Pendekar Bertongkat Menuju Puncak

Pendekar Bertongkat Menuju Puncak

Oleh:  Ndaka  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
123Bab
1.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kehancurannya adalah ketika Wu Shi menjadi cacat dan keluarganya terbunuh dengan cara mengenaskan. Tetapi, sebuah keajaiban muncul dan Wu Shi mendapat kesempatan kedua dengan kembali ke masa lalu. Mengetahui masa depan yang begitu mengerikan, akhirnya Wu Shi bertekad untuk menjadi lebih kuat sebagai pendekar bertongkat. Demi melindungi keluarga serta mencari musuh yang akan datang, Wu Shi bahkan rela jika harus berjalan di atas api.

Lihat lebih banyak
Pendekar Bertongkat Menuju Puncak Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
123 Bab
Bab 1. Kembali ke Masa Lalu
Dalam penglihatannya secara samar-samar, terbayang seorang wanita berwajah pucat. Sosok perempuan lemah gemulai sedang tersenyum sembari mengelus wajahnya. "Maaf, karena kamu harus menikah denganku." Satu kalimat yang terucap padanya membuat sesosok pria terguncang. Begitu terbangun, ia mendapati dirinya berada di pinggir laut. Pasir berwarna terang dan panas menjadi alas tidur, lalu langit yang kebiruan di atas adalah salah satu hal yang paling disukainya.Mata berwarna hitam, segelap rawa di dasar laut itu terus memandangi langit seakan ia sedang menunggu sesuatu datang. Padahal sudah jelas tidak ada siapa pun atau apa yang akan datang kepadanya. "Eh?"Ketika melihat kedua tangan dan kakinya, segera ia sadar bahwa tubuh ini tidak seperti tubuhnya yang selama ini ia ketahui."Tubuhku terasa lebih kecil dari yang aku tahu. Tunggu, apa?! Ini 'kan—!" Dalam beberapa waktu kemudian, lelaki itu tersadar sepenuhnya. Kemudian beranjak dari sana dan lekas mencari tahu daerah apa yang ia s
Baca selengkapnya
Bab 2. Titik Awal
Di masa yang sebenarnya, Wu Shi tidak bertemu dengan Raja Pengembara sehingga ia tidak tahu kalau dirinya sudah terkena racun dengan efek yang sangat lambat. Lalu, ia akan kehilangan guru dari perguruan bela diri tingkat rendah serta dua guru dari perguruan tingkat menara dalam peringkat 2 & 3. Penyebab hilangnya mereka tidak diketahui olehnya sampai kehancuran dirinya itu terjadi. Tapi, sekarang ia memiliki kesempatan untuk mencari tahu serta memperbaiki apa pun yang tak sempat ia lakukan di masa sebelumnya. Wu Shi bertekad akan menguak keseluruhan janggal, termasuk melacak pergerakan kelompok berjubah dengan simbol di punggungnya. Setelah satu pekan hanya memperkuat fisik saja, Wu Shi memutuskan untuk tidak menaiki kapal untuk pulang. Berhubung tenaga dalamnya jauh lebih kuat dari yang seharusnya, sekalian saja ia menggunakan chi pedang. Pedang yang dialiri chi-nya sendiri, Wu Shi berdiri di atas pedang yang melayang itu guna menyebrangi lautan lebih cepat. Sesampainya di darata
Baca selengkapnya
Bab 3. Guru yang Menghilang
Suatu malam, Wu Shi yang merasa bosan, memilih untuk berjalan-jalan di luar sembari menikmati angin sepoi-sepoi. Wu Shi merasa santai walau hanya sejenak saja. Tetapi ia tidak sengaja melihat seseorang yang ia kenal sedang bersama dengan beberapa orang tak dikenal. "Guru Lan San. Sedang apa di tempat begini?" Ia mengintip dari balik dinding, bermaksud untuk mencuri dengar percakapan mereka namun mereka telah pergi seakan mengetahui ada seseorang di sekitar mereka. "Mereka pergi begitu saja. Ini aneh. Rasanya tidak mungkin aku diketahui, aku sudah menyembunyikan keberadaanku. Atau mungkin karena mereka ingin pergi ke suatu tempat?" pikir Wu Shi. Jatuh pada hari esok, hilangnya guru di perguruan bela diri tingkat rendah akan membuat semua orang geger. Tapi malam sebelum kejadian, guru telah dibawa pergi oleh sekelompok orang yang tak jelas berasal dari mana."Tidak 'kan? Aku berpikir penyebab hilangnga guru bukan karena orang-orang itu. Karena kalau menurut masa yang sebenarnya, gur
Baca selengkapnya
Bab 4. Pertarungan Ahli Pedang
Perguruan tingkat menara berada di depan, sementara kultus putih berada di belakang menara pada bagian puncak bukit. Sementara asrama khusus yang diperuntukkan untuk murid-murid berada di sebelah menara. Dari asrama itu, Hao Yun dan Wu Shi pergi keluar menggunakan chi pedang untuk mencapai suatu wilayah terlarang, hutan. "Kau serius ingin melakukannya di sini, Hao Yun?" tanya Wu Shi. "Kalau tidak serius, lalu untuk apa kita ke sini?""Kalau kita kena hukuman, kau yang tanggung jawab sepenuhnya.""Paling-paling hanya satu minggu. Itu tidak membuatmu kerepotan 'kan? Apalagi kau itu murid tersantai."Hao Yun benar, satu minggu adalah masa hukuman mereka usai pertarungan ini. "Ya terserah saja." Tanpa alasan yang jelas, Hao Yun meminta untuk bertarung dengannya. Meski tidak sampai mati, nyatanya pertarungan antara ahli Taichi akan membuat mereka cedera parah nantinya. Ilmu masa depan akan sangat berguna, bagi Wu Shi pertarungan ini akan mudah ia selesaikan tapi ia tidak berniat untu
Baca selengkapnya
Bab 5. Masa Hukuman
Dua minggu, adalah masa hukumannya. Jujur saja Wu Shi ingin protes tapi ia tak berdaya. Sekalipun tingkat kedua menara meliriknya, ini akan sama saja karena dirinya telah melanggar hukuman meski masih dicap sebagai murid baru di Perguruan ini."Ha, ya ampun. Apanya yang satu minggu, ini bahkan lebih dari 10 hari. Ini keterlaluan," ucapnya protes namun hanya didengar oleh Hao Yun saja. "Sudahlah, mengeluh tidak akan ada yang berubah. Duduk saja sampa waktu hukuman selesai," sahut Hao Yun sembari melakukan sesuatu. "Kau ini seperti tidak punya agenda lain saja. Tapi, apa yang kau lakukan sejak tadi?" tanya Wu Shi penasaran.Hao Yun tampak seperti memukuli sesuatu dengan suatu benda di tangannya. Terlihat menumbuk dan mengaduk secara bergantian. Baunya sedikit menyengat, entah apa yang ia coba buat namun Wu Shi merasa bau ini pernah ia ketahui sebelumnya."Bau itu, mirip sekali dengan bau yang kucium di tubuh Wang Ji. Sebenarnya apa itu?""Oh, ini? Racun," jawab Hao Yun dengan mudah.
Baca selengkapnya
Bab 6. Pemberontakan
Kata-kata Hao Yun mengingatkannya akan masa depan yang hancur. Di masa yang sebenarnya, Wu Shi mati, Wu Shi akan mati. Tapi dengan suatu keajaiban ia kembali ke masa lalu dan berniat merubah masa depan dengan kesempatan kedua ini. "Jangan pernah percaya pada siapa pun. Termasuk diriku."Sesaat Wu Shi terdiam, ia mengerti itu memang yang seharusnya ia lakukan. "Kenapa begitu?" Tapi Wu Shi yang nyatanya tidak sebodoh itu justru memilih bersikap konyol. Mengatakan kalimat tanya seakan tak mengerti sembari tersenyum lebar. "Kau juga mempersiapkan penawarnya saat aku meminun racun itu. Kenapa aku harus mendengarkan perkataanmu?""Hei, kau ini dasar. Seharusnya aku tidak berbicara panjang lebar. Tapi benar deh, kau harus ingat perkataanku jika tidak mau celaka.""Iya, aku paham. Lagi pula aku akan menerapkan itu pada musuh yang akan datang.""Apa maksudmu?" tanya Hao Yun bingung."Alasanku yang protes karena hukumannya jadi dua minggu, adalah karena ingin segera bertemu dengan Ming Hao,"
Baca selengkapnya
Bab 7. Melarikan Diri dan Pergi
"Mulai saat ini kita menjadi penjahat."Benar saja, tepat setelah mereka keluar dari asrama, semua para pengawas bahkan para pendekar yang berada satu tingkat di bawah para tingkat menara ikut turun tangan hanya untuk menangkap mereka. Kini sudah lebih dari 3 hari. Itu artinya satu minggu lewat satu hari, masa hukuman mereka masih berlanjut. Namun sepertinya hukuman itu akan ditambah bahkan mungkin lebih parah nantinya. "Kita mau bagaimana ini? Kita mungkin tidak masalah bersembunyi dari para pendekar itu. Tapi akan sangat gawat kalau yang datang mencari kita sekelas Ming Hao.""Itu memang gawat, tapi mungkin dia takkan bergerak.""Kenapa?""Karena dia bukan siapa-siapaku, untuk apa dia memikirkan diriku.""Oh, begitu." Hao Yun tampak tidak peduli dengan jawaban Wu Shi. "Lalu kau, apa kau masih berniat mengikutiku?" tanya Wu Shi."Tujuanku belum tercapai, jadi aku harus mengikutimu. Ada masalah?""Tidak juga. Ada orang lain yang membantu, jujur itu membuatku tenang. Tapi aku akan k
Baca selengkapnya
Bab 8. Pria Bertopeng
Ming Hao dan pria bertopeng itu saling mengangkat pedang dan mengayunkannya. Saling menyerang dengan niat membunuh. Situasi saat ini sulit dijelaskan mengapa ini bisa terjadi, lantaran permasalahan inti yang berkaitan dengan kultus masih belum terlihat jelas. "Jangan menyentuh pria itu. Dia adalah pria yang pantas mewarisi kursi pemimpin.""Omong kosong. Pria seperti itu bisa diharapkan? Jangan bercanda, kalau ingin bercanda yang sewajarnya saja Ming Hao!" sahutnya menegas."Aku tidak sedang bercanda. Aura-nya memperlihatkan bahwa dirinya bisa mengubah kultus busuk ini," katanya dengan menyeringai."Ming Hao! Melihatmu yang adalah temanku, tadinya aku ingin kembali membujukmu tapi jika kau terus membela pria itu, maka aku tak punya pilihan lain."BRAK!!Saat itulah Wu Shi datang, pria bertopeng yang terkejut pun segera mengarahkan langkah kakinya tuk menuju ke arah pria tersebut. Ming Hao menghalangi jalannya namun beberapa orang berjubah datang dari belakangnya. Kedatangan mereka s
Baca selengkapnya
Bab 9. Wasiat Terakhir
Pada malam ini, banyak sekali kejadian tak terduga. Termasuk kebenaran mengenai pria bertopeng itu ternyata adalah musuh di balik selimut. Dalam beberapa waktu, tekanan aura muncul, pergolakan chi terus membumbung kuat dan kemudian menghilang begitu saja. Sesaat Wu Shi terdiam kaget, jantungnya masih berdegup kencang, keringat dingin bercucuran. Kakinya pun masih gemetar karena merasakan aura tersebut. "Tidak, guru Ming Hao!" Ketika dedaunan bergemerisik, jauh di sana terdapat seorang pria yang tergelatak bersimbah darah. Wu Shi sangat mengenalnya dan ia pun bergegas menuju ke sana. "Itu kau ...Wu Shi?" panggilnya lemah."Guru, guru apa yang terjadi?" "Hei, kita belum resmi menjadi guru dan murid tapi kau sudah memanggilku guru?""Itu tidak penting. Sekarang katakan di mana dia? Apa kau sudah mengalahkannya? Atau justru sebaliknya?" tanya Wu Shi. Ming Hao diam sejenak sebelum mengatakan sesuatu. Ia melirik ke arah samping kanannya lalu kembali bertatapan dengan Wu Shi. "Dia me
Baca selengkapnya
Bab 10. Dijatuhi Hukuman
Hilangnya Ming Hao berubah menjadi kematiannya. Situasi yang tak terduga kerap terjadi pada beberapa titik dalam pengulangan waktu ini. Sejujurnya Wu Shi hampir tak sanggup, ia ingin menyerah namun saat melihat jasad Ming Hao, Wu Shi menutup mata. "Aku sungguh bodoh," katanya yang menghina dirinya sendiri. "Jangan berkata seperti itu, Wu Shi. Kematiannya itu tidak terduga bukan? Kita mana tahu kalau musuhnya ternyata ada di dalam tingkat menara selama ini," ucap Hao Yun menenangkan."Ada satu hal yang perlu aku katakan padamu, Hao Yun.""Oh, ya? Apa itu?" "Musuhmu, adalah orang yang berada di peringkat pertama dalam tingkat menara 'kan?""Iya. Dia memakai topeng itu. Gaya berpedang dan cara dia berjalan, semua sama. Jadi aku tidak salah mengira," tuturnya.Wu Shi menjelaskan, "Dia hanya peringkat pertama bayangan, karena sejak awal peringkat pertama itu tidak ada dan dia yang sebenarnya berada di peringkat terakhir."Sontak saja Hao Yun sangat terkejut. Ia sampai bingung harus berk
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status