Home / Romansa / GELORA RANJANG PANAS MANTAN SUAMI / Bab 14. Apa Hubungan Mu Dengan Mereka?

Share

Bab 14. Apa Hubungan Mu Dengan Mereka?

Author: Lee Lizbet 88
last update Last Updated: 2024-08-04 12:13:38
Jantung Juan berdegup sangat kencang. Hatinya ngilu dengan darah yang memanas, melihat dada Jessica yang menyembul seksi dengan gaun blue navy dan sepatu mewah senada. Ingin rasanya Juan, segera mengurung Jessica serta 'menghabisinya' di atas ranjang.

"Shit! Kenapa tubuhnya menjadi candu bagiku!" batin Juan memaki dirinya sendiri.

Langkah Jessica tampak sangat anggun, ia juga tampak ramah menyapa kedua orang tua Maxton. Tampak ayah Maxton, tuan besar Mhyron Hills menunjuk ke arah Maxton berdiri.

Xairuz dan Jessica pun menoleh ke arah telunjuk tuan Mhyron menunjuk. Tidak lama kemudian Xairuz berbisik pada Jessica dan segera meninggalkan Jessica yang tampak menggeleng pelan, menatap Juan sepintas dan segera membuang muka.

Panas! Hati Juan panas saat melihatnya. "Selamat malam, Max, Juan," sapa Xairuz lalu bersalaman dengan keduanya.

"Kenapa kau datang terlambat, Hem?" gerutu Maxton, Xairuz tersenyum geli.

"Apa kau tidak bisa memaklumi pasanganku yang membutuhkan waktu lebih
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • GELORA RANJANG PANAS MANTAN SUAMI   Bab 35. Selamat Tinggal

    "Juan, aku percaya ... waktu yang kita lalui beberapa saat yang lalu adalah waktu yang paling indah dan berharga dalam hubungan kita. Namun, aku tau ... dan kini menyadarinya, bahwa ... seberharga apapun waktu yang kita lewati bersama. Tidak akan lebih berharga dari keberadaan Amber bagimu.Untuk itu, aku memutuskan untuk mengalah. Bahagialah bersama wanita yang sudah memiliki hatimu. Sayang, wanita itu bukanlah diriku. Jangan cari aku ke mana pun, karna kau tidak akan menemukan aku, Xairus dan Maxton, pun tidak tau aku ke mana. Selamat Tinggal, Juan."Jantung Juan mencelos saat membaca surat yang ditinggalkan oleh Jessica untuknya. Hatinya sakit, kali ini dia tau, jika dirinya benar-benar kehilangan Jessica. Jika wanita yang selama ini memujanya telah muak dengan sikapnya."Jessica, di mana kau berada?" Juan bahkan tidak mengindahkan peringatan Jessica, ia segera mengambil kunci mobil dan malam itu juga bertolak menuju ke mansionnya Xairus.Ia kejar keberadaan Jessica, sampai sepert

  • GELORA RANJANG PANAS MANTAN SUAMI   BAB 34. Sepucuk Surat Untuk Juan.

    "Amber, apa yang kau lakukan?" Juan segera berdiri dari kursi taman tersebut. Melihat reaksi Juan, air mata Amber berderai tak tertahankan. "Jawab pertanyaanku, bukan justru balik bertanya! Bukankah, kau berkata bahwa kau hanya mencintaiku?! Lantas ini apa?!" Amarah Amber meledak, dia terisak menyaksikan kemesraan keduanya. Bukan hanya Amber yang melihat kemesraan Juan dan Jessica. Ada kakak dan ibunya, yang juga turut berada tidak jauh dari lokasi Amber dan Juan berdebat. "Juan! Apa yang kau lakukan malam ini sudah keterlaluan!" amuk ibunya yang turut menyudutkan Juan tanpa perduli akan situasi dan tempat saat ini mereka berada. "Pulang sekarang, Juan!" tegas kakaknya kembali menimpali. Wajah Juan semakin mengetat, kedua tangannya bahkan tampak mengepal erat. Dia menoleh menatap tajam wajah Cherris. "Lebih baik saat ini, kau dan mama pulang, Cherris. Aku, tidak sedang ingin berdebat denganmu. Melihat rekaman video kalian yang terekam dengan cctv saja sudah membuat aku muak!" d

  • GELORA RANJANG PANAS MANTAN SUAMI   BAB 33. Pasar Malam.

    "Menghamilimu, mungkin akan merubah segalanya," batin Juan yang menatap Jessica dengan rasa lapar. "Aku, akan berusaha untuk mengubah keadaan ini," jawab Juan, lalu membungkam bibir Jessica dengan bibirnya. Setelahnya, mereka melakukannya lagi. Meneguk kembali manisnya percintaan di atas ranjang. Tubuh Jessica sudah menjadi sentral pikirannya Juan. Dia, merasa candu. Sejak pagi itu, baik Juan maupun Jessica, sama-sama berusaha menahan diri untuk tidak terjebak dalam perdebatan yang tidak perlu. Sore itu, Juan teringat akan sesuatu yang paling disukai oleh Jessica. "Apa kau mau, jalan-jalan ke pasar malam?" tanya Juan, membuat Jessica terkejut. "Pasar malam?" ulangnya sambil menelan ludahnya. "Tiga kali kau mengajakku ke pasar malam. Tapi, aku selalu sibuk dengan urusan pekerjaanku. Bagaimana kalau malam ini?" usul Juan membuat wajah Jessica sumringah. "Aku mau," jawabnya sambil tersenyum lebar. "Apa yang kau inginkan saat ke pasar malam, Jess?" Juan bertanya dengan lembut,

  • GELORA RANJANG PANAS MANTAN SUAMI   BAB 32. Aku Cemburu

    "Jessica," panggil Juan yang terbangun dan tidak mendapati tubuh istri di sisinya. Sontak saja dia langsung terjingkat dari ranjang. Melangkah dengan lebar ke kamar mandi, tapi tidak didapatinya Jessica. Dibukanya pintu walk in closet, sama nihilnya. Dia segera membuka pintu kamar dan betapa leganya Juan melihat Jessica sedang memakai apron dan tampak sedang memasak. Wanita itu tampak sangat memikat saat wajahnya serius seperti ini. Seketika Juan merasa bersalah. "Seperti inilah dia selama tiga tahun, dan aku tidak pernah menyentuh apapun yang dibuatnya. selain, jus jeruk sebelum prahara terjadi diantara kami," gumam Juan. Tidak, bukan sebelum prahara terjadi. Prahara rumah tangganya sudah terjadi sejak pertama kali dia menikahi wanita ini. Dengan merasa bersalah, Juan menghampiri dan melingkarkan kedua tangan di perut ratanya Jessica. Ia cium mesra tengkuk Jessi dengan lembut. Sebuah senyuman merekah dj wajah Jessica bercampur haru. "Good Morning, bersihkan dulu dirimu, baru

  • GELORA RANJANG PANAS MANTAN SUAMI   BAB 31. Maukah, Kau Bercinta Denganku?

    Juan langsung menoleh, melihat panggilan masuk dari Amber. Ponsel yang sudah di mode silent itu terus saja berkedap-kedip. Ia mendesah sesaat. Dirinya berjalan, mengambil ponsel dengan gerakan yang sangat terukur. Membuat mata Jessica mulai mengembun. Sudah menduga jika apa yang dia pikirkan selalu akan terjadi. Namun, untuk pertama kalinya. Juan justru menonaktifkan ponselnya. Malam itu, Jessica terkejut melihat apa yang bisa Juan lakukan untuknya. "Sudah aku katakan. Waktu kita hanya dua hari, aku tidak akan menyia-nyiakan waktu singkat ini," tutur Juan dengan tenang dan segera masuk menggandeng tangan Jessica untuk masuk ke dalam kamar mereka. Walau masih ragu karena terlalu dini dan demi harga dirinya. Jessica tidak mau terlalu terbawa suasana sana. Bahagia sesaat itu, menyakitkan. Dia tidak mau sakit lagi. Juan segera membersihkan dirinya di kamar mandi. Sedangkan Jessica yang sudah lebih dulu mandi memilih untuk tidur lebih dulu. Dia memilih bagian ranjang yang bersan

  • GELORA RANJANG PANAS MANTAN SUAMI   BAB 30. Hidup selalu ada pilihan.

    Juan terdiam sejenak, ia tatap kedua manik tegas Jessica. Wanita di hadapannya ini tidak pernah menuntut apapun darinya. "Juan, Apa kau mendengarku? Aku sedang bertanya padamu," tuntut Jessica padanya, untuk pertama kali. Selama ini yang ia lihat dari kepribadian Jessica hanyalah kerapuhan. Tapi malam itu, yang melihat sebuah ketegasan pada sorot mata wanita yang tidak pernah dianggapnya selama ini. "Untuk apa aku harus bertanya kepadanya. Itu hanya akan memperpanjang masalah. Aku cukup tahu apa yang sudah dia lakukan." Juan menghindar dari pertanyaan istrinya. Bukan karena dia tidak ingin memuaskan Jessica. Tapi Juan mengatakan yang sebenarnya, sikapnya bahkan sudah berubah pada Amber. Sudah tidak ada lagi kehangatan seperti sedia kala, hanya satu yang masih mengganjal di hati Juan. Amber selama ini hidup dalam keadaan yang tidak sehat. Juan hanya merasa kasihan dan ada rasa bersalah yang menghantuinya. Wanita itu, sampai sekarang masih menunggu Juan dengan setia. "Ah, begit

  • GELORA RANJANG PANAS MANTAN SUAMI   BAB 22. Membulatkan Tekad

    Jessica takut jika ia mengijinkannya, maka ia akan terjerat kembali dalam pesona Juan selamanya. Dirinya sudah bertekad untuk bisa bersikap tegas dan menolak segala perasaan bodoh yang terus melemahkan dirinya. "Jess, apa kau tidak menginginkannya? Setalah dua hari, kau bebas melakukan apapun. Termasuk mengabaikan aku, bahkan membalaskan dendammu padaku," rayu Juan dengan seribu satu cara. Jessica terkunci dalam tatapan gelapnya Juan yang dalam. Bahkan tidak ada perlawanan yang berarti saat tangan Juan mulai menjelajah setiap lekuk tubuh Jessica. Dengan jelas Juan melihat tubuh Jessica meremang. Ia merasa dirinya bisa saja menang dan menaklukkan wanita cantik di hadapannya ini. "Jess, ku mohon," lirih Juan lalu menyapu wajahnya ke pipi Jessica. Jelas terdengar suara debaran jantung kedua anak manusia yang sedang tarik ulur. Dengan niatan yang bertolak belakang dengan akal sehat mereka. Saat bibir Juan mendarat di bibir Jessica, ia kembali berbisik. "Aku akan membawamu k

  • GELORA RANJANG PANAS MANTAN SUAMI   BAB 21. Ijinkan Aku Menjamahmu.

    Tangan Xairuz terhenti di udara, ia tatap tidak percaya pada adiknya. Dilepaskannya tangan kerah baju Juan dan didorongnya tubuh Juan dengan kuat. "Apa kau sudah kehilangan akal sehatmu? Kau mau kembali jatuh di lubang yang sama, Jess?" desis Xairuz menatap Jessica khawatir sambil memegang kedua bahunya. "Aku, akan baik-baik saja, Kak," bisik Jessica, menatap yakin wajah kakaknya. Ia lalu memeluk Xairuz dan mengusap punggung Xairuz, menenangkan kakaknya. "Aku akan baik-baik saja," bisik Jessica dan Juan tampak panas melihat kelakuan Jessica. Wanita yang sebenarnya sudah resmi menjadi mantan istrinya. Putusannya bahkan sudah turun tiga hari yang lalu, hanya saja, akta perceraian memang baru bisa diambil dua hari lagi. Xairuz menatap sendu pada Jessica dan Jessica menggeleng. "Tolong jangan, Kak. Ini hanya dua hari, setelahnya aku akan kembali ke mansion ini." Kembali Jessica meyakinkan kakaknya. "Kalau sampai dua hari kau tidak kembali, aku akan menghubungi papa, Jess," anc

  • GELORA RANJANG PANAS MANTAN SUAMI   BAB 20. Kau dan Aku, Sedang Berbisnis.

    Juan menggeleng dengan tegas. "Apa maksudmu hanya terbawa suasana?!" tuntut Juan tidak terima atas penilaiannya Jessica terhadap dirinya. "Aku, harus istirahat, Juan. Kumohon, pulanglah," pinta Jessica, lalu menarik turun tubuhnya dan berbaring sambil memejamkan kedua matanya. Juan kalut, ia tidak mau kalau Jessica mengabaikannya seperti ini. Hingga dirinya tersadar, jika selama ini, dialah yang selalu mengabaikan Jessica. Bersikap dingin dan bahkan tidak perduli jika Jessica menangis di tengah malam. Menganggap remeh perbuatan keluarganya pada Jessica. "Ternyata, diabaikan sangatlah tidak nyaman," gumam Juan yang terdengar di telinganya Jessica. Sambil melonggarkan kemejanya, Juan menghembuskan nafasnya kasar. "Jess, pulanglah denganku. Bukan ke rumahku. Tapi, ke apartemenku. Cukup dua hari saja, sampai kita mengambil akta perceraian kita, jika jalan untuk rujuk kembali kau tolak mentah-mentah." "Maaf, tapi aku tidak bisa," tolak Jessica masih dengan mata yang terpejam. "Kalau b

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status