Mengapa Kau Membenciku?

Mengapa Kau Membenciku?

Oleh:  Ekta Naura  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 Peringkat
71Bab
8.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Sinta adalah gadis yatim piatu yang diadopsi oleh keluarga sederhana. Ia memiliki saudara angkat yang bernama Sarah. Selama ini Sarah menjalin hubungan asmara dengan salah seorang pewaris Perkebunan dan Perusahaan Teh yang bernama Fadli, karena merasa Fadli sangat posesif kepadanya membuat Sarah mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungannya tersebut, hal itu ia ungkapkan secara terus terang kepada Fadli pada saat mereka bertemu, karena merasa sangat mencintai Sarah tentu saja Fadli menolak untuk berpisah, ia berusaha untuk meyakinkan Sarah agar tetap menjalin kasih dengannya, namun Sarah tetap bersikukuh dengan keputusannya itu, setelah kejadian tersebut Fadlipun sering menelfon dan mengatakan bahwa ia akan bunuh diri jika Sarah tetap pada pendiriannya itu. Sarah beranggapan bahwa apa yang dilakukan oleh Fadli hanyalah sebuah gertakan dan ancaman belaka, namun ternyata ia salah karena beberapa hari kemudian telah diberitakan di sebuah surat kabar bahwa Fadli meninggal dengan cara gantung diri, bahkan di halaman pertama surat kabar tersebut juga terlihat dengan jelas mayat Fadli sedang memegang sebuah kalung yang liontinnya berbentuk huruf S, tentu saja adik Fadli yang bernama Fero memburu siapa sebenarnya pemilik kalung tersebut?, karena ia meyakini bahwa pemilik kalung itu pasti ada hubungannya dengan kematian kakaknya. Akankah Fero berhasil menemukan siapa pemilik kalung tersebut?, dan apakah yang dilakukan oleh Fero itu adalah tindakan yang tepat?, karena pemilik dan pemakai kalung yang di temukan pada mayat Fadli adalah 2 orang yang berbeda. Setelah menemukan keberadaan sosok yang dicarinya selama ini, maka Fero berusaha untuk menarik perhatiannya bahkan menikahinya secara sah menurut hukum dan agama. Lalu siapakah sebenarnya wanita yang sudah dinikahi oleh Fero, apakah Sarah ataukah Sinta?, dan apa sebenarnya tujuan Fero melakukan hal tersebut?, akankah pernikahannya itu tetap langgeng atau malah sebaliknya harus berakhir?, banyak sekali tragedi yang akan terjadi di novel ini. Simak terus hingga akhir episode ya My Dear Readers, Thank You All!

Lihat lebih banyak
Mengapa Kau Membenciku? Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Ananda Jihan
ayo semangat thor
2021-12-23 01:41:21
1
user avatar
Bu Les
bagus kak ceritanya
2021-12-19 13:01:39
1
user avatar
Ekta Naura
karya novel ini unik akan banyak tragedi, kesedihan dan air mata. Mampukah Sinta bertahan dengan rumah tangganya? kita kupas habis saja hingga akhir episode ya!!!
2021-09-25 15:44:43
4
user avatar
Ekta Naura
Bismillah semoga All readers menyukai karya saya ini & saya ucapkan terima kasih banyak buat kalian semua yang sudah mau meluangkan waktu untuk membacanya. Salam kenal dari saya Ekta Naura! Luv U All! jangan lupa kasih vote & komen positifnya ya!!!
2021-09-13 17:48:26
3
71 Bab
Part 1 : Kalung Misteri
Di sebuah perkebunan yang luas nan hijau tampak langit begitu cerah. Para pegawai perkebunan sudah memulai aktifitasnya sebagaimana biasanya untuk memetik daun teh. Hamparan daun-daun teh begitu tertata rapi, membuat siapapun yang melihatnya begitu terpesona, sungguh pemandangan alam yang benar-benar menakjubkan. Sementara itu tak jauh dari Perkebunan tersebut terdapat sebuah Perusahaan pengolahan daun teh. Oleh karenanya sudah bukan rahasia umum lagi bahwa pemilik Perkebunan & Perusahaan pengolahan teh ini merupakan salah satu Pengusaha sukses dari sekian banyak Pengusaha di kota Malang. Lalu pada saat yang bersamaan di satu sudut ruangan Perusahaan tepatnya di atas meja kerja CEO terpampang sebuah foto, tampak seorang pemuda yang sedang memandanginya kemudian diambilnya foto tersebut,"Sudah sebulan lebih aku di sini, tapi belum juga menemukan orang yang telah membuatmu harus mengakhiri hidup kak, huuuffftttt!" ucapnya lirih sambil menghembuskan nafas berat,"Bag
Baca selengkapnya
Part 2 : Siasat Fero
Di malam hari, langit begitu cerah, Sarah yang saat itu berada di halaman rumah sedang menengadahkan kepalanya sambil menatap bintang-bintang di langit. Teringat jelas di benaknya saat ia berada di kantor dan membaca sebuah judul di halaman utama sebuah Surat kabar : "Pemilik Perkebunan & Perusahaan teh ditemukan mati gantung diri."Peristiwa itu sudah sebulan lebih berlalu, tapi baginya itu merupakan peristiwa yang tidak akan pernah ia lupakan dalam hidupnya, karena setelah ia memutuskan hubungannya dengan Fadli, sering sekali Fadli menelfonnya serta mengancam akan bunuh diri. Sarah sama sekali tidak mengira kalau Fadli benar-benar mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Sarah mengira perkataan Fadli hanyalah sebuah ancaman belaka, dan andai saja saat kencan terakhirnya dengan Fadli ia tidak meminjam kalung Sinta, maka tidak akan resah seperti sekarang ini. "Dasar kalung pembawa sial huhh....!, sama sialnya dengan anak angkat itu, ngapain juga aku meminjam kalu
Baca selengkapnya
Part 3 : Berita Duka
                                                      Sesuai permintaan Fero, Sinta tidak ingin terlambat untuk datang ke sungai. Karena ia tidak mau Fero mencari-cari alasan untuk tidak memberikan kalung yang sangat berharga baginya itu. Jalan setapak demi setapak ia lalui, karena dini hari usai hujan, kini jalan yang ia lewati itu sedikit licin, dengan sangat berhati-hati sekali ia melangkahkan kakinya. Beberapa saat kemudian sampai jualah ia di tepi sungai."Masih sepi, tidak ada seorang pun di sini." bisik sinta dalam hati, sambil mengamati keadaan di sekelilingnya."Dia datang apa tidak ya?, jangan-jangan dia hanya ingin mempermainkan aku saja?!" imbuhnya.Tiba-tiba datang seekor kupu-kupu hinggap di atas bunga-bunga yang berada tepat di depannya. Iapun menghampiri kupu-kupu tersebut, kemudian diletakkannya di ata
Baca selengkapnya
Part 4 : Mengenal Lebih Dalam
Sebuah mobil warna hitam mengkilat meluncur lirih ke arah Sinta, kemudian berhenti tepat di depannya. Pintu mobil tersebut pun terbuka, lalu keluarlah sosok pemuda gagah yang mengenakan setelan jas hitam dengan memakai sebuah kaca mata hitam berjalan mendatangi Sinta, sedangkan Sinta acuh tak acuh dengan kehadiran pemuda tersebut karena merasa tidak mengenalnya. Karena jengkel dengan perlakuan Sinta yang tidak merespon kehadirannya, pemuda tersebut membuka kaca matanya. Terlihatlah jelas wajahnya yang tampan, putih, dengan brewok tipis di wajahnya. Sinta dibuat kaget, Ia tak percaya bahwa Fero sedang berdiri di hadapannya saat ini."Fero....!, apa yang sedang kamu lakukan di sini?""Coba tebak apa yang akan aku lakukan?""Bagaimana aku tau?" jawab Sinta sambil mengangkat kedua pundak dan tangannya sebagai isyarat kalau ia benar-benar tidak tahu."Aku mau menculik kamu agar kamu mau menjadi kekasihku!" jawab Fero sambil menarik tangan Sinta untuk
Baca selengkapnya
Part 5 : Lamaran Fero
Akhir-akhir ini, Fero sering berkunjung ke rumah Sinta. Semula Sinta ragu akan hubungannya dengan Fero karena status sosial mereka yang jauh berbeda. Ia merasa tak pantas dicintai oleh Fero. Karena Selain memiliki paras yang tampan, Fero juga memiliki postur yang gagah, serta materi yang berlimpah. Dengan memiliki segudang kelebihan inilah mustahil jika Fero tak digandrungi gadis-gadis cantik di luar sana. ***Malam ini Sinta sedang mengerjakan tugas kuliah di dalam kamar. Sudah 50 Menit Sinta berkutat dengan laptop dan buku-bukunya. Ia tidak boleh menunda lagi mengerjakan semua tugas karena ia sudah tertinggal 1 semester, ini merupakan efek dari mengajukan cuti kuliah sementara beberapa waktu yang lalu."Tok..tok...tok...!"Suara ketukan berbunyi dari pintu depan. Tanpa menunggu ketukan berikutnya, Sinta segera membukakan pintu. Setelah pintu ruang tamu terbuka. Ternyata sudah berdiri sopir Fero dengan membawa sebuah kado di tangannya.
Baca selengkapnya
Part 6 : Kenyataan Yang Menyakitkan
Akhir-akhir ini Leon hampir tiap hari menjemput dan mengantar Sinta pulang kuliah. Jawaban tidak tak mampu terucap dari bibir Sinta. Sebab jikalau menciptakan argumen, Sinta takkan menang dari Leon. Meng-iyakan adalah salah satu cara untuk meredam perbedaan dari berbagai sudut pandang. Jika berkata Iya bisa membuat lawan bicara merasa senang, tentunya Sintapun tenang, itu pula yang dilakukan Sinta saat ini.Tepatnya pada jam 16.00 WIB Sinta sudah sampai di rumahnya, Leonpun berniat untuk singgah barang sejenak, dan Setelah sang Dosen dipersilahkan duduk di ruang tamu, kemudian Sintapun membuatkan segelas teh untuknya. "Kamu sudah tinggal berapa lama di sini  Sinta?" tanya Leon"Sejak saya masih kecil pak!" jawab Sinta"Kalau sudah di luar kampus tidak usah terlalu formal, cukup panggil saja aku Leon!""Saya akan canggung sekali kalau langsung panggil nama anda.""Itu karena belum terbiasa, jadi biasakanlah!""Baiklah, Le..L
Baca selengkapnya
Part 7 : Gudang Kumuh Dan Kotor
"Apa kamu memiliki bukti Fero, hingga begitu yakinnya menuduhku untuk sesuatu yang sama sekali tidak aku perbuat?""Tentu saja aku punya cukup bukti bahwa kamu adalah orang yang telah menyebabkan kakakku mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya!" teriak Fero lantang sambil menarik kalung dari leher Sinta, hingga membuat mulut Sinta ternganga karena kaget."Lihat ini baik-baik! ini adalah kalung yang aku temukan di tangan kakakku saat ia sudah tidak lagi bernyawa, kalung ini digenggamnya sangat erat, hingga sulit sekali untuk dilepaskan dari tangan kanannya, dan ini adalah Berita utama di sebuah surat kabar, lihat baik-baik kalung milikmu itu terlihat sangat jelas di gambar surat kabar sedang digenggam oleh kakakku!"Sontak Sinta semakin kaget dengan apa yang ia dengar dan lihat dengan mata kepalanya sendiri, ia tidak habis fikir bagaimana bisa kalungnya benar-benar berada di tangan orang yang tidak ia kenal dalam halaman utama di surat kabar itu. Secara ref
Baca selengkapnya
Part 8 : Perhatian Sinta Untuk Fero
Selesai mencuci piring di dapur. Sinta beranjak pergi menuju gudang, namun saat sesampainya di tangga, ia berpapasan dengan Fero yang terlihat memakai jas seperti saat akan pergi ke kantor. Secara refleks Sinta terpukau melihat penampilan Fero dengan rambut klemis serta penampilannya yang rapi itu. Perlahan jarak mereka semakin dekat, tanpa berkedip sedikitpun Sinta memandangi Fero."Wah, benar-benar tampan dan gagah sekali suamiku ini, tak salah bila aku begitu mencintainya!" ucap Sinta dalam hati.Namun Fero yang meski berpapasan dengan Sinta hanya melihat sekilas ke arahnya tanpa ekspresi sedikitpun. Seketika itu pula Sinta sadar bahwa cintanya kepada Fero hanya bertepuk sebelah tangan, Fero sama sekali tidak memiliki perasaan sedikitpun kepadanya, hatinya begitu sakit, hatinya begitu perih. Dengan langkah perlahan ia terus menaiki anak tangga hingga sampai jualah ia di pintu gudang, lalu dibukanya pintu itu dengan pelan. Dan sesampainya di dalam gudang yang sekaran
Baca selengkapnya
Part 9 : Gerombolan Pemabuk
 "Apa sih yang kamu lakukan di sini? asal kamu tau ya! beberapa pekerja gak fokus kerjanya karena ngomongin kamu, ada juga yang bergerombol ninggalin pekerjaannya karena lihatin kamu kayak anak kecil main air di sini, mendingan kamu di rumah saja deh! dari pada bikin mereka gak fokus sama kerjaannya!" teriak Fero pada Sinta."Kamu ini napa sih, datang-datang kok marah-marah gitu? ganti hobi baru nih sekarang?" sahut Sinta balik bertanya."Hobi baru? hobi baru apa sih? kalau ngomong itu yang jelas?!""Kamu kan sekarang punya hobi baru marah-marah! padahal dulu waktu deketin aku, kamu itu baik, perhatian, meski cenderung tegas tapi sedikitpun kamu gak pernah marah-marah, tapi sekarang sedikit-sedikit marah, jadi aneh saja ngelihatnya!""Aneh?""Iya jadi aneh, berubah drastis 180 derajat!""Aku sendiri juga gak tau, kenapa kalau ketemu kamu bawaannya pingin marah-marah? kamu selalu bikin aku emosi, apa lagi lihat gaya kamu
Baca selengkapnya
Part 10 : Kedatangan Nindy Kemudian Altara
Sinta masih terus saja berjalan membuntuti Mang Inyong, namun setelah sampai di pintu gerbang tiba-tiba turun hujan begitu deras, Sinta pun berlari menuju rumah agar tidak basah kuyup, namun sesampainya di teras rumah, ia melihat Fero dengan seorang gadis cantik duduk saling berdekatan dengan posisi kepala si gadis bersandar pada bahu Fero. Mereka tampak akrab satu sama lain dan juga begitu mesra. Tentu saja Sinta yang melihat semua itu begitu kaget, karena sebelumnya ia tidak pernah bertemu apalagi mengenal gadis tersebut. Segala perasaan berkecamuk dalam hatinya saat itu, ia yang merasa setelah menikah saja tidak pernah diperlakukan mesra dan manja layaknya gadis itu oleh suaminya, maka dengan segera Sinta bergegas ke dalam rumah kemudian masuk ke dalam kamarnya, setelah itu ditutupnya pintu kamar dan ia pun bersandar pada pintu sambil terduduk lemas.2 kejadian sekaligus dalam kurun waktu yang hampir bersamaan seolah membuat jantungnya hampir lepas, baru saja ia diganggu o
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status