Share

Perlawanan

Bentrokan energi menciptakan ledakan yang begitu dahsyat hingga memorak-porandakan pohon di sekitar mereka. Tidak ada apapun di sekitar mereka dalam radius beberapa meter. Barata memegang pedangnya dan mengarahkan tatapan tajam ke arah Anta Sukmajang tanpa mengurangis sedikitpun rasa haus darahnya. Wajahnya berkedut karena marah dan tatapannya sedikit gila saat itu. Dia menancapkan pedangnya ke tanah seolah sedang membuat sebuah momentum.

Barata memperhatikan Anta Sukmajang yang menatapnya dengan tatapan yang tidak menyenangkan. Dia memahaminya, tapi melihatnya secara langsung hanya membuat dia semakin marah. Apalagi, Anta Sukmajang tidak mengucapkan sebuah kata saat bertemu dengannya dan hal ini hanya makin membuat perasaannya buruk dan tidak nyaman. Mengerti siapa yang dilawan merupakan salah satu keuntungan tapi juga menjadi salah satu sumber kecemasan.

Anta Sukmajang tidak bergeming meski merasakan aura membunuh dari Barata yang sangat kuat hingga membuat dia tak b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status