Share

Part 12 Goresan Luka

Aku mengambilkan obat dan kuberikan pada Hendri. Dia juga langsung meminumnya. Kubereskan bekas perban kemudian pamitan. "Saya permisi pulang!"

"Di luar hujan deras. Bajumu juga basah." Dia menunjuk celana bahan, seragam yang aku pakai.

"Ya, nggak apa-apa," jawabku sambil tersenyum. Malam ini tidak ada adu mulut di antara kami. Meski dengan sikap yang kaku, dia bicara agak panjang tapi tanpa membantahku. Yang katanya susah minum obat pun, dia akhirnya juga mau tanpa protes seperti kemarin.

"Saya permisi!" Aku melangkah keluar kamar. Menyimpan obat di tempat biasanya kemudian turun ke bawah. Mencuci tangan di wastafel dapur, lantas pamitan pada Bu Atun. Wanita itu mengantarku hingga teras samping.

"Tunggu, Mbak."

Langkah kami terhenti ketika Pak Wahab dari arah dalam mengejar kami. Di tangannya ada kunci mobi.

"Mari saya antar."

"Nggak usah, Pak. Saya naik motor saja, lagian sudah terlanjur basah juga," tolakku halus.

"Mas Hendri tadi menelepon supaya saya mengantarkan Mbak Embun pula
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
siti fauziah
embun kamu harus bahagia hempaskan masa lalu yg pahit
goodnovel comment avatar
Yanyan
sudahlah bun. bahagiakan dirimu jangan terlalu bersedih.. ayo yo bangkit ..
goodnovel comment avatar
Mq243550Tini
entah di part ini author bikin saya nangis
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status