Share

Merindukan Pisang?

“CUT!”

Seruan itu menjadi penghenti sesi syuting hari ini dan aku berhasil mengalahkan sepuluh perempuan nakal bermulut besar.

Segera aku bangkit dan mengenakan handuk untuk menutupi senjata kelelakianku, kemudian meninggalkan arena pertempuran gairah kenikmatan itu dengan terhuyung.

Kekosongan datang lagi padaku. Mataku telah tidak memiliki cahaya atau sekadar warna lain, kecuali hitam dan putih.

“Minum dulu.”

Kulihat sebuah tangan menawarkan sebotol mineral dingin. Elaine tersenyum lebar penuh makna. Tentu, kali ini dia akan sangat puas telah berhasil membuatku mengeluarkan semua kemampuan.

Kuembuskan napas panjang dan mengambil mineral, menariknya dengan sedikit memberikan tekanan tenaga.

“Benar-benar di luar dugaan, Adrian. Saya memang tidak salah memilihmu. Kamu adalah legenda di sini.”

Seperti biasa, dia mengucapkan kalimat tanda kepuasan itu dengan seringai licik dan kilatan yang serin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status