Share

Bab 44

Bagaikan magnet kedua mata kami saling menatap cukup lama. Betapa Aku tak sanggup untuk menahan rindu ini. Tanpa sadar aku langsung meraih tubuhnya, lalu mendekapnya erat.

Jantungku berdegub kencang. Rasa hangat mengalir di setiap aliran darahku. Rasanya pelukan ini tak akan pernah kulepaskan.

"Tirta ..!"

Aku tersentak mendengar seseorang memanggilku. Buru-buru kami saling melepaskan diri.

"M-maaf, maaf .... Tentunya kalian saling merindukan," ujar Arief tersenyum. Namun senyum yang dipaksakan. Kemudian suami Sera itu berbalik badan dan mendudukkan tubuhnya di atas sofa dengan menyandarkan kepalanya pada sisi atas sofa.

"Silakan duduk, Pras!" Wanita cantik di hadapanku terlihat canggung. Masih kurasakan aroma parfumnya yang khas. Wangi yang kurindukan setiap saat.

"Mana Giska? Aku rindu gadis itu."

"Giska sekolah. Sebentar lagi juga pulang," sahut Sera. Wanita itu kemudian masuk ke dalam.

Aku kembali memperhatikan Arief. Kenapa aku melihatnya semakin pucat?

Pria itu kembali m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (12)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
sediiiiiiiih
goodnovel comment avatar
Suchiie Holy
Ceritanya mengandung bawang🥲
goodnovel comment avatar
Just Rara
ya ampun thor knp si arief nya cuma dibikin bahagia setahun doang sm sera,tp lebih kasihan lagi sm pras dia jd yg ke 3
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status