini dan segera turun tangan untuk memisahkan kedua orang itu."Sudahlah. Kalian berdua, tenanglah dulu!""Bi... Bisa-bisanya aku punya... Rachel, kamu... kamu sungguh..." Setiap kata yang diucapkan ibunya Yovan menyentuh urat sarafnya. Jadi, dia tidak mampu menyelesaikan kalimatnya dan tidak bisa melampiaskan emosinya. Ter

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status