"A.Awan?" Sapa seorang wanita cantik berpakaian cukup formal. Ia dan teman-temannya baru saja selesai makan malam dalam salah satu ruangan di Resto yang sama untuk merayakan pekerjaan barunya.
Hari ini adalah hari gajian pertamanya, sehingga Ia mentraktir teman-temannya untuk makan di salah satu reso yang ada di komersial street tersebut. Tentunya bukan pekerjaan biasa, mengingat Ia mampu mentraktir beberapa temannya di resto tersebut.
Sapaan wanita tersebut membuat Awan secara reflek berhenti dan melihat sowok yang yang memanggil namanya. Alis Awan sedikit bertaut, begitu pun dengan Mikha, karena keduanya sama-sama mengenal wanita cantik yang sekarang tampak begitu dewasa dengan setelan kerja formilnya.
"Rachel?" Panggil Awan dan Mikha bersamaan.
"Sebentar, aku kenal seorang penyanyi yang sedang naik daun baru-baru ini.." Ucap Mikha sambil membukaplaylistlagu dismartphonenya. Ia telah menyimpan cukup banyak lagu yang lagitrenddikalangan milenial belakangan ini. Begitu mendengar nama Hanna, rasanya Ia tidak asing dengan nama itu. "Nah ini.. Hanna Marchel, apakah itu adiknya Rachel?" Tanya Mikha memastikan begitu menemukan daftar lagunya Hanna di playlistnya. "Iya, betul. Kamu juga tahu?" Tanya Awan penasaran dengan begitu cepatnya Mikha menemukan lagu Hanna. "Astaga, Awan bagaimana kamu tidak tahu! Dia adalah penyanyi yang sangat populer akhir-akhir ini. Setiap lagunya bahkan selalu menempati peringkat teratas lagu terpopuler dalam sebulan terakhir."
Berita menghilangnya Ardi menjadi topik hangat diantara para Mahasiswa JIU, dikarenakan Rachel yang mencari Ardi sehari sebelumnya tidak menemukan jejak keberadaan Adik sepupunya tersebut.Lalu, berturut-turut disusul dengan berita menghilang 4 mahasiswa lainnya, yang juga rekan dekatnya Ardi. Namun anehnya, mereka seolah menghilang begitu saja. Tidak ada satupun diantara teman-temannya yang mengetahui dimana keberadaan Ardi dan keempat temannya.Rachel bahkan sudah menggunakan sumber daya Ayahnya yang merupakan seorang Menteri untuk mencari dimana keberadaan adik sepupunya tersebut, itu juga yang menjadi alasan berita menghilangnya Ardi menjadi viral hari ini.Topik hilangnya Ardi bahkan juga menjadi pembicaraan diantara Yuma dan kawan-kawannya. Begitu Awan bergabung dengan ketiganya saat jam terakhir, membuat mereka semakin bersemangat membahasnya."Ada apa?" Tanya Awan penasaran melihat ketiga teman barunya itu begitu bersemangat membahas seseuatu. Bia
Disaat semua orang sibuk membahas tentang menghiloangnya Ardi dan teman-temannya, Caitlin dan Juga Seila yang merupakan seorang penyanyi solois lokal yang terkenal baru-baru ini sibuk dengan dengan hal lainnya, yaitu penampilan mereka dalam konser akbar yang akan diselenggarakan seminggu ke depan. Dimana mereka akan tampil sebagai salah satu penyanyi pembuka yang berasal dari tanah air dan acara puncaknya sendiri akan diisi oleh penyanyi Asia Tenggara yang namanya telah melejit selama 6 bulan terakhir. Bahkan beberapa hits lagunya selalu menempati peringkat teratas lagu terpopuler selama sebulan terakhir, siapa lagi kalau bukan Hanna Marcel."Gue kok jadi gugup gini yah?" Ujar Seila yang duduk disebelahnya Caitlin yang saat itu sedang menyetir menuju studio MV Entertainment. Studio itu sendiri merupakan pihak penyelenggara yang bertanggung jawab untuk pelaksaan konser akbar mereka nantinya."Gue juga. Ini pertama kalinya kita tampil dalam gala sebesar ini. Apalagi kita
Pertanyaan Awan tentang kemana Calista akan membawanya akhir terjawab sudah, begitu taksi online yang mereka naiki berhenti didepan sebuah dealer mewah, BMW. Semula Awan tidak berani bertanya begitu Calista diam saja selama mereka dalam perjalanan, dimulai sejak Ia menyebut tentang tangan mereka yang masih bertaut sebelumnya.Itu sedikit menyisakan rasa sesal dalam diri Awan, karena setelah kalimat itu membuat suasana antara mereka berdua berubah menjadi canggung. Belum lagi Awan yang harus melepaskan tangan mulus dan lembut itu dari gengamannya.'Tau suasana akan menjadi canggung begini, mending tetap kubiarkan tangannya memegang tanganku.' Pikir Awan sedikit menyesal.Disisi lain, Calista sendiri tidak mengerti dengan kenekatannya memegang tangan Mahasiswanya tersebut. Sebenarnya itu bukanlah masalah yang besar dan Ia pun menganggap itu adalah hal yang biasa. Namun ketika Awan menyinggung langsung tentang hal itu, mau tidak mau membuatnya jadi malu. Apalagi se
30 menit berikutnya, Calista sudah menari bersama kendaraan barunya dijalan raya dengan Awan duduk manis disampingnya.Calista tampak begitu menikmati dan puas dengan performa kendaraan barunya, "Ternyata mobil rekomendasimu sangat bagus." Puji Calista dengan senyum manis ketika melirik Awan disampingnya."Syukurlah kalau Bu Calista senang...""Hmn, syukurlah kalau kamu senang." Ralat Awan cepat begitu Calista menatapnya dengan tajam.'Heran, kenapa dia ngotot banget aku harus memanggil namanya.'Sekarang Calista melirik Awan dengan aneh seperti orang yang menyimpan banyak pertanyaan dalam hatinya."Ada apa dengan tatapan itu?" Tanya Awan pura-pura tidak mengerti."Kamu beneran kerja di bengkel?" Tanya Calista meragukan alasan klise yang pernah dilontarkan Awan sebelumnya."Kenapa? Apa saya terlihat seperti seorang eksekutif dan tidak meyakinkan sebagai seorang montir?" Canda Awan untuk mengalihkan kecurigaan Calist
Begitu Awan melihat kendaraan Calista sudah pergi jauh, Ia bergerak cepat. Awan membalikan tubuh si pria yang ternyata sudah tidak lagi bernyawa. Awan memperkirakan usianya lebih kurang 30 tahun. Wajahnya jelas menunjukan kalau dia bukanlah orang pribumi dan berasal dari luar Negeri, Awan pun cepat mengambil dompet si pria untuk melihat identitas si pria. Namun Ia harus kecewa karena tidak menemukan kartu identitas apapun didalamnya selain sebuah kartu berwarna hitam dan tulisan SKY LIGHT tercetak jelas ditengah-tengahnya. Dibalik kartu terdapat angka 2, Ia belum tahu apa maksud angka dan dua kata tersebut. Sedetik kemudian terdengar kembali dua suara tembakan tidak jauh dari tempatnya saat ini, karena itu Awan memutuskan untuk menyelidiki identitas si pria lebih lanjut nantinya dan bergegas ke arah asal suara tembakan. Gerakannya sangat cepat layaknya petir, dalam sekejap Ia sudah berhasil menyusul barisan pria yang berpakaian serba hitam. Bang
Jika ada yang disalahkan dari apa yang dilihat oleh Awan saat ini, maka itu adalah Mikha. Bagaimana tidak! Sebelumnya Awan meminta Mikha untuk mengenakan pakaian pada wanita yang ditolongnya karena seluruh pakaian wanita cantik tersebut sudah kotor dan basah oleh darah. Mikha memang melakukan apa yang diminta oleh Awan, tapi pakaian yang dipilihkan oleh Mikha pada wanita tersebut justru membuat Awan tertegun lama. Bagaimana tidak! Mikha mengenakan sebuah kaos yang biasa dikenakannya sehari-hari pada wanita tersebut, cuma yang jadi masalahnya, pakaian yang terlihat pas di tubuh Mikha justru terlihat kesempitan ditubuh wanita tersebut. Bahkan perangkat yang biasa tersimpan rapi didada wanita tersebut, terlihat begitu membusung. Glek, "Buah melon super.." Ucap Awan reflek dan juga takjub. Bahkan Ia tidak mengira kalau wanita yang tadi ditolongnya memiliki atribut yang begitu besar dan menantang, salahnya juga sebenarnya karena tidak sempat memperha
Malamnya, setelah Rose sudah berhasil menenangkan dirinya, barulah Awan berani untuk menggali informasi darinya. Bagaimanapun yang Ia singgung langsung hari ini adalah organisasi Tha Shadowyang menjadi musuh keluarga Sanjaya selama puluhan tahun. Dibanding dengan 9 Naga,The Shadowadalah musuh sebenarnya yang perlu diperlakukannya dengan hati-hati, karena sejatinya 9 Naga hanya pion bagi The Shadow.Jika Awan salah mengambil langkah, maka perang besar bisa pecah kapan saja. Hari-hari yang damai selama ini akan kembali pada masa kekacauan seperti sebelumnya. Walau sebenarnya waktu itu tetap akan tiba tanpa Awan mengundangnya, tapi Awan tidak ingin jadi yang pertama mengobarkannya.Mungkin pertemuannya dengan Rose sudah ditentukan oleh takdir. Selama ini, Awan sangat buta dengan kekuatanThe Shadow. Siapa yang menduga jika Rose yang telah diselamatkannya memiliki konflik dengan organisasi binaanThe Shado