Share

Kenikmatan yang Menghampa

Sejak beberapa menit yang lalu, belum terjadi pembicaraan apa pun antara diriku dan Kiana. Gadis tersebut terlihat canggung dan hanya menatapku sesekali.

Wajah meronanya bahkan masih jelas kulihat. Padahal, kami sudah berpindah dari taman menuju rumahku.

Kiana mengatakan hal aneh yang semestinya tidak pernah kuduga. Dia memintaku untuk melakukan hal agar memberikannya sebuah kenikmatan.

Hanya saja, aku merasa tidak bisa melakukannya. Dia memang cantik dan memesona, tetapi gairah di dalam diriku telah sama sekali tak ada.

Bibirnya yang tipis itu tidak lagi membuatku tertarik untuk melumatnya atau sekadar menempelkan bibirku di sana.

“Tumben cuma diem aja.”

Pada akhirnya, aku yang memulai pembicaraan. Biasanya, Kiana terlihat begitu ramah dan bijak. Yah, bukan berarti sekarang dia tak ramah.

“Habisnya, gimana nggak diem. Kamu aja belum jawab permintaanku. Malu, tahu!”

Lagi-lagi, dia mengalihkan pandangan k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status