Share

Chapter 33: Mimpi, Harapan dan Kenyataan

Julian tetap bertahan di meja makan ketika Ana berdiri dan mengatakan dia sudah selesai dengan mangkuk yang berisi bubur di hadapannya. Ana naik ke lantai tiga.

"Makanlah!" kata Julian hanya pada Isabel yang duduk di sampingnya. Julian menjejalkan bubur tanpa rasa ke dalam mulutnya. Julian tidak ingin mengatakan bahwa ia sedang menyiksa dirinya sendiri sekarang. Hanya saja, matanya memerah sejak sendokan pertama, dan orang itu mulai tersiksa karena harus menahan diri lebih jauh lagi.

Isabel tersnyum getir. Banyak hal yang ia tidak mengerti soal kata-kata Ana, dan sikap Julian saat ini. "Apa salahku?" tanyanya.

Dentingan keras terdengar. Julian ternyata tidak melemparkan sendoknya ke dalam mangkuk, sendok dari tangannya jatuh ke sisi mangkuk dan akhirnya mengenai gelas kaca. "Tidak ada

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status