Orang yang selalu melihat rendah orang lain, maka dirinya pun tidak akan berakhir menjadi orang yang di pandang tinggi. Jadilah pribadi yang baik dan sederhana yang selalu berbuat baik untuk sesama. ••••• Setelah ijab kobul selesai, Kenan dan Ayu keluar dari kantor polisi bersamaan dengan perkataan sinis para Saksi. Ayu yang melihat orang-orang itu hanya mencaci mereka dalam hati, bisa bisa nya mereka memasuk'kan dirinya kedalam jurang tanpa dasar.Kimmy yang melihat jika menantunya kesal, ia Han tersenyum dan berjanji bahwa dirinya akan menjadi mertua yang baik dan mau menerima kehadiran orang baru di keluarga nya. Ia tidak mau nasib Ayu sama persis seperti dirinya, tidak di akui sebagai menantu Nyonya Mahardika hingga beliau menghembuskan nafas terakhirnya pun Nyonya Mahardika masih enggan menerima dirinya.••Kimmy dan Refandy pun membawa anak dan menantunya pulang karna ini sudah menjelang sore. Setelah beberapa jam perjalanan dar
Di kamar bernuansa broken white, Ayu tengah memberontak karna tubuh nya di peluk oleh seorang pria yang tidak lain adalah suaminya.Ia memberontak meminta di lepaskan, namun Kenan yang iseng terus mengeratkan pelukan nya dengan wajah terkekeh.Hap.Kenan menggigit bahu Ayu dengan gemas, hingga membuat sang empu menjerit."Kenan! apa yang kau lakukan, sakit! Kenan ..."Bugh!Ayu menyikut perut Kenan hingga sang empu mengeluh kesakitan. "Jangan macam macam kamu!" Ayu melihat pundaknya yang merah karna gigitan Kenan."Aahh ... tenaga mu kuat sekali, sayang." Kenan berpura pura sakit sambil memegangi perutnya.Ayu yang melihat Kenan kesakitan ingin menolong, tapi dia gengsi dan malah melengos pergi keluar kamar untuk menghindari Kenan. "Rasakan! Dasar serigala berbulu domba." Cetus Ayu.Sementara Kenan yang melihat kepergian Ayu, hanya menyunggingkan bibirnya lalu melangkah ke kamar mandi. Ia cukup terhibur dan mungkin untuk kedepan nya Kenan akan merasa bahagia karna Ayu ada di sisinya
Kenan merebahkan Ayu di sofa dan melepaskan seluruh pakaian yang di pakai oleh Ayu, hingga kedua gundukkan bulat milik Ayu terlihat dengan jelas. Putih dan mulus bagaikan giok putih sang legendaris.Entah apa yang ada di pikiran Ayu, hingga dia begitu terbuai dengan belaian Kenan hingga dirinya tidak melawan sama sekali.Kenan terus mengabsen setiap jengkal keluk tubuh Ayu dengan Lihainya, sambil melepaskan baju yang dia pakai dan membuangnya ke sembarang arah.Perlahan Kenan membuka semua penghalang yang menghalangi area sensitif milik Ayu, hingga Kenan tertegun melihat ciptaan tuhan yang sangat indah. Bahkan Kenan menelan ludahnya susah payah.Sementara Ayu membuang mukanya karna malu, di tatap seperti itu. "Kenapa hanya di tatap saja? apa kamu tidak mau mencoba nya?"Jiwa jiwa Kenan seperti ter-obrak abrik saat melihat area sensitif Ayu yang begitu sempurna, tak hanya Kenan yang bahagia bisa melihat pemandangan indah itu ... sang adik kecil bersorak gembira di bawah sana yang masih
Episode sebelumnya•Kenan memaksa Ayu untuk berangkat kerja bersama sama, sedangkan Ayu masih nggan untuk berangkat ke kantor bersama pria yang mempunyai status sebagai Presedir sekaligus suaminya."Ayo berangkat! Tidak usah memperdulikan apa kata orang." Kenan menarik tangan Ayu keluar dari apartment mereka.Sementara Ayu sudah kehabisan kata kata, ia hanya pasrah dan mengumpat dalam hati ... jika Kenan itu begitu pemaksa dan tidak pernah melihat situasi. Ayu tidak tau apa yang akan di pikirkan orang satu kantor saat ia datang bersama Kenan."Tuhan ... tolong hambamu ini." Do'a Ayu dalam hati.•Di perjalanan ... Ayu yang melihat jika sebenatar lagi akan sampai di Kantor, ia menghentikan Kenan dan meminta dirinya untuk di turunkan di depan halte bus yang akan mereka lalui."Kenan, turunkan aku di situ." pinta Ayu pada Kenan.Kenan menoleh pada Ayu. "Ini masih jauh dari kantor, kenapa ingin turun di situ?"
Di meja kerja, ketiga sekawan itu tidak ada yang berbicara ... di mana Lisa dan Mega masih kesal dengan kelakukan Ayu yang eeerrgghh..."Kalian kenapa?" tanya Damar dengan tiba-tiba, pria satu kantor dengan ketiganya merasa heran karna ketiga gadis itu tidak mengoceh seperti biasa."Tumben-tumben nya kalian tidak menggosip?" tanya nya lagi karna penasaran.Ayu melihat Damar, "Mereka sepertinya sedang saryawan, Dam." Jawab Ayu dengan terkekeh."Benarkah?"Ayu mengangguk, namun Lisa yang sedang memakai bedak langsung mengelak. "Bohong! kita sedang kesal karna kelakuan joroknya, cantik cantik kelakuan aduuuhh." Ujar Lisa sambil memakaikan lipstik di bibirnya."Memangnya kenapa?" tanya Damar lagi.Lisa pun menceritakan secara detail tanpa jeda, dan itu membuat Damar tertawa terbahak bahak di ikuti dengan Ayu yang ikut terkekeh saat mengingatnya.Tanpa Ayu sadari jika seseorang memperhatikan dirinya dari balik
Masih di apartemen milik Kenan•Ayu dengan tetalen memasak makanan yang dia bisa dan menyajikan nya di meja, menunggu Kenan selesai membersihkan dirinya.Ayu juga sudah mempersiapkan baju tidur untuk Kenan, dan menaruhnya di atas ranjang agar Kenan bisa melihatnya dan memakainya.Mereka sudah membuat perjanjian masing-masing, jadi Ayu harus melakukan kewajiban sebagai seorang istri mulai malam ini.Setelah lama menunggu, akhirnya Kenan dan Ayu makan malam bersama untuk pertama kali dengan status mereka sebagai suami istri. Namun ada yang membuat Ayu heran, karna sedari tadi Kenan diam tanpa bicara sepatah kata pun padanya.Yang mana membuat Ayu merasa jika Kenan masih marah padanya, bahkan setelah mereka selesai makan malam pun Kenan masih terdiam dan langsung masuk ke dalam kamar mereka."Ada apa dengan nya?" tanya Ayu pada dirinya sendiri, tapi dia tidak terlalu memusingkan mengapa Kenan diam saja sedari tadi.Ayu
Kenan terus menjelajahi tubuh Ayu dan meremas dua gundukan yang begitu menantang untuk di mainkan seperti slem. Kenan bahkan merema*s nya sangat kencang yang membuat Ayu menjerit dan menggigit bibir bawahnya."Ummm ..."Kenan terus menghisap seperti vampir, menjelajahi seluruh lekuk tubuh Ayu yang begitu menggoda imannya. Tubuh Ayu di angkat hingga mereka berposisi duduk saling pandang, Kenan meraup bibir Ayu dengan rakus dan memeluknya dengan erat seperti ia tidak mau kehilangan momentum seperti ini.Isapan, gigitan, Lumata*an Kenan lakukan hingga membuat Ayu menggerang nikmat dan merasa gelisah tak tertahankan.Kenan kembali merebahkan tubuh Ayu dan menindihnya dengan posesif tanpa melepaskan tautan bibir mereka.Tangan Kenan membelai dan menyusup di kain tipis persegi tiga, dan menyentuh area sensitif milik Ayu yang belum terlalu tumbuh bulu bulu manjalita. Hingga Kenan dengan leluasa memasukkan jari tengahnya kedalam area sensitif Ay
Ke esokkan pagi•Ayu celingak-celinguk berjalan sambil mengendap ngendap dengan perlahan sambil mengintai sekitar, ia takut jika Kenan melihatnya dan akan mengurungnya lagi di dalam kamar! Lalu menjajahnya semalaman penuh tanpa henti.Ayu merasa kesal, karna sedari kemarin ia tidak melihat sinar matahari atau mendengar ayam berkokok, eh lupa ... di apartemen 'kan tidak ada ayam.Tapi yang jelas, ini semua karna kelakukan baru Kenan yang terus menghentak tubuhnya penuh dengan kenikmatan, walau sebenarnya Ayu juga menikmati apa yang di lakukan Kenan padanya.Tapi tidak menjajahnya sedari kemarin bukan? Hingga Ayu merasa perih di area sensitif nya karna kelakuan Kenan. Ayu pun merutuki dirinya sendiri karna terbuai oleh buaian Kenan yang memabuk'kan dan bisa membawanya ke nirwana.''Dasar serigala berbulu domba! Berani-beraninya dia mengurung ku sedari kemarin.'' gerutu Ayu, sambil mengendap ngendap perlahan menuju ke arah pintu keluar