Aku jatuh sakit, seminggu kemudian aku terbaring di rumah sakit. Seperti mendapat penderitaan bertubi, seolah Tuhan menghukum atas apa yang aku lakukan karena menyakiti pria itu, aku kehilangan jabang bayiku.
Setelah kembali dari Bali aku mengalami depresi, aku tidak bisa berangkat kerja, tidak mengurus tubuhku dengan baik sehingga janin kecil yang ada dirahimku harus menjadi korban. Aku kehilangan hal berharga yang merupakan wujud cintaku bersama Drian.
Reno bingung melihat keadaanku, dia pikir aku sakit tipes dan aku
Commentnya ditunggu yaa...
Present dayHalaman belakang rumah Mama di sulap menyerupai tempat pesta minimalis, tidak ada acara khusus, hanya berkumpul bersama dengan beberapa sanak keluargasambil menanti pergantian tahun.Ada beberapa meja di kiri taman yang berisi bermacam-macam kue dan minuman. Di sudut kanan ada tenda kecil, sepertinya khusus untuk Brielle bila tertidur.Beberapa asisten rumah tangga tampak sigap melayani, Mama menyiapkan beraneka makanan dari pembuka hingga penutup. Aku tadi siang hingga sore hanya bantu mendekor halaman luas itu, terlihatsimpletapi cukup memakan banyak waktu.Pukul enam sore saat saudara-saudara kami terlihat mulai berdatangan, aku baru selesai mandi. Aku sedang mengenakan anting saat melihat dari jendela kamarku ke arah bawah. Sudah ramai orang, ada beberapa keluarga dari pihak Mama dan Papa yang datang. Kira-kira ada dua puluh lima hingga tiga puluh orang yang sudah hadir. Pandanganku
"Akh.. hhh..Mmh.."Aku mendesah tanpa henti saat Reno menumbukku dari belakang, tangannya tidak berhenti meremas payudaraku dan aku mengerang saat pelepasanku tiba. Kemudian suamiku menyusul, mengerang berat saat dia mencapai puncak. Reno melepaskan miliknya lalu merebahkan tubuh kami berdua."Wow! Kamuh... Hothh.. bangeth!!" Dia terengah. Dan aku terdiam menatap langit-langit kamar.Semua gara-gara dia!!Sejak kejadian tadi, kak Drian tidak berhenti menggangguku. Kapan pun ada kesempatan, dia akan mendekat, menyentuhku secara sengaja, seperti saat pesta tahun baru itu, saat kami membagikan kembang api, dengan sengaja dia mengelus jariku ketika aku menyerahkan korek api.Aku berusaha acuh, tapi aku tidak memungkiri kalau aku terpengaruh dengan sentuhan pria itu. Gila! Dia memang gila!Aku melepaskan amarahku dengan mengajak Reno bercinta penuh gairah malam ini setelah acara bubar pukul dua pagi. Sudah satu jam kami bercinta tapi aku
Satu bulan kemudian, ada pesan masuk ke emailku. Ada permintaan bookingkamar dan fasilitas lainnya untuk acara Seminar Kesehatan dihotel kami. Pesertanya datang dari berbagai kota di Indonesia. Wow! Aku segera menghubungi Reno, dia bilang dia lupa memberitahu bahwa dia sudah sudah membalas email itu dengan bilang setuju dan menyerahkan segala urusannya padaku. Dia bilang sudah pernah menerima email itu, dan kelanjutannya diserahkan padaku. Pesertanya banyak, dan mereka membookingseluruh kamar dihotel kami. Double Wow! Dalam email itu dikatakan bahwa para pengurus Ikatan Dokter Muda Indonesia akan datang untuk survey. Aku bersemangat menyiapkan semuanya. Kali ini sahabatku ikut terlibat, aneh, padahal biasanya Krista selalu enggan berhubungan langsung dengan pihak perusahaan. "Kali aja Lex, nemu jodoh Dokter ..." sahutnya sambil menaik-turunkan kedua alisnya berkali-kali. Aku menggeleng mendengar kehaluan sahaba
Aku berjalan ke arah ruang makan, Dina bilang mereka sedang sarapan pagi. Tanganku terkepal rasanya ingin menggebrak meja tempat pria itu makan dengan santai seolah tidak mendengar hentakan sepatuku yang mendekat padanya. "Selamat pagi dr. Dri.. Ehem.. Dr. Samuel..". Aku tersenyum dan mengangguk pada ketiga orang lain yang membalas sapaanku. "Pagi bu Alexys. Sudah dengar rupanya ya ..." Dia menjawab sambil acuh dan aku merasa kesal. "Katanya ada masalah dok? Bisa jelaskan sama saya?" Aku tetap berwajah tenang sambil menekan emosiku dalam-dalam. "Ya.. saya mengurungkan niat untuk mengadakan acara seminar disini." Ketiga orang lain di meja itu terlihat terkejut. Rupanya mereka juga belum tahu hal itu. "Kenapa ya kalau saya boleh tau? Apa ada masalah dok?" "Ya. Ada. Saya tidak menyangka kalau anda sebagai pimpinan disini bersikap tidak profesional." Jawabannya membuat atmosper diruangan itu berubah. Beberapa pasang mata me
"Lex, kenapa kamu?""Mm.." aku berdehem. "Gapapa Ren itu.. mmm.." aku memegang lengan kekar itu dan berusaha menjauhkannya tapi tidak bisa, kini malah tangan satunya juga memelukku.Kak Drian menyenderkan tubuhnya ke meja dan menarikku hingga tubuh kami berbenturan. Aku gelagapan."Mmm.. aku lagi makan." Sahutku asal sambil menoleh ke arahnya. Mataku me
Setelah di massage selama empat puluh menit, aku merendam tubuhku dibak jacuzzi bulat berisi air susu dan aroma bunga. Biasanya berendam itu hanya lima belas hingga dua puluh menit, tapi aku membiarkan tubuhku tenggelam hingga hampir empat puluh menit. Ada segelas wine alih-alih minuman hangat untuk merilekskan pikiranku.Mataku terpejam saat air hangat itu menyelimuti tubuhku. Alunan instrumental yang terdengar dari speaker kecil diruangan ini membuat pikiranku enteng.Penat yang aku rasakan sedikit menghilang. Aku menatap langit-langit ruangan, tempat ini biasa tempatku bersembunyi. Hampirdua kali dalam sebulan aku menyendiri disini.Reno tahu kebiasaanku selama dua tahun ini, tapi tidak pernah sekalipun dia mengganggu, dia seolah memberiku privasi. Padahal aku tidak akan menolak jika dia ingin bergabung melakukan hal menyenangkan ini. Pria itu memiliki hidup yang teratur, Reno selalu tahu waktu dalam segala hal yang dia lakukan. Padahal bisa dibilang
Satu hal yang aku amati selama tiga hari mereka tinggal di hotel kami, bendahara IDMI dr.Kara sepertinya menyukai kak Drian. Dia selalu berusaha duduk berdekatan atau berjalan beriringan atau berbincang dengan pria itu.Aku akhirnya melanjutkan keterlibatanku dengan proyek ini, semata bukan karena aku takut kehilangan proyek ini, tapi aku merasa tidak enak pada Satria, dia sebenarnya sudahfull job,lagipula aku juga harus menunjukkan profesionalitasku pada pria itu.Hari ini akumeetingdengan bagiankitchen, mengatur jadwal makanan apa saja yang akan disiapkan saat nanti mereka seminar disini selama satu minggu."Apa makan malamnya bisa diganti dengan makanan lain selainbuffet?" Usul kak Drian. "Kalau bisa makan malamnya ada hiburannya gitu." tambahnya."Mm.. kami disini ada barbekiu,seafoodatauwestern. Bisa ju
Dua minggu kemudian acara itu akhirnya tiba juga. Seminggu sebelumnya seluruhstaffhotel kami teramat sangat sibuk. Aku sampai mendatangkan beberapastaffhandal dari Bali untuk membantu selama seminggu kedepan. Aku sudah bilang pada Reno bahwa kak Drian ada dalam acara ini, dialah ketua IDMInya. Reno hanya bilang bahwa dia tidak mempermasalahkan hal itu, justru dia bertanya apakah aku keberatan dengan adanya kakak iparku itu, dan aku bilang tidak masalah. Aku tidak menceritakan apa-apa, ku pikir itu urusanku dengan pria itu. Suamiku tidak perlu tahu. Reno harus berangkat ke Medan, untuk melihat tanah di sekitar Danau Toba. Dan aku tidak ingin dia kepikiran jika aku bilang kak Drian selalu mengusikku. Aku mengkoordinasikan seluruh hal yang diperlukan selama satu minggu mereka disini. Dan berharap semua berjalan lancar. Pukul dua belas siang mulailah berdatangan para tamu. Satu kamar diisi dua orang. Yang diberi k