Share

Para Pelaku Kejahatan

"Hoammm."

Ria barusan menguap sehabis bangun dari tidur lama, hitung-hitung mengambil kesempatan langka. Kapan lagi bisa tidur di waktu orang-orang bekerja.

Satu perempuan lain yang sedang merapikan selimut adalah Kiran.

"Aku mampir ke rumah kamu ya," kata Ria bersemangat. Pegal-pegal di badannya hilang usai tidur dari siang sampai sore.

"Ngapain?"

"Main. Mas Ranu nunggu kita."

"Ngapain Mas Ranu nunggu kita?"

"Aku sudah bilang Mas Ranu punya kepedulian tinggi. Memangnya dia gak akan ke sini lagi cek kondisi kamu? Pasti iya ..."

"Kayaknya enggak deh." Kiran rasa tingkat kepercayaan diri Ria melebihi analisisnya.

Ria membelalak gembira sosok pria yang tengah dibicarakan muncul dari lorong sebelah kiri mencangking dua cup es kopi.

Ria memekik, "Mas Ranu!"

Telinga Ranu berdenging. "Kita harus menjauh. Kamu bisa merusak pendengaran saya."

Kiran berlari menghampiri mereka dan bertanya kepada Ranu. "Gimana keadaan Dokter Fandi?"

Ranu menyerahkan minuman yang dibawa kepada Ria. "D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status