Share

Memberikan Tante Pelukan Hangat

“STOP!”

Sudah kuduga, rencana untuk sedikit rileks ini tidak akan berjalan sesuai harapan. Seharusnya aku memang harus mengunci pintu kamar ini.

Baiklah. Tak ada gunanya menyesali hal yang sudah terjadi. Lagi pula, tante-tante lancang itu telah berada di kamar ini.

Lebih sialnya lagi, dia dalam mode brutal.

Susanti segera menjauh dariku dan kembali ke mode lugu. Aku bangkit sembari menggeleng-geleng.

“Kenapa, sih, lo gangguin waktu gue mulu. Ya, ampun. Apa nggak bisa lo tidur aja selama-lamanya?”

Sambil menyilangkan tangan, Wanda menyipitkan mata. “Nggak bisa gitu, dong, Adrian sayang. Bukannya tante yang akan berpasangan denganmu nanti di sesi syuting? Bukannya malah perempuan nggak jelas dari mana datangnya itu.”

Di satu sisi, aku bersyukur bahwa Susanti bukan perempuan yang mudah terpicu emosi. Jika perempuan lain, seperti contohnya Silvi atau Sevanya, perang dunia ketiga akan terjadi di kamar in

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status