Share

66. Orang gila tidak bisa menjadi kepala keluarga

Malam ini jauh berbeda dari malam-malam sebelumnya. Kehadiran Ayumi, Siwi, dan juga Kek Usman di rumah Edwin, menjadi kebahagiaan sendiri untuknya. Suasana lebih semarak dan ramai. Walau kontrakan mereka tidak terlalu besar, tetapi Ayumi terlihat senang. Gadis cantik itu berlarian ke sana-kemari sambil memegang roti yang tadi sempat dibeli Edwin di jalan.

Siwi membuatkan  teh untuk Kek Usman dan juga Edwin. Wanita itu bergelut di dapur dengan gerakan sangat canggung, karena Raka tidak berhenti mengamatinya dari ruang tengah. Lelaki itu duduk diam saja tanpa bicara, tetapi bola matanya bergerak sesuai dengan gerakan tubuh Siwi.

"Ayumi, tidak berlarian di dalam rumah, nanti jatuh," seru Siwi sambil membawa nampan.

"Iya, Bun. Rumah Papa Lata besal, Ayumi senang." Gadis kecil itu memperlihatkan seringai cantiknya. Siwi hanya bisa menghela napas, lalu berjalan melewati Raka.

"Biar saya bantu." Raka merebut

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status