Share

Pusaka Cincin Kehidupan III

Ketika Energi Kehidupan coba ia masukkan ke dalam pusaka tersebut, Barata merasakan perlawanan yang tidak lemah dari pusaka tersebut. Sontak saja, pandangannya segera tertuju pada Anta Sukmajang yang kebetulan dia sudah bangkit serta berdiri dan menatapnya dengan tajam.

Barata terus memaksakan Energi Kehidupannya ke dalam Pusaka yang saat ini berada di tangannya. Meskipun pusaka itu masih terpasang di jari Anta Sukmajang, dia tidak ragu untuk mengambilnya dan tentu saja dia menggenggam potongan tangan itu dengan tenang.

“Kulihat kau tidak bisa menumbuhkan tanganmu? Apa yang terjadi, Sukmajang? Mungkinkah kekuatan magismu itu sudah menghilang?” Senyumnya yang dingin tidak memberikan perasaan yang baik. Dia mencabut paksa cincin yang ada di tangan Anta Sukmajang. Dua cincin itu terpasang dengan kuat dan sulit untuk ia cabut. “Dan … kenapa kau diam? Adakah hal yang tak bisa kau sampaikan padaku, mulutmu terbuka lebar, Sukmajang! Terkejutkah dirimu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status