Home / Urban / Gadis Cleaning Servis Itu Istriku / 6. Karena Ibu Selvi menaikkan sewa rumah

Share

6. Karena Ibu Selvi menaikkan sewa rumah

Author: Nova sirait
last update Huling Na-update: 2023-02-28 21:44:04

"Aku janji kepada Ibu Selvi, aku akan usahakan dapatkan kerjaan, aku akan menyicilnya nanti, aku janji Bu," mohon Intan kembali dengan wajah yang memelas.

"Rugi aku kalau masih kasih kalian kesempatan lagi, nanti kamu nyicil tunggakan untuk satu bulan saja udah berapa lama, yang ada malah tunggakan kalian makin tambah, kalau aku sewakan rumah ini keorang lain, maka aku bisa dapat uang sewa dengan rutin, tidak seperti kalian yang kerjanya menunggak terus, jujur selama ini aku udah merasa kesal harus menghadapi orang seperti kalian, makanya daripada aku semakin pusing, lebih baik aku sewakan ini kepada orang lain." cerca Ibu Selvi dengan wajah kesalnya.

"Aku mohon Bu, aku janji, aku akan mencari pekerjaan itu secepatnya" Intan masih belum menyerah membujuk Ibu Selvi agar mengurungkan niatnya mengusir keluarganya.

"Intan, kamu pikir apa aku dan keluargaku tidak butuh uang? Sampai kapan aku menunggunya? apalagi mencari pekerjaan itu sulit." semprot Bu Selvi kembali.

"Bu, aku janji aku bakal berusaha mendapatkan pekerjaan itu secepatnya," Intan masih berusaha memohon dan menyakinkan Ibu Selvi.

"halah, sudahlah Intan kamu jangan percaya diri gitu, yang punya pendidikan tinggi aja, tidak gampang mendapat pekerjaan, apalagi kamu!" kata Ibu Selvi dengan nada merendahkan.

Namun Intan tetap tidak menyerah untuk memohon kepada Ibu Selvi, agar Ibu Selvi tidak sampai benar-benar mengusir mereka.

"Bu, aku tau aku tidak memiliki pendidikan tinggi, tapi aku akan terus berusaha sampai pekerjaan itu dapat Bu, intinya selama kita tidak memilih-milih pekerjaan itu dan tidak gengsi melakukan pekerjaan apapun, pasti kita bisa mendapatkannya." ujar Intan dengan bijak.

Tiba-tiba Bu Selvi terdiam seperti memikirkan sesuatu, tiba-tiba Bu Selvi terlihat mengerutkan dahinya, dengan tatapan tajam kearah Intan.

"Baiklah, aku kasih kalian kesempatan" kata Bu Selvi, dan saat Bu Selvi masih mengatakan kalimat itu, wajah Intan dan Ibu Rahma sempat berbinar, namun setelah mereka dengar Bu Selvi melanjutkan kata-katanya sampai selesai, wajah Intan dan Ibu Rahma langsung berubah drastis.

"Aku tidak jadi mengusir kalian malam ini, asal kalian sanggup memenuhi syarat ini, mulai bulan ini uang kontrakan rumah ini aku naikkan menjadi tiga juta perbulan, bagaimana? kalian bisa menerimanya?" tanya Bu Selvi kepada Ibu Rahma dan Intan.

Intan dan Ibu Rahma tidak langsung meresponnya, mereka masih terdiam saat Ibu Selvi mengatakan hal itu kepada mereka.

"Hello, bagaimana kalian sanggup tidak menerima syarat yang aku ajukan"? desak Bu Selvi kepada Intan dan Ibunya.

Namun Intan dan Ibunya masih terdiam saat Bu Selvi menanyakan hal itu kembali.

"Papa! orang ini harus keluar dari rumah ini malam ini juga," teriak Ibu Selvi sembari memanggil suaminya yang sedang menunggunya diluar rumah.

Intan dan Ibu Rahma terlihat panik, saat Bu Selvi berteriak memanggil suaminya itu.

"Iya Ma." sahut suami Ibu Selvi sambil berlari kecil dari luar menghampiri istrinya itu.

"Mereka ini Pa, tolong Papa dan orang-orang Papa awasi mereka dan pastikan sampai mereka benar-benar keluar dari rumah ini" perintah Bu Selvi kepada suaminya itu.

"Ok Ma." jawab suami Ibu Selvi.

Namun belum sempat Ibu Selvi memalingkan wajahnya hendak mau keluar rumah kontrakannya itu, Intan memanggil Ibu Selvi dan memohon agar mereka tidak diusir dari rumah itu.

"Bu Selvi, aku mohon Bu, jangan usir kami malam ini," kata Intan kembali memohon kepada Ibu Selvi.

"Apa kamu bilang? jangan di usir? ini rumahku, kamu jangan ngatur aku, terserah aku mau usir kalian dari sini, kalian tidak ada hak membantahnya, apalagi kalian tidak bayar sewa rumah ini lagi, jadi terserah aku mau mengusir kalian kapan saja waktunya." hentak Ibu Selvi dengan menatap sinis ke arah wajah Intan.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Gadis Cleaning Servis Itu Istriku   10. Kesulitan keluarganya membuat Intan bertahan

    "Angga, jangan begitu Nak" tegur Ibu Rahma kepada Angga anaknya itu. "Tuh dengarin kalau orang tuamu kasih tau cara sopan santun ya, jangan jadi orang yang keras kepala" semprot Ibu Selvi kepada Angga sambil menunjuk wajah Angga dengan jari telunjuknya. "Sudahkan Bu, tidak ada yang perlu dibahas lagi?" ujar Angga kepada Ibu Selvi.Sontak Ibu Selvi mengerutkan dahinya dan matanya melotot menatap ke arah wajah Angga. "Dasar! Baru saja dibilangin sudah ngebantah, memang anak tidak tau diri kamu itu" umpat Ibu Selvi kepada Angga dengan nada marah. "Ibu Selvi, maaf atas sikap Angga anakku ya Bu." kata Ibu Rahma meminta maaf kepada Ibu Selvi atas sikap Angga anaknya itu. "Makanya Bu Rahma, anak itu diajarin tata krama dan sopan santun, terutama lebih tau diri lagi," umpat Ibu Selvi kembali kepada Ibu Rahma menyindir sikap Angga yang tidak sopan saat memberikan uang kepadanya. "Baik Bu, aku pasti menasehati anakku nanti, sekali lagi aku mohon maaf ya Bu." kata Ibu Rahma sembari memoho

  • Gadis Cleaning Servis Itu Istriku   9. Uang yang ada disita Ibu Selvi.

    "Oh jadi akhirnya kamu setuju Intan, tapi ingat ya, bukan berarti segampang hanya mengucapkan dimulut saja, aku beri kamu waktu seminggu lagi untuk mulai mencicil tunggakan sewa rumah ini" kata Ibu Selvi mengingatkan kepada Intan. "Baik Bu, aku janji aku akan berusaha mencicilnya mulai minggu depan" jawab Intan kepada Ibu Selvi. Ibu Selvi tampak mengerutkan dahinya melihat sikap Intan yang enteng saat mengucapkan kata-katanya itu. "Hei Intan! kamu jangan anggap sepele ya, ingat jika kamu tidak sanggup membayar cicilannya minggu depan, tanpa basa-basi lagi, aku akan akan perintahkan anak buahku untuk membuang barang-barang kallian ke jalanan sana, ingat itu!" hentak Ibu Selvi kemudian. "Iya Bu, aku janji Bu, aku tidak akan mengecewakan Ibu Selvi lagi" kata Intan untuk menyakinkan Ibu Selvi. "Okey, aku tagih janjimu minggu depan" kata Ibu Selvi membalas ucapan Intan. "Oh ya, waktuku sudah banyak terbuang sia-sia untuk kalian, Ibu Rahma! sekarang kasih aku uang berapa saja yang ka

  • Gadis Cleaning Servis Itu Istriku   8. Dan terpaksa Intan setuju

    Ibu Selvi berteriak memanggil kedua anak buahnya yang sedang berdiri diluar rumah kontrakan itu. Dengan sigap kedua anak buah Selvi itu datang menghampiri Ibu Selvi kedalam rumah. "Iya Bu" sahut ke dua anak buah Ibu Selvi pada waktu itu secara bersamaan saat mereka sudah berdiri tepat disamping Ibu Selvi. "Tolong kalian buang barang-barang mereka ini kejalanan sana, mereka tidak mau keluar rumah ini dengan baik-baik, mereka sepertinya menginginkan diusir dengan secara paksa," ucap Ibu Selvi menjelaskan kepada kedua anak buahnya itu. Namun suami Ibu Selvi tampak mengerutkan dahinya, sebenarnya dia tidak sejalan dengan pikiran istrinya itu, namun karena suaminya tidak bekerja dan hanya mengandalkan pendapatan istrinya saja untuk kebutuhan rumah tangga khususnya anak-anak mereka, membuat dirinya tidak bisa bertindak tegas pada istrinya itu. "Ma, apa harus malam ini, apa Mama tidak bisa kasih mereka waktu menunggu sampai besok? ini sudah malam loh Ma" suami Ibu mencoba untuk membuju

  • Gadis Cleaning Servis Itu Istriku   7. Saat Ibu Selvi semakin geram

    "Intan tidak bermaksud begitu kepada Ibu Selvi, saat ini yang kami bisa lakukan hanya memohon kepada Ibu Selvi," Intan masih terus memohon dengan suaranya yang lirih. Namun Ibu Selvi terus saja menatap Intan dengan tatapan yang sinis. "Aku sudah kasih kalian kesempatan, asalkan kalian mau menyanggupi syarat yang aku berikan, apa kalian masih bilang aku tidak punya perasaan?, atau kalian memang benar-benar mau diusir malam ini juga?" hentak Ibu Selvi dengan mata tertuju kepada Intan. Intan kini terlihat diam dan tidak langsung menanggapi perkataan Ibu Selvi. Begitu juga dengan Ibu Rahma hanya tertunduk dan diam saja, Ibu Rahma tidak berani menanggapi syarat yang diajukan oleh Ibu Selvi. Karena Ibu Selvi kuatir tidak mampu mengatasinya dan Ibu Rahma tidak mau membebani anak-anaknya dikemudian hari. "Aku mohon Bu Selvi, tolong kasihani kami, Intan sudah berjanji kepada Ibu Selvi akan segera mencari pekerjaan, begitu Intan dapat pekerjaan, Intan akan mencicil uang sewa rumah yang s

  • Gadis Cleaning Servis Itu Istriku   6. Karena Ibu Selvi menaikkan sewa rumah

    "Aku janji kepada Ibu Selvi, aku akan usahakan dapatkan kerjaan, aku akan menyicilnya nanti, aku janji Bu," mohon Intan kembali dengan wajah yang memelas. "Rugi aku kalau masih kasih kalian kesempatan lagi, nanti kamu nyicil tunggakan untuk satu bulan saja udah berapa lama, yang ada malah tunggakan kalian makin tambah, kalau aku sewakan rumah ini keorang lain, maka aku bisa dapat uang sewa dengan rutin, tidak seperti kalian yang kerjanya menunggak terus, jujur selama ini aku udah merasa kesal harus menghadapi orang seperti kalian, makanya daripada aku semakin pusing, lebih baik aku sewakan ini kepada orang lain." cerca Ibu Selvi dengan wajah kesalnya. "Aku mohon Bu, aku janji, aku akan mencari pekerjaan itu secepatnya" Intan masih belum menyerah membujuk Ibu Selvi agar mengurungkan niatnya mengusir keluarganya. "Intan, kamu pikir apa aku dan keluargaku tidak butuh uang? Sampai kapan aku menunggunya? apalagi mencari pekerjaan itu sulit." semprot Bu Selvi kembali. "Bu, aku janji ak

  • Gadis Cleaning Servis Itu Istriku   5. karena terancam di usir dari kontrakan

    Bu Rahma yang melihat putrinya diperlakukan seperti itu membuat hatinya seperti dikoyak-koyak. "Intan!" Rintih Ibu Rahma yang melihat putrinya hampir tergeletak di lantai. Bu Rahma langsung menghampiri Intan dan membantu Intan untuk berdiri. "Bu Selvi, saya mohon Bu, beri kami waktu lagi, jangan usir kami apalagi ini sudah malam Bu Selvi" Ibu Rahma kini yang kembali memohon kepada Ibu Selvi. "Tidak! Aku tidak akan beri kalian kesempatan lagi" hentak Ibu Selvi. "Ingat! kalau kalian tidak mau pergi juga dari rumah ini, maka aku akan menyuruh anak buahku mengusir kalian secara paksa, aku akan suruh mereka membuang semua barang-barang kalian ke jalanan sana" kata Ibu Selvi kembali dengan nada mengancam. Sesaat setelah Ibu Selvi melontarkan kata-kata ancamannya itu, ke tiga Adik laki-laki Intan pun datang. Angga Anak ke dua Ibu Rahma itu terperanjat melihat Kakaknya dan juga Ibunya berdiri dengan posisi Ibunya memeluk Intan. Angga melihat Ibu Selvi dengan wajahnya yang terlihat g

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status