Share

5 Masa Lalu 2

Sepulangnya mereka dari taman hiburan, keesokan harinya Takashi berangkat pergi ke Amerika. Dia memiliki banyak pekerjaan di sana sehingga mengharuskannya untuk singgah di Merika sekitar 3 bulan. Sementara Izumie mengurus yayasan yang menaungi sekolah elite di kota Tokyo.

 

Kesehariannya setelah mengurus si kembar Izumie berangkat ke kantor menyelesaikan pekerjaannya. Diusianya yang masih terbilang muda Izumie sudah mendapatkan semuanya. Karir yang di dukung suami, anak, keluarga dan semuanya.

 

Tak sedikit orang iri kepada dirinya parasnya yang cantik dan body tubuh yang selalu dijaga membuat mata para lelaki menatapnya dengan nakal, hingga suatu malam ketika semua telah terjaga kejadian mencekam itu tejadi kepadanya.

 

Semua tahu bahwa Takashi sedang berada di luar negri sementara Satoshi ijin kembali ke rumah untuk berjumpa dengan sang Istri. Sehingga tak ada yang berjaga di rumah keluarga Nakagawa.

Merasa selama ini aman-aman saja maka Izumie tak pernah berfikir bahwa akan terjadi sesuatu pada dirinya dan si kembar.

 

Izumie yang tengah tertidur pulas kedatangan tamu tak diundang. Dia merenggut kesucian seorang istri ketika semua orang terlelap.

Laki-laki itu membekapnya lalu menyetubuhi Izumie tanpa dosa. Berbagai usaha Izumie lakukan untuk melepaskan diri namun kekuatannya tak mampu menandingi laki-laki yang tengah membuas.

Setelah merasa puas, lelaki jahanam itu pergi meninggalkan tubuh Izumie yang terkulai lemas yang tertutup selimut.

 

Keningnya basah karena keringat, rambutnya acak-acakan dengan mulut masih tertutup rapat oleh kain yang dikat kebelakang kepala.

 

Setelah kejadian itu Izumie benar-benar sangat terpukul setiap hari dia selalu menangis di sudut kamar sendirian. Dia hampir bunuh diri namun mengingat si kembar masih sangat membutuhkan kasih sayang darinya Izumie mencoba untuk tetap kuat. Tanpa sepengetahuan suaminya diam-diam Izumie memeriksakan diri ke Dokter, Bahkan Takashi tak tahu kalau dirinya sempat diperkosa oleh seseorang.

Izumie tak berani bercerita, dia berusaha menutup rapat semua aib itu sendirian.

 

Hingga 3 bulan setelahnya Takashi kembali pulang ke Tokyo mengejutkan sang istri karena ternyata dia harus singgah di Amerika lebih lama 1 bulan dari yang dia perkirakan.

 

Melihat perubahan pada Istri tercintanya membuat Takashi merasa cemas, tak hanya raut wajah namun juga sikapnya.

Setiap kali Takashi ingin menyentuhnya, Izumie selalu berusaha menghindar mencari alasan. Bukan karena apa namun Izumie merasa jijik kepada diri sendiri saat itu.

 

Hingga pada akhirnya Takashi mulai curiga ketika pada suatu pagi hari, dia mendapati Istrinya tengah muntah-muntah di kamar mandi.

 

Izumie terkejut saat melihat bayangan Takashi berdiri di belakangnya, Izumie menelan ludahnya susah payah.

 

Dengan raut wajah bahagia Takashi memeluk istrinya dari belakang.

“Sayang kau hamil lagi? Astaga ini benar-benar kabar menggembirakan” Takashi mengecupi bahu Istrinya mesra.

 

Tak lama karena merasa tak sabar Takashi memaksa Istrinya untuk periksa ke dokter, dia ingin sekali mengetahui usia kandungan calon bayinya.

 

Namun setelah dokter memeriksanya Takashi justri dikejutkan dengan usia bayi yang sedang di kandung Istrinya.

 

Raut wajah Izumie terlihat sangat cemas dan gugup.

 

“Berapa Dok?” tanya Takashi penuh keraguan.

 

“Umur bayi anda baru mau masuk 2 minggu.”

 

Mendengar ucapan Dokter raut wajah Takashi berubah perlahan dia lalu menoleh ke Izumie yang seedang menunduk menyembunyikan wajah ketakutannya.

 

Seharusnya jika dia hamil dengan sang suami maka usia kandungan Izumie lebih dari 2 bulan mengingat Takashi tinggal di Amerika lebih dari 3 bulan. Maka jika usia kandunganya masih 2 minggu, Takashi yakin kalau Izumie bertemu laki-laki di belakangnya.

 

Lantas bayi siapa yang sedang di kandungnya?

Pertanyaan itu terus berputar di otaknya.

 

                                          *************

 

Dengan menahan amarah Takashi terlihat duduk di sofa kamar.

“Katakan padaku! Selama ini kau selalu menghindar ketika aku ingin menyentuhmu apa karena kau... hamil??” 

 

Perempuan itu hanya diam menunduk menyembunyikan wajahnya.

 

“Izumie??” geramnya.

 

Hatinya hancur saat harus menceritakan yang sesungguhnya terlebih lagi saat Takashi tak percaya dengan cerita kejadian malam itu.

Takashi justru menuduh Izumie berselingkuh darinya. Selama dia bekerja keras mencari uang di negri orang dia berfikir bahwa Istrinya bertemu dengan lelaki lain di belakangnya.

 

Kondisi rumah tangannya berada di ujung tanduk, Takashi masih memanas dia tak bisa berfikir tenang. Akhirnya malam itu dia memilih pergi meninggalkan Izumie dan membawa Daiki bersamanya.

 

“Ayaaaaaah!! Jangan bawa Daiki... aku mohon jangan bawa Daiki pergi Ayaaaaaah!” teriak Daisuke ketika melihat Daiki meronta di gendongan Takashi.

 

Daiki juga tak ingin pisah dari Kakaknya begitu juga dengan Izumie. Dia tak ingin semua itu terjadi namun tak ada yang bisa dia lakukan untuk membuat Takashi percaya.

 

“Satoshi!! Antar aku ke bandara!”

 

“Baik Tuan!” Satoshi menyalakan mesin mobilnya, setelah kendaraan itu melaju pergi dari arah belakang Daisuke terus berlari mengejar.

 

“Daikiiiiii!!! Ayaah hentikan mobilnya Ayah!” tangisnya pecah, Daisuke tak sanggup mengejar laju mobilnya yang semakin menjauh.

 

Izumie hanya bisa menahan Daisuke dalam dekapannya sembari menangis sesunggukan.

Flash back off.

 

                                            *************

 

Air menetes dari ujung matanya saat menyadari bahwa sosok yang berdiri di depannya itu adalah Adik dari Daisuke.

 

“Daiki?” bersamaan dengan menyebut namanya, tangis Izumie berubah sesunggukan. Dia langsung membentangkan kedua tangannya menyambut kedatanagn anak kesayangan. Feeling seorang Ibu tak bisa di kalahkan. Walaupun mereka identik dari aromanya saja Izumie paham betul siapa dia.

 

                                      **************

 

Daiki Dan Daisuke bercerita banyak hal, mereka saling bertukar informasi tentang Ayah dan Ibu mereka. Selama ini mereka tak pernah melakukan panggilan berupa video call atau apapun karena Takashi benar-benar sangat membatasi Daiki dalam menggunakan ponselnya.

 

Kini ketika sang Ayah membebaskan dirinya dan memberinya ijin untuk kembali ke Jepang Daiki ingin sekali menetap di sana.

Dia juga telah meminta kepada Izumie untuk mengurus surat pindah sekolah untuknya.

 

Melihat nilai Daiki yang di bawah rata-rata membuat Daisuke sang Kakak tertawa terbahak-bahak.

“Bagaimana bisa kau masuk ke sekolah itu, nilai tertinggimu saja F+. Astaga Daiki!! Selama ini apa yang kau lakukan di Amerika sampai-sampai nilaimu rendah seperti ini??” Dasuke yang merasa mampu mulai menggurui.

 

Seolah tak peduli dengan santai Daiki berucap.

“Aku memang lemah dari semua mata pelajaran, tapi... aku pandai dalam olah raga! Ibu?” Daiki langsung mengalihlan pandangannya ke arah Izumie yang sedang duduk dan terus memandangi wajahnya.

“Ibu harus memasukkanku di sekolah Daisuke, aku tidak mau tahu!” tambahnya.

 

Izumie hanya tersenyum tak menghiraukan permintaan Daiki. Baginya memasukkan Daiki ke sekolah yang diinginkannya adalah hal yang sepele sekalipun nilainya sangat-sangat rendah karena dia pemilik sekaligus pengurus sekolah itu.

 

Saat mereka sedang bercanda gurau suara seorang perempuan yang tiba-tiba datang membuat mereka terdiam.

 

“Aku pulang!” 

 

Mendenegar suara putrinya, Izumie langsung menghindar dan berpura2 sibuk mencuci piring. Melihat sikap Ibunya, Daisuke hanya diam dan menyambut sang Adik dengan senyuman.

 

Emiko adalah anak yang tak diinginkan oleh Izumie, karena Emiko adalah anak dari lelaki yang telah memperkosanya. Selama ini Izumie selalu menyalahkan Emiko atas kehancuran rumah tangganya. Dia pun tak pernah memperhatikan atau menyayangi Putrinya.

 

Namun Emiko bersyukur karena ada sang Kakak Daisuke yang selalu memberinya kasih sayang berlebih.

 

“Kau sudah pulang? Bagaimana les biolamu hari ini?” Dasuke berusaha mengalihkan perhatian Emiko yang selalu tertuju kepada Ibunya.

 

"Dia Adikku??" Daiki terkejut karena Ayahnya tak pernah bercerita bahwa dia memiliki Adik perempuan.

 

Daisuke menganggukkan kepala sembari tersenyum ke arah Daiki.

 

Mendengar Daisuke menyambut dirinya, Emiko lalu melangkah menuju meja makan. Namun dia dikejutkan dengan dua sosok yang sangat mirip di sana.

“Kak??” pandangannya menyelidik ke arah Daiki dan Daisuke secara bergantian.

 

“Ummm... kau ingat aku pernah menceritakan kalau kau memiliki dua orang Kakak?” Daisuke menoleh ke Daiki sembari tersenyum.

“Dia Daiki, Kakakmu juga... saudara kembarku” Daisuke mencoba menjelaskan.

 

Emiko tersenyum bahagia mendengar kabar kembalinya Daiki ke tengah-tengah mereka. Setidaknya walaupun tak mendapat perhatian dari Ibunya, Emiko merasa senang memiliki saudara kembar yang memperhatikannya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status