"Akhirnya kita sampai ...'' Teriak Kimmy dan Marni secara bersamaan setelah keluar dari bus.Mereka begitu bahagia berada di kota Metro politan yang terkenal akan macet dan polusi udara. Dalam hati mereka berdoa supaya mereka betah tinggal di kota Jakarta dan bisa sukses.''Kita duduk di sana yuu, sambil menunggu jemputan Bibi ku.'' ucap Marni yang di ikuti Kimmy.Marni segera menghubungi sang bibi bahwa mereka sudah sampai di Jakarta. "Ia Bibi, aku dan temanku sudah sampai dan sekarang sedang duduk di warung tak jauh dari terminal.'' Ucap Marni memberitahu, lewat telpon.''Yaa, hmmm, baik Bibi.''Tut.Marni mematikan sambungan telponnya, lalu memasukkan ponsel kedalam tas ransel miliknya. Marni pun menghampiri Kimmy dan mengajaknya makan bakso karna dia sangat lapar.Setelah makan bakso dan beberapa cemilan, akhirnya sang bibi pun datang melambaikan tangannya dengan heboh lalu menghampiri dua gadis yang tengah menganga melihat penampilan heboh sang Bibi.Ooyyy ... bagaimana tidak. Mak
Kantor•Refandy tengah berada di kantornya, ia sedang berkutat dengan berkas-berkas yang menumpuk karna selama dua hari ia tinggalkan untuk berlibur ke kota Bandung.Tok. Tok. Tok.''Masuk.''''Good morning Sir."''Morning Jeff.''''We have a meeting with Mr. Arsen at Hotel Fairmont.''(kita ada pertemuan dengan Pak Arsen di hotel Fairmont.)"Hmm okey, back to your office.'' (Baiklah, kembali ke ruang kerjamu.)Jeffry Erlando sang Skertaris membungkuk lalu pergi dari ruangan sang atasan. Tak lama Jeffry pergi ... ponsel Refandy berdering, dilihat layar ponsel dan tertera nama Tomi sang bawahan.[Hallo Bos, kita sudah menemukannya.] ucap Tomi di sebrang telpon.Deg.Refandy tersenyum senang, lalu meraba dadanya yang sedang berdegub kencang seperti genderang mau perang :D...[Khemm ... baik, coba kau alihkan ke Video call.]pinta Refandy yang sudah tidak sabaran.Dengan segera, Tomi pun mengalihkan ke Video call lalu tersambung. [Ohalla Bos.] Sapa Tomi melambaikan tangannya dengan heboh.[
Malam hari•Di lain tempat, Refandy pulang ke Mansion milik keluarganya. Ia benar-benar tak menyangka, jika sang Ibu akan mengirimkan seorang wanita aneh ke kantornya dan untung saja para satpam bisa mengusir wanita itu.Hari ini semua orang menurut Refandy sangat menyebalkan. Di mulai dari si Tommy, yang tidak bisa menemukan wanita yang dia cari. Lalu ada seorang wanita yang mengaku calon istrinya dan membuat kegaduhan di kantornya, ingin sekali kepala Refandy meledak jika tidak mengontrol emosinya.''Mah." Teriak Refandy menggema di dalam Mansion, ''Dimana Ibu ku?" tanya Refandy pada kepala pelayan.''Nyonya berada di ruang makan bersama Tuan besar.'' Jawab kepala pelayan dengan menundukkan kepalanya.Refandy yang sedang mood kesal langsung menghampiri sang Ibu yang berada di meja makan dengan sang Ayah. ''Mah, Pah."Kedua Orangtua Refandy menoleh secara bersamaan. ''Ouh ... hai sayang, kau disini?" Nyonya Mahardika terkejut kedatangan anaknya yang tiba-tiba.Refandy duduk di kursi
Refandy apartment•Sepulang dari rumah kedua orang tuanya, kini Refandy tengah memasak dangan lihainya di area dapur. Ia sengaja tidak makan malam bersama dengan kedua Orangtua nya karna dia ingin memakan yang lain.Sepatula dengan lihainya membalik'kan daging yang sedang di panggang, di temani dengan lagu melow kesukaan Refandy yang ia putar agar tidak merasa sepi.Hei pujaan hati apa kabarmuKu harap kau baik baik saja pujaan hatiAndai kau tahuKu sangat mencintai dirimuHei pujaan hati setiap malamAku berdoa kepada sang TuhanBerharap cintaku jadi kenyataanAgar ku tenang meniti kehidupanHei pujaan hati pujaan hatiPujaan hati pujaan hatiMengapa kau tak membalas cintakuMengapa engkau abaikan rasakuAtaukah mungkin hatimu membekuHingga kau tak pernah pedulikan akuBegitulah, sekiranya potongan lagu yang sangat Refandy sukai ... Refandy sudah sangat terbiasa memasak makanan kesukaanya sendiri, karna dia tidak terlalu suka makan di luar rumah apa lagi di restoran sembarangan.Jik
Mall•Refandy mengendarai mobilnya dengan kecepatan maksimal, lalu ia dengan segera memarkir'kan mobilnya di parkiran Mall.Refandy berlari ke dalam dan mencari sang pujaan hati dan terus menelusuri restoran cepat saji, dimana Tommy katakan tadi. Namun nyatanya Refandy tidak menemukan sang pujaan hati.Refandy memeriksa dari toko satu ke toko lainnya, berlari dari lantai satu sampai ke lantai dua, dengan telaten mencari sampai ke toilet namun nihil ... ia tak dapat menemukan gadis yang belum tau siapa namanya.Sedangkan yang di cari, tengah asik menonton film bergendre romantis bersama kedua temannya. Ia bahkan tidak tau jika dirinya tengah di cari seorang pria tampan.25mnt kemudian•Refandy masih belum menemukan wanitanya, ia duduk di kursi memijat keningnya dan berpikir sejenak agar otaknya kembali tenang."Apa dia sudah pulang?" Gumam Refandy dengan pelan.Ting!Otaknya yang cerdas baru saja mendapatkan ide. ''Ahh ... bodoh kamu Fan, kenapa tidak dari tadi." Ucapnya dan langsung pe
Pagi hari•Kimmy masih bermalas-malasan di kasur, tidak biasanya wanita cantik itu masih bergelut dengan selimut sambil memainkan ponselnya di saat matahari sudah muncul.Sedangkan Marni jangan di tanya, ia masih asik mendengkur kencang dengan mulut terbuka. Jika saja ada pria yang melihatnya seperti itu, sudah di pastikan semua pria pasti akan ilfiel melihat Marni yang berbanding terbalik dengan muka dia yang imut itu."Mandi ah, cape sekali liatin ponsel dari tadi." Ucap Kimmy beranjak dari tempat tidur, lalu masuk ke kamar mandi.•Di waktu yang bersamaan, Refandy sudah rapih dengan kemejanya. Ia akan mencari tau tetang wanita yang selama ini dia cari karna dia sudah memiliki poto Kimmy.Dengan semangat empat lima ... Refandy keluar dari apartemen mewah menuju perusahanan milik dirinya sendiri, yang dia bangun tanpa campur tangan kedua orangtua nya.Setelah beberapa waktu, akhirnya mobil Refandy sudah sampai di Kantor. Ia langsung berjalan tanpa memperdulikan semua karyawan memperha
Mansion Mahardika•''Tanteee.'' Yuri berteriak dan masuk begitu saja kedalam Mansion.''Ya sayang, Tante di sebelah sini." teriak Nyonya Mahardika.Yuri langsung memeluk Nyonya Mahardika dengan manja tanpa canggung sedikit pun, karna Yuri merasa sudah mendapatkan dukungan Nyonya Mahardika."Kamu kenapa sayang?" tanya Nyonya Mahardika, melihat calon menantunya yang sedih.''Aku itu sebel deh sama Refandy Tante, dia selalu nolak bertemu denganku ... Tante kenapa Refandy tidak pernah melihatku sedikit saja? dia itu terlalu dingin terhadapku Tante.'' ucap Yuri dengan nada cemberut.•Flashback On•Hari ini Yuri datang ke kantor Refandy, ia sudah duduk manis menunggu Refandy datang ke ruangan nya. Namun sampai saat ini Refandy belum muncul batang hidungnya yang mana membuat Yuri bosan untuk menunggu.Yuri yang duduk di sofa akhirnya berdiri dari duduknya, ia melihat sekeliling ruangan, "Ruangan yang elegan dan nyaman." Ucapnya lalu duduk di kursi milik Refandy.Dengan tidak tau malunya, Yur
Di salah satu Restoran ternama di Jakarta, dua sosok pria tampan tengah mengobrol dengan serius. Refandy dan Rama tengah curhat satu sama lain sambil makan siang, di tempat biasa mereka suka bertemu jika sedang berada di luar.''Jadi apa yang mau Elu lakuin?" tanya Rama, saat sang sahabat sudah selesai dengan ceritanya.''Tentu saja gak akan gue lepasin dia, sebisa mungkin gue lakuin pendekatan secara perlahan ... setelah ada celah untuk mengikatnya, ahh baru tuh."Rama mengangguk. ''Selamat berjuang Bro.'' Rama menyemangati sambil menepuk pundak Refandy.Mereka berdua pun makan dengan tenang saat pesan sudah mereka sudah datang, namun tak berapa lama ... seorang wanita cantik menyapa Rama yang membuat Refandy dan Rama menoleh secara bersamaan.''Ryanti.'' ucap Rama tersenyum manis dan berdiri untuk cipika cipiki bersama wanita cantik di depan nya ini.Sedangkan Refandy memutar matanya dengan malas, ''Dasar dokter cabul.'' Cibir Refandy dalam hati, lalu melanjutkan makan tanpa mau meng