Share

Chapter 8

Yura dan Dini memasuki perkarangan rumah dengan pagar biru. Dari atas motor Yura dan Dini melambaikan tangan pada Riri. Mereka sengaja mampir setelah selesai dari tempat magang. Keduanya turun dari motor di sambut senyuman khas bangun tidur dari Riri.

“Baru bangun tuh.” Ucap Yura meledek.

“Tadi enggak ngapa-ngapain kan?” Tanya Riri dengan cengirannya.

“Pala lu enggak ngapa-ngapain!” Ujar Dini sewot, “Tugas lo aja Yura yang ngerjain tuh, ck.”

“Besok gausah masuk aja Din, biarin Riri berangkat sendiri.”

“Setuju banget sih, ck.”

“Lagi ada tamu iya?” Tanya Yura yang melihat deretan sepatu di undakan menuju teras rumah Riri.

Dini ikut menengok ke jejeran sandal, “Eh iya, tapi ini sepatu cowok deh.”

Yura dan Dini langsung menatap Riri dengan curiga. Riri menghela nafas pelan menggeser sepatu yang kedua temannya maksud.

“Masuk dulu sih.”

“Eh pacar lo Ri?” Tanya Dini mensejajarkan langkahnya dengan Riri sedangkan Yura dibelakang menata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status