Share

Penaklukan Beberapa Perempuan

Setidaknya sekarang aku sadar bahwa siapa pun orangnya, pasti memiliki kenangan pahit yang tidak bisa dilupakan dari ingatan.

Salah satunya adalah Wanda.

Manda mungkin terlihat biasa-biasa saja, baik dalam pembawaan maupun sikap. Namun, yang menjadi konflik terbesar di batinnya ialah Wanda itu sendiri.

Benar-benar tidak bisa kubayangkan jika menjadi Manda atau Wanda yang hidup dalam satu tubuh manusia. Sementara itu, mereka mengenal orang yang sama, berbicara dengan orang yang sama, tetapi hanya salah satu yang dapat bertahan dan dikatakan baik.

“Maaf, ya. Tante jadi sedih gini.”

Wanda terlepas dari dekapanku. Dihapusnya setitik air mata yang menggantung di manik.

“Hal yang biasa sebagai seorang manusia.”

Suasana jadi berbeda dari biasanya.

“Hmm, kamu belum ngopi, ya? Tante buatkan kopi, mau?”

Dengan senang hati, aku mengangguk sambil menjawab, “Boleh. Itu pun kalau nggak ngerepo

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status