Share

Mendarat di Bandar Penawar

Sang mentari telah mencapai titik sepertiga awalnya di ufuk timur ketika He Hwan yang sedamg berada di anjungan kemudi kapalnya melihat bayangan daratan luas yang memanjang dari utara ke selatan.

Dia tersenyum dan memanggil seorang awaknya.

“Hei, kau jaga kemudi,” ujarnya, “aku akan menemui orang-orang itu!”

“Baik, Kapten!” sahut sang ABK seraya mengambi alih kemudi.

He Hwan turun ke geladak di mana pada saat itu, Guru Ma dan Daiyun sedang bercakap-cakap dengan Feng dan Huang di dekat tiang layar kedua.

Beberapa kapal berbagai ukuran juga sudah terlihat di sana-sini, termasuk kapal dan sampan para nelayan.

“Tuan He,” sapa Feng. “Ada apa?”

“Lihatlah di ujung sana, Tuan Muda Feng,” sahut He Hwan, dan memandang pada yang lainnya. “Di sanalah nanti dermaga terakhir kapal ini.”

“Jadi?”

Sang pemilik kapal tersenyum dan mengangguk. “Bandar Penawar, kita sudah tiba di Semenanjung Malaya.”

“Amitabha,” Guru Ma merasa senang, perjalanannya bisa dikatakan akan segera terpenuhi.

Feng dan Huang sal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status