Share

15. SATU KENIKMATAN

Penulis: Dewa Amour
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-22 22:51:28

Sore itu Arnold sedang duduk menghadap pada layar laptop yang masih menyala terang di atas meja. Ada banyak surel yang memenuhi kotak masuknya.

Pantas saja, karena sudah hampir satu bulan dirinya berada di kota New York. Meninggalkan kantor yang ada di Austria, lebih tepatnya kantor Leo yang dikelolanya.

Asistennya yang bernama Duncan cukup bisa diandalkan untuk menggantikan dirinya sebagai direktur utama di kantor itu. Arnold merasa tak ingin kembali ke Austria untuk mengurus kantor yang membosankan.

Meski dirinya mendapatkan 35 persen dari hasil perusahaan itu, tapi dirinya merasa angka itu sangat kecil dibandingkan keuntungan yang didapat oleh Leo.

Menyebalkan!

Dia merasa hanya bagai seekor kerbau yang terus bekerja di sawah, sedangkan Leo adalah petaninya, orang yang menuai hasil dari kerja kerasnya itu.

Huf! Dia sangat kesal. Entah kapan dirinya dapat mengusai Scoth Company Group seutuhnya. Perusahaan besar itu harus menjadi miliknya. Dia akan halalkan segala cara untuk menca
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    15. SATU KENIKMATAN

    Sore itu Arnold sedang duduk menghadap pada layar laptop yang masih menyala terang di atas meja. Ada banyak surel yang memenuhi kotak masuknya. Pantas saja, karena sudah hampir satu bulan dirinya berada di kota New York. Meninggalkan kantor yang ada di Austria, lebih tepatnya kantor Leo yang dikelolanya.Asistennya yang bernama Duncan cukup bisa diandalkan untuk menggantikan dirinya sebagai direktur utama di kantor itu. Arnold merasa tak ingin kembali ke Austria untuk mengurus kantor yang membosankan. Meski dirinya mendapatkan 35 persen dari hasil perusahaan itu, tapi dirinya merasa angka itu sangat kecil dibandingkan keuntungan yang didapat oleh Leo.Menyebalkan! Dia merasa hanya bagai seekor kerbau yang terus bekerja di sawah, sedangkan Leo adalah petaninya, orang yang menuai hasil dari kerja kerasnya itu. Huf! Dia sangat kesal. Entah kapan dirinya dapat mengusai Scoth Company Group seutuhnya. Perusahaan besar itu harus menjadi miliknya. Dia akan halalkan segala cara untuk menca

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    14. WANITA BAR-BAR

    Waktu menunjukkan pukul dua sore. Tessa masih bergelung dalam selimut bersama Leo. Dia sudah terlelap dalam pelukan Leo.Tubuhnya bahkan terasa tak mampu lagi untuk berdiri. Terlebih area intinya yang terasa sakit luar biasa. Dua kali hantaman gairah panas yang baru dialaminya. Tessa ingin istirahat saja hari ini.Ponsel pintar yang tergeletak pada meja nakas pun berdering tiba-tiba. Membangunkan Leo yang sedang mendekap tubuh polos Tessa dalam selimut. Dengan malas-malasan Leo menyambar benda pipih itu. Rupanya Willy yang menghubungi. Mungkin ada urusan kantor. Leo segera menggeser tanda hijau pada layar ponselnya."Ada apa? Aku sedang bersama Tessa. Mengganggu saja." Leo langsung menyerang asistennya itu dengan nada kesal."Maaf, Bos. Aku hanya ingin mengabarkan, jika rekan bisnis Anda akan datang sore ini juga. Dia tak bisa membatalkan janji temu nya dengan Anda. Dikarenakan lusa harus segera kembali ke Aussie." Suara Willy terdengar gusar."Lantas?" Leo masih tampak santai-santa

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    13. LELAH BERCINTA

    Setelah merasa lebih tenang, Lusi segera melepaskan pelukannya dari tubuh kekar Leo. Dia memegang kedua bahu pria di hadapannya itu. Matanya yang basah menatap dalam-dalam ke manik-manik birunya yang tampak sendu."Tuan Muda," ucap Lusi dengan lirih. Dia menahan tangisnya mati-matian.Leo mengernyitkan dahi, heran. "Bibi, katakanlah! Kenapa Bibi sampai jatuh ke kolam? Aku rasa Bibi bukan orang yang ceroboh, kan?" Leo memegang kedua tangan Lusi yang masih memegangi kedua bahunya. Matanya mengunci tatapan wanita itu."Tuan Muda, Nyonya Tessa. Dia--"Lusi berusaha sekuat tenaga untuk mengatakan apa yang sudah dilihatnya. Arnold dan Tessa, mereka menjalani hubungan ilegal di belakang Leo."Tessa? Ada apa dengan Tessa? Katakan!" Leo mulai panik karena Lusi menyebut nama istrinya.Dia mencemaskan Tessa."Nyonya Tessa--" Lusi terisak-isak. Kalimatnya tergantung begitu saja.Melihat sikapnya yang aneh, Leo keheranan tak karuan."Leo! Kamu sudah pulang? Hei, apa yang sedang kamu lakukan di tep

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    12. PEMUAS NAFSU

    Tessa dan Leo masih berdiri berhadapan. Keduanya saling bertatapan. Arnold mulai muak melihat semua itu, dia pun ikut berdiri menengahi mereka."Ada apa ini? Kenapa kalian ribut? Ayo kita lanjutkan sarapannya," tukas Arnold dengan wajah tanpa dosa."Tessa, kamu sedang menyembunyikan sesuatu dariku!" Leo menunjuk wajah Tessa dan berlalu meninggalkan meja makan dengan kesal.Tessa segera menyusul. "Leo!""Baiklah, ayo kita sarapan sendiri saja." Arnold kembali duduk dan menikmati sarapannya dengan santai. Persetan dengan Tessa dan Leo yang sedang berseteru itu."Leo, dengarkan aku! Ada apa denganmu? Mengapa kamu marah-marah tak jelas?" Terhuyung-huyung Tessa mengejar langkah panjang Leo yang sudah tiba di teras depan mansion."Leo, kumohon jangan begini. Ada apa denganmu?" Akhirnya Tessa berhasil mengejar Leo. Ia segera mendekap punggung pria itu."Lepaskan, Tessa!" Leo dengan kasar menepis tangan Tessa darinya. Kali ini wajahnya tampak sangat kesal pada wanita di hadapannya itu."L

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    11. AKSI GILA ARNOLD

    Diluar hujan deras malam itu. Petir menyambar-nyambar bangunan megah Mansion Leo. Tessa dan Arnold sedang berdiri berdua di dalam kamar. Arnold tak henti meliarkan bibirnya pada tengkuk leher Tessa hingga menggigit bahunya gemas."Hentikan, Dad--aku tak tahan lagi," racau Tessa dengan matanya yang terpejam tak menentu.Arnold merengkuh tubuh polosnya dari belakang. Memainkan lembah cinta Tessa dengan sentuhan intim."Dad--" Tessa semakin menginginkan lebih. Namun, sepasang matanya tiba-tiba melihat bayangan Leo yang sedang berdiri di luar jendela kamar. Ia membulatkan manik birunya kaget. Kilat petir menegaskan bayangan Leo di sana.Ya, itu Leo!"Leo!" pekik Tessa segera mendorong tubuh Arnold darinya. Dia segera meraih selimut putih guna membalut tubuh polosnya. Dengan langkah cepat ia segera keluar kamar mengejar Leo."Leo, dengarkan penjelasanku dulu! Ini tak seperti yang kamu kira. Aku ..." Tessa hampir gila melihat Leo tampak sangat murka padanya."Leo, katakan sesuatu! Aku sa

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    10. BERMAIN SOLO

    Leo menyapu pandangan di sekitar kamar mencari Tessa. Di mana istrinya itu? Apakah di kamar mandi? Leo segera memutar langkahnya menuju pintu kaca di sudut ruangan. "Darling!" Teriaknya berharap Tessa akan menjawab. Namun sepertinya Tessa memang tak ada di kamar. Brak!Suara apa itu? Leo sangat kaget sekaligus cemas. Dia segera berlari menuju ruang ganti di mana suara gaduh itu berasal. Ya Tuhan ... apa yang terjadi? Leo sangat mencemaskan Tessa. "Tessa?" Leo membulatkan matanya melihat Tessa baru saja mau bangkit dari lantai di ruang walk-in closet. Entah apa yang terjadi. Tessa sepertinya baru saja terjatuh dari sofa. Dengan perasaan cemas luar biasa, Leo segera menghampiri wanita itu. "Darling, apa yang terjadi padamu? Apa kamu baik-baik saja?" Leo membantu Tessa untuk berdiri. Kemudian dia menggiring sang istri menuju pada sofa. "Aku tadi terjatuh dari sofa. Aku baik-baik saja, kok!" Tessa memberikan wajah manja pada suaminya. Dia tahu bagaimana caranya agar Leo luluh pad

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status