Share

Melarikan Diri

Aku tidak tahu lagi mode apa yang ia aktifkan saat memperbaruhi posisi duduknya agar lebih dekat ke arahku, bahkan aku bisa merasakan paha kami yang saling bersinggungan. Ia tersenyum sambil merapikan anak rambutku kebalik telinga dengan tangan kirinya, lalu mengelus pipiku hingga dagu dan menariknya agar aku langsung bertatapan dengannya. 

Tatapan tanpa kata-kata itu mengunciku dalam pesona mata abu-abunya yang indah, kali ini tidak kejam lagi. 

Jantungku malah melompat-lompat tak karuan saat wajahnya semakin mendekat dan tatapannya makin dalam padaku bahkan aku bisa merasakan dan mendengar deru nafasnya. 

Tanpa kusadari kedua tanganku telah mencengkram gaun malam abu-abuku di atas paha sedangkan tumitku terangkat dengan sendirinya. 

Aku menahan nafas saat bibirnya hampir tanpa jarak dengan bibirku. Kebingungan antara menolak atau menyerah dalam pesona yang bagiku kuat menggoda. 

"Aw" ringisku berpura-pura kesakitan dan la

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status