Share

Tiga Puluh

Akira sudah dipindahkan ke ruang inap pasien. Selepas shalat dhuha, Zaidan menunggu Vishal membawa beberapa baju untuknya dan sekaligus membawa sarapan. Zaidan memperdengarkan Akira bacaan murottal Al-Quran. Ia menunggu Akira siuman dari anestesinya.

Perawat yang memeriksa Akira menginformasikan bahwa Akira sudah bangun dan sudah boleh diajak berbicara.

Zaidan memegang lembut tangan Akira. Dia membisikkan sesuatu padanya.

"Assalamu'alaikum, Istriku." Diciumnya kening dan tangan Akira. Seketika Akira menangis.

"Wa'alaikumsalaam... Maafkan aku." Butiran air mata membasahi wajahnya yang pucat.

"Ssttt... Kita akan lalui semuanya bersama. Kam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status