Share

Membuktikan Kenyataan

Demi membuktikan bahwa Kiana bukanlah ilusi semata, aku ingat pernah bertemu dengannya di kafetaria Coconut Hotel. Karena itu, di pagi harinya, aku kembali ke bangunan menjulang tinggi itu.

“Ada yang bisa dibantu, Mas?”

“Gue cari tamu bernama Kiana Amaliya. Apa boleh tahu di kamar mana dia menginap?”

“Kalau boleh tahu, Mas siapanya, ya?”

Mataku menerawang, berusaha memikirkan alasan yang tepat agar tidak terjadi kecurigaan.

“Gue saudaranya. Gue ada keperluan dan nggak tahu dia ada di kamar mana. Nomor ponselnya juga nggak aktif.”

“Baik. Kalau begitu, Mas silakan menunggu dulu, ya. Saya akan berusaha mencarinya informasinya.”

Aku begitu yakin bahwa Kiana bukanlah ilusi. Ilusi tidak akan terasa sangat nyata seperti yang aku alami.

Kenanganku bersamanya, dimulai dari ketidaksengajaan saat berada di Mal. Aku ingat betul parasnya yang begitu memesona, meskipun waktu itu dir

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status