Share

Paviliun Sambarung I

“Apa yang akan kita lakukan sekarang?” tanya seorang pemuda yang membawa sebuah pisau.

“Diamlah!! Kita harus menjaga suara dan langkah kaki kita. Apa kau ingin mereka menemukan kita atau makhluk-makhluk itu menyerang kita? Kalau kau menginginkannya, ambil sendiri. Jangan membawa kita semua,” balas seorang pria paruh baya yang menggenggam sebuah parang.

Sekelompok orang ini berjalan dengan hati-hati melewati sebuah pohon yang telah menjadi ranjang untuk Barata. Mereka mengatur nafasnya agar nafasnya tidak memburu. Mereka terlihat begitu cemas dan takut pada segala hal, bahkan ketika semak-semak tertiup angin dan bergerak. Mereka langsung menatap ke arah tersebut sembari mengacungkan senjatanya.

Pria paruh baya yang memimpin kelompok ini terlihat seperti seorang pensiunan prajurit karena hanya dia seorang yang tetap bersikap tenang di saat ada sebuah situasi yang tak biasa. Jumlah mereka tak lebih dari belasan orang, dan m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status