"Stevie!" Panggil kevin saat stevie baru saja memasuki kantin
"Sini.." Panggil stevie lagi
Tapi dia tidak sendirian. Karena disana juga ada salsa
"Tumben lo berdua akrab banget!" Kata stevie setelah meletakkan tasnya.
"Enggak kok. Ini anak aja yang ikut-ikutan. Padahal nggak gue ajak!" Kata salsa memberikan penjelasan.
Stevie mengangguk tanda mengerti.
"Kebiasaan deh lo. Hobi banget ngikutin salsa." Kata stevie pada kevin
"Iya. Tahu nihh!" Lanjut salsa
"Gue kan males gabung sama yang lain. Jadi gabung aja sama lo berdua!" Kata kevin
"Alesan." Cibir salsa
"Bentar. Gue beli makanan dulu." Kata stevie
Dia langsung berjalan meninggalkan mereka berdua.
"Kevin.." Panggil salsa pelan
"Apaan deh ?" Tanya kevin
"Itu, cowok yang ngaku pacarnya Stevie!" Jelas salsa
Kevin langsung mengarahkan pandangannya pada pintu masuk kantin.
"Siapa ? Cowok yang ngaku pacarnya Stevie ?" Tanya kevi
Bughh!Terdengar suara bogeman yang begitu nyaring disana."Kevin !" Kaget stevie dan salsa bersamaan.Salsa langsung refleks mendekati kevin. Begitupun stevie.Stevie langsung berdiri dari kursinya dan ingin membantu kevin, namun lebih dulu dicegah oleh batara."Kamu apa-apaan sih ?" Ujar stevie"Kamu yang apa-apaan ? Ngapain mesra-mesraan sama ini cowok ?" Tanya batara"Lo nggak papa Vin ?" Tanya salsa pada kevinStevie langsung melepas paksa genggaman batara pada lengannya."Kevin, sakit nggak ?" Tanya stevieWalau dia sudah bisa menebak bahwa itu memang sakit."Kita ke unit kesehatan aja." Kata salsa yang diangguki stevieSaat salsa akan membantu kevin berdiri, dia malah ditahan oleh salah satu teman batara."Lepasin !" Kata salsa"Nggak!" Balas temannya batara"Ikut aku !" Kata batara sembari menarik tangan stevie. Stevie bahkan masih memeriksa keadaan kevin."Aku ngg
"Makan dulu Beib!" Ajak batara saat mereka sudah berada di depan sebuah restoran."Nggak mau. Aku nggak lapar!" Kata stevie"Aku tahu kalau tadi itu kamu belum selesai makan." Kata batara"Udah yuk!" Ajak batara.Tentu saja. Bagaimana dia bisa menghabiskan makananya jika cowok itu tiba-tiba saja datang dan membuat keributan."Kamu mau pesan apa ?" Tanya bataraStevie memang masih belum kenyang. Jadi dia akan memesan juga.Stevie memesan makanannya begitupun dengan batara."Aku mau ngomong sesuatu." Kata stevie membuka percakapan"Ngomong apa Beib ?" Tanya batara"Aku udah setuju sama perkataan kamu. Tapi aku beneran mau temenan sama Salsa dan Kevin." Kata stevie"Biarin aku sebutin namanya !" Kata stevie lagi sebelum batara membantahnya."Sebatas teman ngobrol. Pliss.." Pinta stevie"Ya udah. Kamu boleh temenan sama dia. Tapi nggak boleh sampai pegang-pegangan kayak tadi!" Kata batara"
Percuma punya rumah megahtapi kau tidak pernah menemukan kebahagiaan disana.~Fall In Love Again~Batara povAku melajukan mobilku mengikuti taxi didepanku. Disana ada pacarku dan dia sangat keras kepala. Bisa-bisanya dia menghindariku dan lebih memilih pulang dengan taxi daripada aku antar.Memang-nya supir taxi itu lebih ganteng apa ? Atau karena taxi itu lebih nyaman dari mobilku ? Masa iya pasti tidak seperti itu.Tapi aku masih tidak habis pikir dengan pacarku itu.Aku tahu pacarku itu cantik, dan terlihat memiliki kepribadian yang lembut. Tapi kenapa dia selalu saja dekat dengan cowok lain dan membuatku cemburu ?. Aku selalu saja merasa kesal saat melihatnya berdekatan dengan cowok lain.Apalagi dengan teman nya yang bernama kevin itu. Mukanya saja masih jauh dibanding aku tapi pacarku selalu saja bercanda dengan-nya.Aku tidak suka dia memberikan senyuman manisnya untuk orang lain dan hanya memberi kata-k
“Halo tuan, mari saya antar. Tuan sudah menunggu di ruang kerjan-nya” kata seorang maid yang menghampiri kuAku mengikutinya walau aku tahu dimana letak ruang kerja nya. Anggap saja aku tamu, dan aku memang lebih suka dianggap seperti itu.Tok tok tok“Masuk” aku tahu itu suara papa, suaranya selalu saja membuatku kesal.“Ayo duduk” papa mempersilahkan ku duduk di sofa yang berada di ruangan itu. Ternyata disana papa tidak sendirian. Karena disana juga ada mama.“Halo sayang” sapa mamaAku memalingkan wajahku dan tidak ingin menatapnya.“Langsung saja. Aku tidak ingin berlama-lama disini” katakuMungkin itu memang terdengar tidak sopan. Tapi bagaimana lagi ?, mereka tidak pernah mengajarkan ku tentang kesopanan. Jadi tidak salah kan ?“Papa tidak akan berbicara sebelum kamu juga duduk” kata papaDia selalu saja memaksa.Aku mengik
Batara kembali ke rumahnya dengan tergesa.“Eh, udah balik ?” tanya bibi saat melihat batara sudah kembali dan sedang berada di dapur“iya bi” jawab batara“Udah bibi siapin makanan. Mau makan dulu ?” tanya bibi pada batara lagi“Enggak bi. Aku enggak lapar” tolak batara.Dia hanya menghabiskan segelas air dingin dari kulkas dan beranjak naik ke atas.“Ada apa dengan nya ? Tidak biasanya seperti itu” tanya bibi pada dirinya sendiriBatara menutup pintu kamar nya dengan kencang. Dia meluapkan emosinya kepada pintu itu“Arrggghhh. Kenapa harus gini ? Gue baru aja ketemu jodoh. Dan sekarang harus pisah lagi” teriak batara di dalam kamarnyaDia berjalan ke arah kaca dan meninjunya dengan sekuat tenaga.“Den, kenapa den ?” tanya bibi yang terburu-buru saat mendengar suara pecahan kaca dari kamar batara.Batara tidak menjawab.
-hati sama cowok yang suka becanda.Biasanya itu karena dia suka sama kamu”~Fall in love~keesokan paginya"Pagi vie!" sapa salsa yang baru saja datang"Pagi juga sa" jawab stevie"Ada kelas apa pagi ini ?" tanya salsa"Kelas pengantar manajemen" jawab stevie"Kok sama, aku juga nih" jawab salsa"Kelas apa kamu sa ?""Kelas A" kata salsa"Loh, sama juga aku kelas A" jawabkuBeginilah maba, pilih kelasnya sehati. A semua"Kelas kamu semua A ?" tanya salsa"Iya. Kamu ?""Sama juga A semua. Wah, bakalan ketemu kamu tiap hari nih" kata salsaMereka memang sudah bertemu dibeberapa mata kuliah. Tapi tidak menyangka jika mereka akan bertemu lebih sering."Ya udah ayo" ajak stevieSebenarnya mereka hanya basa basi saja tadi.
Setelah kelas pertama berakhir, salsa hendak menuju ke perpustakaan."Ayo Vie!" Ajak salsa"Iyaa." Kata stevie yang sudah siap dengan tasnya."Vie!" panggil Fatur saat mereka baru saja keluar dari ruang kelas."Iya tur ?" Tanya stevieNamanya fatur. Dia teman kelas stevie juga. Mereka juga berada di satu jurusan yang sama.Stevie menatap fatur yang sepertinya sedang mengambil sesuatu dari dalam tasnya."Ada apa ?" Tanya stevie"Bentar.." Ucap stevieStevie menunggunya sebentar disana."Gue tungguin disana aja yah. Capek nih!" Kata salsa yang diberi acungan jempol oleh stevie"Ini dia." Ucap fatur"Ada titipan nih" katanya lagiStevie menerima pemberian dari fatur itu dengan tatapan bingung.Dia tidak merasa kehilangan sesuatu, atau sedang memesan sesuatu."Titipan dari siapa ?" Tanya stevie"Udah terima aja" jelasnyaDia
Mereka tidak ingin membuat pacar stevie itu marah lagi. Cukup sekali saat kejadian kevin waktu itu. Mereka tidak ingin mengulanginya lagi. "Iya. Kalau gitu gue duluan yah." Pamit stevie Stevie membereskan barang-barangnya dan segera pergi dari sana. Stevie sudah berada di depan ruang kesehatan saat ini. Tapi dia merasa enggan untuk masuk ke dalam sana. "Masuk nggak yah ?" Pikir stevie Bagaimana jika di dalam sana tidak ada cowok itu ?. Oh astaga. Tapi stevie dan salsa sudah menghabiskan beberapa makanan dan minuman yang tadi diberikan oleh fatur. Stevie masih berdiri bingung disana. Dia akan berbalik pergi, namun seseorang malah lebih dulu memanggilnya. "Eh stevie!" sapa pengurus ruangan kesehatan, sekaligus penanggung jawab segala urusan PMI kampus saat melihat stevie berdiri disana"Iya bu" jawab stevie sembari memberi senyum ramah"Ada urusan apa kesini ?" tanya beliau