"Cepat, keluarkan aku dari sini!" Teriak Amanda frustasi dan memaksa untuk keluar dari lubang gelap berwarna hitam yang mengurungnya. Amanda berada di bawah tanah dan Awan mengirim Gundala untuk menahan Amanda agar tetap berada di bawah sana. Amanda yang sudah kehabisan hampir seluruh kekuatannya, bahkan tidak bisa menghancurkan perisai pelindung Gundala. Bagaimana mungkin ia bisa bertahan menghadapi Arnold? Hal itu sangat disadari Awan dari serangan terakhir Amanda pada Arnold. Saat itu, Amanda telah mengerahkan seluruh energi murninya dalam satu serangan. Setelah itu, Amanda bisa dikatakan menjadi sangat lemah. Bahkan, seorang Grand Master sekalipun akan bisa menekannya dengan mudah saat ini. Jadi, bagaimana mungkin Awan akan membiarkan Amanda terus bertarung dengan kondisi seperti itu? Tempat ini, ditemukan Awan saat ia terus berpindah ruang saat menghindari kejaran Arnold. Ruang di atas permukaan, seluruhnya sudah dikuasai oleh oleh kabut kegelapan milik Arnold. Satu-satunya y
Di laut terluar pulau Arcadia, tampak tiga kapal perang mewah berlabuh di tiga penjuru mata angin. Kehadiran kapal-kapal ini seolah seperti sedang mengepung pulau Arcadia dan semua orang yang ada di dalamnya. Melihat kemunculan dan juga keistimewaan kapal-kapal ini, jelas mereka bukan berasal dari kalangan biasa. Bagaimanapun, pulau Arcadia merupakan kediaman utama klan Royal. Siapa yang yang berani mendekat tanpa persetujuan si empunya pulau? Kecuali mereka sudah bosan hidup! Meskipun status pulau Arcadia berada dalam darurat perang, karena perselisihan antara klan Royal dengan Klan Sanjaya yang dibantu oleh klan Pitaloka. Tetap saja, tidak ada yang berani untuk mendekat ataupun sekedar melintasi pulau terluar sekalipun. Bahkan dua negara terkuat di dunia saat ini, Amerika dan Rusia saja, akan berpikir seribu kali untuk melintasi pulau terluar Arcadia dalam status darurat seperti sekarang ini. Tapi, kemunculan tiga kapal dengan identitas khusus ini dan berada begitu dekat denga
"Tuan putri, anda tidak bisa ke sana dan mencampuri perang ini begitu saja!""Jika ratu mengetahui apa yang kita lakukan semalam, itu saja sudah cukup membuat tuan putri dan kami semua mendapat hukuman yang berat!"Seorang pria tua dengan aura yang sangat kuat, sedang mengingatkan seorang wanita muda di depannya. Wanita tersebut mengenakan pakaian serba hijau dengan perhiasan khusus yang sekaligus menjadi zirah kebesarannya. Figurnya tampak begitu menawan dengan tubuh sempurna serta aura yang tidak terbantahkan. Kecantikan seperti itu, membuatnya tidak hanya terlihat sebagai seorang bidadari, tapi juga kharisma seorang bangsawan yang membuat siapapun yang menatapnya akan segan dan takut secara bersamaan.Pria tua dengan aura kuat serta tiga orang lainnya yang juga mengenakan zirah khusus berwarna kehijauan, bahkan tidak berani menegakkan kepala mereka saat bicara dengan wanita muda ini.Wanita tersebut adalah Rhaysa alias putri Raine.Setelah menghancurkan banyak pasukan klan Royal p
Saat ratusan petir berwarna keemasan tersebut mengenai tubuhnya, Awan bisa merasakan jika kematian sedang menjemputnya saat itu juga. Listrik dengan daya jutaan volt, seperti ditembakkan ke dalam tubuhnya dalam satu waktu. Rasa sakitnya tidak terhingga dan membuat Awan merasa seperti dibunuh puluhan kali dalam satu waktu.Ini merupakan ujian kesengsaraan petir yang sangat langka dan hanya terjadi satu kali dalam beberapa abad.Tidak hanya tubuhnya yang serasa hancur total, seluruh panca inderanya seakan tidak berfungsi dan membuat semua lobang di tubuh Awan memancarkan cahaya putih terang dengan kilat kesengsaraan di dalamnya.Wus!Tubuh Awan mengejang hebat, sebelum akhirnya ia melihat cahaya yang sangat terang muncul dari atas langit. Saking terangnya, membuat Awan tidak bisa melihat dengan jelas. Sampai ia merasakan tubuhnya tiba-tiba melayang dengan sendirinya.Saat itu, tidak ada lagi rasa sakit, seperti yang ia rasakan sebelumnya. Yang ada hanya ketenangan total, layaknya perasa
Berbeda dengan Amanda, meski levelnya juga meningkat berkat ritual tersebut, sejatinya Amanda hanya mengulangi menaiki level yang sudah pernah ia naiki sebelumnya, berkat semua warisan serta memori ratu Iduna yang tertinggal di dalam dirinya.Lalu, setelah memperhatikan jejak energi Alis Singit yang tertinggal di lengan Arnold, Awan pun paham dengan apa yang sebenarnya telah dilakukan Alis Singit untuknya.Alis Singit rupanya telah menangkap sisa energi dari serangan Awan, saat mereka bertarung di pulau kabut Abadi. Lalu, dengan cara tertentu, Alis Singit menggunakan energi Awan dan menanamkannya ke dalam mantera yang ia tempel ke lengan Arnold.Tentu saja, semua itu tidak terjadi begitu saja. Jika tidak, Alis Singit tidak perlu repot-repot menanamkan mantera seperti itu pada Arnold dan ia bisa saja melakukannya sendiri. Alis Singit sudah memperhitungan pertarungan antara Awan dan Arnold dan mantera yang ditanam Alis Singit baru akan aktif, begitu terdesak oleh volume energi yang san
"Rhaysa." Panggil Awan lembut menyadarkan wanita yang sedang berada di dalam pelukannya.Tidak jauh dari tempat Arnold berdiri saat ini, tampak Awan sedang memangku tubuh Rhaysa alias Raine.Anehnya, Arnold tidak merasakan energi apapun dari Awan. Seolah Awan hanyalah manusia biasa yang tidak memiliki kekuatan apapun dalam dirinya. Namun, mengingat Awan baru saja berhasil membuatnya terpental dan hampir mencelakainya, Arnold tidak berani berbuat gegabah dan memilih menunggu sambil mempelajari situasi yang sebenarnya.Di sisi lain.Mendengar namanya dipanggil, Rhaysa segera membuka matanya dan menemukan jika dirinya sedang berada dalam pelukan seorang pria. Beberapa saat yang lalu, Rhaysa sempat berpikir jika dirinya akan mati setelah terkena serangan mematikan Arnold.Serangan terkuatnya berhasil dihancurkan Arnold dan tidak berhenti sampai di situ, kekuatan kegelapan Arnold membuat seluruh indera Rhaysa menjadi tumpul untuk sesaat dan Rhaysa terjebak di dalamnya. Membuatnya mustahil
Begitu Arnold berhasil merapal puncak jurusnya, bayangan iblis raksasa bertubuh merah muncul dari atas langit. Aura Arnold terlihat mengerikan dan menekan seluruh pulau Arcadia. Mereka yang berada di luar penjara alam ruh sekalipun, bahkan bisa merasakan betapa mengerikannya aura kegelapan yang dipancarkan Arnold saat itu.Rhaysa yang melihat itu, diam-diam berdoa dan berharap jika Awan bisa mengatasi serangan Arnold. Anehnya, orang yang didoakannya masih terlihat begitu tenang. Seolah semua pertunjukan Arnold, hanya terlihat seperti pertunjukan mainan di matanya.Tidak seperti Arnold, Awan tidak terlihat merapal jurus apapun dan hanya melayang di udara. Ketenangannya, membuat siapapun sulit untuk menebak apa yang sedang dipikirkannya saat itu.'Apa yang direncanakan mas Awan sebenarnya? Kenapa mas Awan tidak menggunakan jurus apapun?' Pikir Rhaysa khawatir.Rhaysa mencemaskan jika reaksi Awan saat itu, karena berpikir bahwa serangan Arnold terlalu kuat dan membuat Awan hanya bisa pa
Saat dua orang dewa bertarung, alam hanya bisa menanggung kerusakan.Istilah seperti itu, sangat cocok untuk menggambarkan apa yang terjadi di pulau Arcadia saat ini. Begitu Arnold merapal jurus puncak kitab Paras Sewu, pulau Arcadia seketika berguncang hebat dan seluruh pulau dipenuhi oleh aura kegelapan.Perlahan, retakan-retakan besar banyak bermunculan di atas permukaan tanah dan semakin lama semakin lebar. Bangunan-bangunan megah keluarga Royal adalah yang pertama menjadi korbannya.Permukaan tanah yang tiba-tiba merengkah, mulai menelan bangunan megah ini ke dalamnya dan mereka yang telah mati dalam pertempuran besar hari itu, juga ikut tenggelam ke dalam tanah."Gempa? Kekuatan seperti apa yang mampu menimbulkan gempa sebesar ini?"Pasukan aliansi dan prajurit Istana Es Abadi, tidak bisa menutupi kecemasan dalam hati mereka. Tanpa ada yang memerintahkan, insting mereka seolah mendorong mereka untuk segera menjauh dari pusat pertarungan