Share

Lagi

"Bagaimana kau masuk ke rumahku?" tanya serius.

Lagi-lagi pertanyaan itu. 

Aku tidak tahu harus menjawab apa, mana mungkin aku mengatakan bahwa ini semua pekerjaan rapi ibunya, mengantarkan aku kesini dengan segala peringatannya.

Aku menelan makanan di mulutku dan menjawab "Soal itu, hmm, entahlah" aku melirik kesamping menghindari matanya.

Ia menatap dengan tatapan kejam itu lagi, matanya menatap tepat ke mataku dengan kemarahan besar dan aku benar-benar gemetaran menelan ludah panik ketika bersirobok dengan tatapannya. 

Kucoba berpaling dari tatapannya, tapi tidak bisa. 

Kucoba berdiri dan melarikan diriku keluar dari sana, tapi aku tidak bisa juga. 

Matanya seolah menawan dan melumpuhkan dengan kilatan kejam membelenggu.

Semakin aku mencoba melawan, semakin kusadari betapa sia-sia upayaku. 

Sendok dan garpu dengan kuat ku cengkram tanpa kusadari "Baiklah... Baiklah... Aku hanya turun di pember

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status