Maaf belum bisa maksimal updatenya, lur. Lagi masa transisi dengan peran baru slnya :)
"Tuan muda, sesuai perintah anda, saya telah menghubungi semua pemasok bahan obat perusahaan Walton. Namun, hampir tidak ada satupun yang tahu tentang bunga es abadi, seperti yang anda minta.""Tapi, kami menemukan petunjuk lain." Ujar Haris Walton dalam telpon."Benarkah? Cepat, katakan!" Balas Awan bersemangat.Semula, Awan sempat pesimis untuk menemukan bunga langka ini, setelah orang-orangnya sendiri tidak berhasil menemukan informasi apapun tentang keberadaannya. Siapa sangka, keluarga Walton, keluarga yang hampir dihancurkannya dan ternyata adalah keturunan dari leluluhurnya, Lian, ternyata berhasil menemukan petunjuk bunga langka ini untuknya. Harapan Awan untuk bisa segera menyembuhkan Amanda menjadi lebih positif.Saat itu, Awan masih bersama Amanda. Sehingga, Amanda yang ikut mendengar pembicaraan mereka, ikut terlihat sama bersemangatnya dengan Awan."Hmn, bagaimana saya mengatakannya, ya..." Suara Haris Walton terdengar ragu, karena ia sendiri belum bisa memastikan petunju
Namun, ketika melihat kesungguhan dalam mata Amanda dan juga tekadnya untuk bisa segera pulih. Awan akhinya menyetujui permintaan Amanda. "Baiklah! Kalau begitu, kamu bisa menyiapkan diri dan ingat, situasi seberat apapun, kamu jangan sampai melakukan hal diluar kendali seperti pagi tadi! Sementara itu, aku akan meminta Lana menyiapkan penerbangan pribadi untuk kita." "Baiklah, sayang. Aku pasti akan mengikuti semua ucapanmu." Balas Amanda senang dan sudah tidak sabar untuk segera memulihkan kultivasinya. Awan ditahan oleh Amanda dan hari itu, terpaksa ia harus menginap di kediaman Pitaloka dan baru pulang ke Vilanya pada keesokan harinya. Semenjak mendapat kekuatan baru dari Lian, Awan bisa menggunakan kekuatannya dengan bebas tanpa perlu khawatir energi murninya habis. Itu karena kekuatan Lian, juga memiliki kemampuan meregenerasi energi di dalam tubuhnya. Pantas saja, Lian pada masanya, bisa mengobati korban perang yang jumlahnya ribuan tanpa sedikitpun kehabisan energi. Kekuat
"Aku datang ke sini, dua hari setelah kasus percobaan penculikan Hanna." "Aku melihat notifikasi perintah perlindungan atas nama Hanna dari daftar perintah tinggi dan aku tahu, kalau perintah itu, kamu yang mengeluarkan." "Saat itu, aku kebetulan ada tugas untuk melakukan observasi bahan skripsiku di kampus JIS. Jadi, aku sekalian mengambil misi ini." "Oleh pihak kampus aku diberikan jatah untuk melakukan tugas observasi di beberapa kelas dan salah satunya adalah kelasnya Hanna." Jelas Aldo dengan senyum malu-malu. Awan terkekeh dan bisa menebak apa yang terjadi selanjutnya, "Hmn, jadi kalian sering bertemu dan akhirnya saling suka?" "Hmn, itu..." Aldo salah tingkah dan tersipu sambil melirik Hanna yang duduk tidak jauh darinya. Sementara itu, Hanna hanya menunduk dan terlihat seperti orang yang sedang bersalah. "Kak Awan, Hanna- Hanna minta maaf. Hanna.." Hanna berkata dengan gugup. "Hanna, kenapa kamu minta maaf? Cinta itu bukan kesalahan. Aku justru akan mendukung hubungan k
"Benarkah, sahabatmu itu pacaran dengan Hanna?" Seru Amanda terkejut saat Awan menceritakan tentang hubungan Hanna dengan Aldo, ketika mereka sudah berada di dalam pesawat menuju Rusia. Awan dan Amanda terbang ke Rusia terlebih dahulu dengan menggunakan pesawat jet pribadi, karena Yakutsk sedang berada dalam puncak masa dingin yang menyebabkan bandara di negara itu ditutup untuk penerbangan. Di Rusia nanti, orang-orang dari keluarga Walton sudah bersiap menunggu kedatangan Awan dan nantinya, mereka yang akan membawa Awan menuju Yakutsk. "Benar!" Jawab Awan bersemangat dan lalu menambahkan, "Aku sendiri juga tidak percaya awalnya. Sampai, mereka berdua terbuka tentang hubungan mereka padaku. Bukankah itu fantastis? Adik angkatku memiliki kekasih dan sahabatku tidak jomblo lagi, hehehe! Jadi, dugaanmu kalau Hanna suka padaku itu, tidak benar!" Jawab Awan sambil tertawa. Amanda sempat mengatakan pada Awan sebelumnya, kalau sebenarnya Hanna menyukai dirinya. Hal itu dilihat Amanda dar
Pesawat yang ditumpangi Awan dan Amanda harus berhenti di Rusia terlebih dahulu, sebelum kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju Yakutsk. Dikarenakan aturan rute penerbangan, yang tidak membolehkan penerbangan internasional manapun untuk langsung menuju ke negara tersebut. Bukan karena aturannya yang sengaja dipersulit, melainkan karena rutenya yang sedikit lebih rumit dan hanya tersedia satu jalur.Perjalanan ke Yakutsk sendiri cukup sulit dan baru bisa dilaksanakan pada tengah hari. Itupun dengan mempertimbangkan faktor cuaca. Jika cuaca sedang ekstrim, maka penerbangan terpaksa harus dihentikan.Sementara itu, keluarga Walton sudah menyiapkan tim pemandu jalan yang akan bergabung dengan Awan dan Amanda dari bandara Rusia dan satu tim lainnya, menunggu mereka di Yakutsk.Total, ada sepasang pria dan wanita berusia lebih kurang tiga puluh tahunan yang bertugas menyambut Awan dan sekaligus, mereka yang akan ikut memandu Awan dan Amanda menuju puncak gunung Yakutsk."Perkenalkan,
Sebelum turun dari pesawat, Sergei bergegas melepas jaketnya dan bermaksud memberikannya pada Awan dan satu jaket cadangannya untuk Amanda. Ia berpikir, bahwa Awan dan kekasihnya pasti akan menderita jika memaksa keluar pesawat tanpa menggunakan set pakaian musim dingin. Sementara dia, sudah terbiasa dengan udara di sana. Paling tidak, ia dan saudarinya bisa membawa Awan bergegas masuk ke dalam bandara untuk mereka menghangatkan diri.Siapa sangka, Awan langsung menolak uluran jaket darinya dan melangkah pergi begitu saja dan meninggalkan Sergei dan saudarinya yang menatap keduanya dengan penuh tanya."Kakak, apa tidak apa-apa mereka keluar tanpa mengenakan jaket seperti ini?" Tanya Ella dalam bahasa Rusia, ia khawatir melihat Awan pergi keluar begitu saja tanpa mengenakan pelindung tubuh di tengah cuaca ekstrim seperti sekarang.Pramugari dan pilot pesawat yang sudah menanti mereka di dekat pintu, tidak berkata apa-apa untuk menghentikan keduanya. Karena mereka adalah pilot keluarga
"Adrik, kenapa hanya kamu sendiri yang datang menjemput tamu kehormatan kita? Bukankah tuan Walton sudah mengatakan sebelumnya, bahwa kedua tamu kita yang datang hari ini, sama pentingnya dengan tuan Walton sendiri?" Ujar Sergei menegur pria yang ditugaskan menjemput mereka hari itu, dengan nada tidak senang.Sergei sengaja menggunakan bahasa Rusia, agar Awan tidak terusik saat ia menegur rekannya tersebut.Sebelumnya, Haris Walton sudah menghubungi mereka dan menjelaskan betapa pentingnya status Awan pada mereka dan bahkan menekankan agar mereka memperlakukan Awan, sama pentingnya dengan Haris Walton sendiri.Haris sengaja tidak menceritakan identitas Awan yang sebenarnya pada Sergei dan rekan-rekannya, mengingat betapa sensitifnya status Awan saat ini.Bagaimanapun, Awan kepala keluarga Sanjaya, satu dari lima keluarga misterius dunia.Statusnya bahkan lebih penting dari presiden amerika. Jadi, mana mungkin Haris berani mengungkapkan status seperti ini pada anak buahnya?Adrik berka
"Tenang saja! Karena aku yang memaksa untuk pergi ke sana, maka aku sendiri yang akan menanggung resikonya. Kalian bisa mengatakan itu pada tuan Walton, jadi kalian tidak perlu merasa harus bertanggung jawab terhadap keselamatanku, mengerti?" Ujar Awan tenang namun penuh dengan ketegasan yang membuat Sergei dan Adrik tidak mampu untuk menolak keinginannya. Akhirnya, Sergei bersedia mengantarkan Awan saat itu."Baiklah, kalau itu keinginan anda. Kami bertiga akan berusaha mengantar anda dan kekasih anda, sampai ke desa di kaki gunung dan jika anda meminta kami untuk mengantar anda ke atas sekalipun, kami juga akan bersedia melakukannya, meski nyawa tantangannya. Bagaimanapun, saya dan rekan-rekannya saya telah berhutang nyawa pada tuan Walton. Karena anda adalah tamu kehormatannya, maka sudah sewajarnya kami melindungi anda juga." Ujar Sergei setelah melihat keseriusan Awan.Mereka berangkat menggunakan Jeep Rubicon yang sudah dimodifikasi milik Adrik. Setelah lama berbincang dengan A