Share

Paviliun Sambarung V

Barata melepaskan serangan yang cepat. Langkah kaki serta ayunan senjatanya sama cepatnya, sehingga Lumbayang terkesiap. Lumbayang menahan serangan itu dengan bilah pedangnya, tapi dia tetap terdorong mundur. Lumbayang menatap Barata dengan dingin sambil mengatur nafasnya. Dia merasakan kekuatan yang menghantam dirinya tidaklah kecil.

“Bajingan busuk ini yang mengacau di wilayahku, rupanya. Tua Bangka Bau Tanah yang tak punya otak berani membuat wilayahku yang damai menjadi kacau, dan melakukan serangan seperti ini. Tidak ada hukuman yang pantas untukmu selain kematian. Aku akan menyiksamu Tua Bangka!!! Akan aku kuliti dan cabut gigimu satu per satu, akan aku patahkan setiap anggota tubuhmu, dan akan aku cincang kau!!!” seru Lumbayang yang diliputi api amarah.

Saat Barata mendengarnya, dia hanya terkekeh. Dia tidak peduli dengan ancaman omong kosong itu. Sudah berapa banyak orang yang mengancamnya, dan mereka yang melakukan hal tersebut berakhir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status