Penyelidikan Tasya tentang Cindy dihentikan, gadis ini lebih memilih membicarakannya dengan Erlangga. Namun, dia harus sedikit berhati-hati pada Amira. โPokoknya kalau kak Ami lagi sama-sama istrinya Erlangga, aku harus menjauh karena bisa saja suatu hari nanti hubungan aku dan Erlangga ketahuan.โโKak, kapan ke villa lagi?โ Pembahasan Tasya mulai santai seiring dengan suapan yang mulai dinikmatinya. โTidak tahu, Kakak tidak ada niat. Buat apa.โ Amira menggendikan bahunya.โIya sih, lagian Kakak sama Erzhan belum menikah. Intinya Kakak tidak boleh memberikan mahkota Kakak pada pria manapun sebelum pria itu menikahi Kakak!โ nasihat penting Tasya yang tidak ingin Amira mengalami hal yang sama sepertinya.โTidak akan ... sampai hari ini Kakak masih perawan, Kakak tidak punya niat melakukan hal seperti itu di luar nikah. Itu hanya akan merugikan. Kalau kamu mau tahu, Kakak selalu berusaha menjaga jarak dari Erzhan. Hihi ....โ Amira mengatakannya secara blak-blakan karena Tasya adalah sos
Erlangga menganggap perpisahannya dengan Tasya adalah bencana walaupun kekasih gelapnya hanya akan meninggalkannya selama beberapa minggu. Jadi, dia melakukan banyak hal untuk membujuk Tasya tetapi sayangnya itu semua tidak berhasil.Kini, Tasya meninggalkan Erlangga dengan dingin. โAku tidak mau hubungan gelap ini akhirnya terkuak. Aku malu!โ desahnya.Di sisi lain, Amira sedang senggang maka dia memberi tahukannya pada Erzhan. โAku tidak tahu sih apa keputusanku benar. Apa harus ya aku menemui papa dan mamanya untuk kedua kalinya,โ desah kebingungan Amira, tetapi saat ini Erzhan sedang berada dalam perjalanan jadi seolah kalimatnya tidak dapat ditarik kembali.Tidak sampai satu jam, mobil mewah milik Erzhan sudah terparkir di halaman gedung. Kedatangannya yang cukup sering sudah tidak mengherankan satpam hingga pria itu tidak pernah bertanya apapun lagi saat melihat si pria. โSaya ingin menemui Amira,โ ucap pria gagah ini.โSilakan, Tuan.โ Pintu terbuka lebar untuk Erzhan hingga dir
Pintu kamar terbuka perlahan, Erzhan berjalan kecil menyusuri lantai atas tempat kamar tidur berkumpul termasuk kamarnya Amira. Jadi, langkahnya terhenti seiring memandangi pintu kamar yang tertutup rapat, tetapi sejurus kemudian langkahnya menuntun ke arah dapur kemudian tersenyum hambar. โPertama kali kamu menginap di villa, makanan yang kau incar. Tapi kenapa sekarang kau tidak di dapur,โ kekeh kecilnya.Erzhan masih sangat mengingat pertemuan pertama dirinya dan Amira. Masa-masa itu tidak akan dilupakan walaupun saat itu Amira tidak berarti sama sekali, seolah Erzhan sedang memungut anak anjing di tengah hujan, kedinginan dan dalam bahaya.Gadis yang sedang menari dalam kepalanya masih berada di dalam kamar, terbaring dengan nyaman. โBagaimana jadinya kalau aku menikah dengan Erzhan, apa benar keluarga ini menerimaku? Lalu ... bagaimana dengan kehidupanku, apakah mereka masih mau mengenalku?โ desah pasrahnya karena kehidupannya dan keluarga ini bagaikan langit dan bumi.Di sisi la
Amira merespon cepat karena perasaan bahagia. โKakak akan segera ke rumah Mama!โ riangnya. Namun, saat ini Erzhan mengerutkan dahinya.โSejak kapan Amira bersemangat menemui ibu tirinya?โ Erzhan ingin meluncurkan larangan, tetapi dirinya tidak memiliki hak hingga kesana.Panggilan telah terputus. Saat ini Amira melukis wajah cerah. โTasya bilang mama merindukanku, mama juga akan meminta maaf.โMobil yang dikendarai Erland segera menepi. Kemudian menatap Amira dengan serius. โKamu mau menemui mama kamu?โโIya. Kenapa kamu berhenti, apa kamu tidak akan mengantar sampai ke gedung? Rumah mama tidak jauh dari gedung,โ heran Amira pada sikap dan reaksi Erzhan.โBukan begitu. Tapi kamu ingat kan bagaimana cara mama tiri kamu memperlakukan kamu? Apalagi akhir-akhir ini mama kamu mencoba menjual rumah peninggalan mendiang papa kamu. Andai aku tidak membelinya, sekarang rumah kalian sudah berada di tangan oranglain.โโIya, aku ingat semuanya,โ sendu segera membuncai hingga wajah ceria yang baru
Panggilan segera mengarah pada Erzhan, tetapi hingga dua kali memanggil Erzhan tidak kunjung menjawabnya. โPasti Erzhan sedang sibuk bekerja, lalu bagaimana denganku. Bagaimana nasibku nanti!โ cemas Amira. Kini, chat dikirimkan. [Mama memaksaku menemui Madam. Tolong selamatkan aku lagi!]Sebenarnya chat yang dikirimkan Amira bukanlah harapan karena Erzhan bisa membaca chatnya kapan saja termasuk satu hingga dua jam kemudian, bahkan lebih. โAku harap sesibuk apapun kamu, kamu tetap memeriksa handphone.โTok tok tokโAmira. Kenapa lama sekali. Cepatlah!โ Fatma tidak bisa menunggu lama, dirinya harus segera membawa Amira pada Madam agar terlepas dari jeratan hutang. Namun, andaipun Amira dapat membayar hutangnya pada Madam menggunakan uang pribadinya, Fatma tidak akan pernah menyutujui hal itu karena dia ingin menyingkirkan anak tirinya. Maka dari itu hingga saat ini dia tidak memberikan penjelasan apapun pada si gadis malang.Amira belum membuka celana jeansnya karena dirinya memang tid
Amira masih berhadapan dengan Madam yang memandanginya dengan sengit. โJadi selama ini kamu menjadi wanita malam yang disewa pribadi? Itu melanggar perjanjian.โ Kalimat yang dilontarkan wanita ini selalu santai dengan intonasi normal, tetapi tatapannya selalu tajam.โTi-tidak, bukan begitu ....โ Bibir Amira semakin bergetar ketakutan.โLalu apa, hm? Kamu dibawa pergi oleh salah satu pelanggan. Jangan menyangkalnya, Sayang.โ Sebuah minuman berwarna merah diraih. Gelas berkaki itu tampak mengkilap, tetapi seolah berbisa sama halnya dengan si wanita.โI-itu ....โ Terlalu ketakutan hingga Amira tidak dapat berbicara dengan benar.โIbumu sudah menandatangani perjanjian. Jika perjanjiannya dilanggar maka ada denda yang harus dibayarkan.โ Satu alis Madam terangkat meremehkan karena wanita ini yakin Fatma maupun Amira tidak akan mampu membayarnya jadi walaupun terpaksa, gadis itu harus tetap berada di sini, melayani pria hidung belang kemudian Madam hanya membayarnya sepuluh persen saja dari
โJadi kamu masih menganggur. Kamu kalah jauh sama gadis enam belas tahun di kamar sebelah, dia sudah mendapatkan pelanggan!โ Wanita yang barusaja mengantarkan Jack, kini mencibir Amira saat membuka pintu kamar si gadis dengan lancang padahal salah satu aturan di sini adalah jangan saling mengunjungi.Amira menatap nanar ke arah wanita itu. โAku ....โ Amira ingin meminta bantuan, tetapi dia yakin wanita ini tidak akan pernah membantunya.โKamu tidak menarik hingga tidak ada yang mau padamu. Kecuali Madam yang memilihkan pelanggan!โ Di dalam bangunan ini kalimat itu adalah penghinaan, jelas sangat berbeda dengan kehidupan Amira yang serba terjaga hingga tubuhnya tetap suci.Di sisi lain, Jack terkejut saat melihat wajah gadis di hadapannya. โIni bukan Amira yang dimaksud tuan Erzhan.โ Foto wajah Amira dipandangi, wajah cantik, polos dan lugu tergambar jelas di permukaan layar kaca.Di dalam ruangan pribadinya, Madam menyeringai licik. โAmira pernah menjadi sewaan pribadi pasti hasil pek
Jack tidak berbasa-basi. Segera, uang seratus juta diserahkannya pada Madam. โItu adalah hutangnya Amira. Amira sudah melunasinya, jadi seharusnya Madam membebaskannya,โ lugas dan tegasnya.Tranferans segera diperiksa. Jumlahnya genap seratus juta. Saat ini Madam menatap Jack yang telah berubah. โKau membebaskan gadis itu menggunakan uangmu. Siapa gadis ini, hm. Adikmu?โ Senyuman sarkasme Madam yang tetap menyimpan cibiran pada Jack yang pernah menjadi pesuruh.Sejenak, Jack melirik ke arah Amira. Kemudian memandang datar pada Madam. โAmira adalah kekasih dari pewaris AB Gruf!โSebelah alis Madam terangkat. Banyak informasi yang diketahuinya tentang AB Gruf yang berisi kekayaan mereka. โBegitu ya ....โ Datarnya. Saat ini dia dapat menyimpulkan jika Jack masih menjadi pesuruh hanya saja lebih terhormat. Kini tatapannya mengarah pada Amira. โKamu bebas.โ Sikapnya masih datar. Pembebasan Amira melalui jalur perjanjian dalam kontrak, tetapi Madam tetap tidak menyukai kepergiaan si gadis k
Beberapa hari berlalu, Tasya masih tinggal bersama Cakrawala tetapi dia juga rajin menemui ibunya hingga komunikasi tidak pernah terputus. Hari ini gadis cantik yang semakin bersinar meluncurkan sebuah album, album pertamanya yang akhirnya dapat dinikmati oleh banyak orang. Senyuman merekah hingga menambah aura cantik di wajah Tasya. โSelamat.โ Erlangga mengulurkan tangannya seiring memberikan senyuman teduh. Saat ini Tasya tidak memiliki alasan menolak Erlangga karena mereka sedang berada di antara para staf. โTerimakasih.โ Dengan berat hati tangannya menjabat tangan kanan Erlangga. โSetelah ini jadwal kamu akan semakin padat. Apa kamu siap?โ Masih teduh Erlangga. Raut wajahnya ini adalah raut wajah yang biasa digunakannya saat memiliki hubungan spesial dengan Tasya. โYa. Saya juga akan berusaha.โ Senyuman kecil Tasya yang dibentuk dengan terpaksa. Erlangga melepaskan jabatan tangannya dengan Tasya, tetapi rupanya pria itu meninggalkan secarik kerta yang sengaja diberikannya pad
Maria menemui Amira dengan fashionnya yang anggun dan ayu. โAmi sudah siap dari tadi ..., maaf ya jadi menunggu Mama,โ kekeh hangatnya.โTidak kok, Ami baru turun.โ Pun, Amira menunjukan senyuman hangat untuk mertuanya. Jadi, keduanya segera menuju kediaman sanak saudara terdekat yaitu yang hanya berjarak sekitar sepuluh rumah, tetapi Maria memilih menggunakan mobil hingga menantunya dibuat sangat tabu.โKalau Ami sih saat menemui teman satu daerah tinggal jalan saja. Kehidupan keluarga Erzhan emang beda sekali sama Ami.โ Udara ditiup dari mulutnya.โNanti Ami bisa kumpul sama keponakannya Erzhan, ada kok yang usianya hampir sejajar sama Ami,โ tutur lembut Maria.โIya, Ma. Tapi yang mana ya? Saat pernikahan Ami melihat keponakan Erzhan cukup banyak.โMaria terkekeh kegelian dengan singkat. โMama tahu kok Ami pasti bingung. Memang iya, keponakan Erzhan ada banyak, makannya Mama mengajak Ami ke rumah sanak saudara agar Ami mengenal keluarga kami perlahan.โโIya, Ma.โ Senyuman bahagia Am
Amira kembali ke kediaman mertuanya. Maria segera menyambut hangat nan lembut, โKamu dari mana saja, Sayang ....โ Belaian ditambahkan selayaknya seorang ibu yang merindukan anaknya.โAmi barusaja bertemu Tasya, Ma.โ Senyuman santun nan hangat Amira. Namun, ternyata kalimatnya ini membuat perubahan ekspresi pada wajah Maria.โKenapa harus menemui Tasya, memangnya adik kamu tidak sibuk?โ Senyuman hangat Maria berkurang banyak.โSibuk sih, cuma Tasya menyempatkan waktu untuk menemui Ami,โ kekeh hangat Amira tanpa mengatakan pembahasan mereka.Maria mendesah kecil, kemudian berkata lembut walau isi kalimatnya sensitif, โKalian memang adik dan kakak, tapi kalian berbeda ibu. Maaf ya, bukan maksud Mama membatasi hubungan kalian apalagi ingin memutus hubungan kalian, tapi lebih baik jaga jarak sedikit ....โAmira tersenyum kecil. โMama Fatma memang pernah jahat sama Ami, tapi Tasya tidak begitu kok Ma, Tasya anak yang baik, Tasya juga sering membela Ami.โ Kalimat ini diungkapkan dengan maksu
Hari ini Tasya mengunjungi Amira untuk menceritakan perintah Fatma kemarin. "Kak, mama menyuruh Tasya tinggal bersama papa selama beberapa hari. Mama bilang tunggu kabar dari papa karena papa harus meminta izin pada mamanya Erzhan.""Kamu mau?" tanya Amira untuk mencari tahu isi hati Tasya."Tasya tidak mau ..., Tasya tidak mau tinggal sama mama tiri!" tegasnya walaupun selama ini posisi Amira adalah posisi yang tidak diinginkannya sekarang."Iya sih, lagian kisah hidup kamu beda sama kisah hidup Kakak. Mungkin Kakak masih baik-baik saja karena kisah hidup Kakak masih terbilang lumrah, maka mama bisa menerimanya, sedangkan kamu ...." Amira tidak lantas melanjutkan karena asal-usul kelahiran Tasya bukan untuk dibahas secara panjang lebar. Namun, Tasya tidak keberatan dengan kalimat yang dilontarkan Amira. "Tasya mengerti, Kak. Itu juga yang Tasya pikirkan.""Lebih baik tidak usah sih. Kakak takut mamanya Erzhan memperlakukan kamu tidak baik," ceplos Amira yang sudah merasakan bagaiman
Amira baru saja menemukan Maria saat mencari mertuanya di dapur. โAmi sudah memakainya, tapi sepertinya Mama lebih cocok,โ kekehnya saat merendah.โKamu juga cocok memakainya, kamu sangat cantik,โ pujian tulus Maria. Kemudian mengajak menantunya ke ruang keluarga, tempat Cakrawala bersantai.Saat ini senyuman Cakrawala segera mengarah pada Maria. โMama dari mana saja? Papa menunggu Mama sejak tadi.โ Ini bukan hanya senyuman pormalitas karena berkat Amira akhirnya Cakrawala menemukan kembali masalalu indahnya dengan Maria.โMama di dapur membantu bibi,โ jawab lembut Maria yang juga bukan sekedar pormalitas karena dirinya merasa puas saat hati dan pikiran suaminya kembali padanya.Saat ini Amira mengerti situasi karena dirinya juga sudah memiliki pasangan. โEu-Ami mau menemani Erzhan, kasihan Erzhan sedang bekerja sendiri di kamar, mungkin Erzhan butuh air apapun itu,โ pamitnya menggunakan alasan untuk memberikan waktu berdua pada Cakrawala dan Maria yang tampak kembali harmonis.โIya,
Fatma berjalan cepat meninggalkan gedung entertaint karena terlalu cemas air matanya akan menetes. Tanpa diketahui oleh Erzhan dan Tasya jika wanita ini mendengar semua percakapan mereka walaupun tanpa sengaja. Niatnya adalah mengunjungi Tasya untuk memastikan putrinya tetap aman, tetapi pendengarannya harus disuguhi oleh hal di luar dugaan yang berhasil menyayat hatinya. โJadi selama ini Tasya mengetahui hal-hal yang aku sembunyikan.โ Suaranya terkecik karena rasa sakit, dadanya dipegangi kemudian dengan cepat mengunci diri di dalam rumah.โSengaja mama menyembunyikannya karena belum saatnya kamu tahu, Sayang ...,โ lirih Fatma yang terjatuh ke atas lantai. Cakrawala dihubungi, Fatma menyimpan nomor AB Gruf bukan nomor pria itu. โSaya ingin bicara dengan tuan Cakrawala, sambungkan telepon pada tuan Cakrawala,โ ucapnya tidak berbasa-basi.โMaaf Nyonya, saat ini tuan Cakrawala sedang tidak dapat diganggu.โโSaya istrinya. Sambungkan saja!โ tegas Fatma yang menambahkan wibawa dalam suara
Hari ini tepat hari ketiga setelah pernikahan, Erzhan sudah kembali memulai aktivitasnya setelah mengambil cuti dari perusahaan, tetapi hal pertama yang dilakukannya saat menginjak AB Gruf adalah mengancam Cakrawala, ayahnya sendiri, โJika Papa masih berhubungan baik dengan Fatma, jangan harap Papa akan melihat Erzhan dan mama lagi. Kami akan pergi.โ Pembawaannya sangat santai.โApa maksud pembicaraan kamu ini, Nak?โ heran Cakrawala karena ternyata bukan hanya Maria, tetapi Erzhan mulai tidak menghormatinya sebagai seorang ayah padahal biasanya putranya sangat patuh dan tidak banyak bicara.โErzhan tidak ingin punya ibu tiri dan mama tidak ingin dimadu. Erzhan yakin Papa mengerti itu.โ Lagi, pembawaannya masih sangat santai.โJangan membicarakan hal di luar bisnis. Ini perusahaan, bukan tempat bergossip.โ Cakrawala berusaha menunjukan wibawa serta kedudukannya dalam keluarga maupun dalam gedung ini karena tidak ingin kehilangan martabat di depan anak dan istrinya.Namun, rupanya kalim
Fatma sedang bersantai di dalam kediamannya. โAku harus segera mendekatkan Tasya dengan mas Cakra karena Tasya juga ahli waris, Tasya berhak mendapatkan saham AB Gruf!โ Niat jahatnya meletup-letup, tetapi Fatma terlalu bingung untuk menyampaikan hal ini pada putrinya, โTasya sedang memulai kariernya, aku tidak boleh memberikan berita mengejutkan, tapi sampai kapan aku akan menunda?โSifat serakahnya mengatakan Tasya harus segera mendapatkan harta milik Cakrawala karena Tasya juga darah daging pria itu, tetapi hati nuraninya tidak ingin mengganggu putrinya dengan kabar mengejutkan karena pasti berpengaruh pada kariernya yang barusaja dirintis.โAku masih harus bersabar sedikit lagi, tapi aku juga tidak bisa hanya diam menunggu. Maria sangat berbahaya, dia bisa membatalkan hak Tasya untuk mendapatkan harta Cakrawala, aku harus mengawasinya sekalian mencegah hal itu terjadi!โHari kembali berganti, pukul sembilan pagi Erzhan dan Amira sudah didandani selayaknya pengantin daerah. Resepsi
Amira terpaku dengan wajah datar saat isi kepalanya kebingungan, maka selama beberapa saat tidak ada kalimat apapun yang keluar dari mulutnya hingga akhirnya sebuah pertanyaan diutarakan, โMemangnya kamu mau melakukannya sekarang, apa tidak mau menunggu besok?โโAstaga.โ Erzhan menepuk dahinya, kemudian menerangkan, berdiri dengan gagah walaupun hanya menggunakan kemeja berdasi, โsemua pria akan menjawab iya!โโOh,โ sahut datar Amira seiring mengangguk kecil hingga membuat dahi Erzhan berkerut.โJadi bagaimana, kamu sudah mengerti kan?โ Erzhan masih tidak yakin jika Amira menangkap maksud perkataannya.Amira meninggalkan duduk manisnya, berdiri di hadapan Erzhan dengan jarak pemisah sekitar dua meter. โYa sudah.โ Pun, kalimat ini dikatakan sangat datar.Erzhan memandangi Amira, mencoba mencari kebenaran dalam diri si gadis, apakah sifat polosnya masih mendominasi atau tidak. โKamu yakin? Jika melakukannya malam ini maka kamu harus membuka semua pakaian di depanku. Terbaring pasrah di