Share

TCSM BAB 4.

Author: Sun_Lee
last update Huling Na-update: 2022-05-25 13:12:32

Di pagi hari yang masih buta seorang gadis tengah bersiap-siap pergi. Kimmy sedang merapihkan barang-barang yang akan ia bawa, tekadnya sudah bulat bahwa ia akan merantau dari kampung kelahirannya.

"Akhirnya beres." Gumam Kimmy yang sudah selesai mengepak barang-barang nya.

''Kamu sudah siap, Nak?" sang Ibu bertanya dengan hati yang sangat berat, jika saja dia punya kuasa dan mempunyai banyak uang ... mungkin ia tidak akan membiarkan sang anak pergi dari sisinya.

''Iya Bu, ini sudah beres.'' Jawab Kimmy dengan lembut.

''Ayah yang akan mengantarkan mu ke terminal, Nak.'' Ujar sang Ibu, sambil mengusap sudut matanya yang berair.

Kimmy hanya mengangguk dan tersenyum, lalu ia pergi ke kamar sang adik tercinta dan di lihatnya Rian sedang melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Kimmy duduk di tepi ranjang, dan melihat sang adik yang sudah selesai solat subuh. ''Rian.'' Pangil Kimmy.

Sang adik yang di panggil pun menoleh dan tersenyum, menghampiri sang kakak yang sudah siap pergi. ''Jaga diri baik-baik yaa, Kak.'' ucap Rian memeluk sang Kakak.

Kimmy membalas pelukan sang adik. ''Kakak baik-baik saja, doa'in Kakak supaya sehat dan sukses.'' Tutur Kimmy.

Sang adik pun mengangguk, lalu berpelukan satu sama lain, tak lupa ... Kimmy meminta sang adik untuk menjaga Ibu dan Ayah nya.

''Ayok Nak, berangkat. Mumpung masih pagi.'' Ucap sang Ayah.

Kimmy mengangguk, lalu mereka berempat saling berpelukan layaknya teletabis hingga Ibu dan Rian mengantarkan Kimmy sampai depan rumah mereka.

Kimmy melambaikan tangan tanda perpisahan kepada Ibunda tercintanya, dan di balas lambaian oleh sang Ibu dan adiknya.

Ibu dan Rian merasa sedih di tinggal oleh Kimmy, namun mereka juga tidak bisa berbuat apa apa.

''Bu, ayo masuk. Nanti orang-orang pada kepo.'' Ucap Rian yang di anggukki oleh sang Ibu.

"Ayo Nak."

Di terminal•

Tak berapa lama ... Kimmy dan sang Ayah sudah sampai di terminal, sang Ayah memarkirkan motornya dan mengantarkan putrinya masuk ke dalam bus.

Kini Ayah beserta Kimmy duduk berdampingan, menunggu bus yang mereka tumpangi jalan.

Heningg...

Tak ada yang memulai bicara dari keduanya, sampai sang Ayah meng'genggam tangan Kimmy dengan erat.

''Anak Ayah yang paling baik dan penurut ... ingat selalu pesan Ayah, jaga dirimu baik-baik disana. Jaga kesehatan mu, jangan bergaul dengan sembarangan orang yaa...'' Ujar sang Ayah menasehati, mengelus jari jemari Kimmy dengan lembut.

''Ayah sangat menyayangimu, hubungilah jika kamu kekurangan uang Nak. Ayah memang tidak memiliki banyak uang ... namun Ayah akan lakukan apapun demi kebahagian putri Ayah, jangan menyusahkan dirimu sendiri ... maafkan ayah Nak, maafkan Ayah.''

Ayah Endang memeluk putri sulungnya sambil menangis ... Sungguh ia tak kuasa melihat anak kesayangan nya jauh dari pandangan nya, namun ia juga tidak bisa melarang keinginan sang anak untuk pergi.

''Jangan seperti ini Ayah. Kimmy sangat menyayangi Ayah dan jangan menangis ... Kimmy gak akan sanggup melihat Ayah menangis.''

Kimmy mengusap airmata sang Ayah lalu tersenyum, begitu pun sang Ayah yang mengusap airmata Kimmy, lalu mencium keningnya, ''Ayah sayang Kimmy, jaga diri baik-baik yaa.'' Ucap Ayah Endang mengusap kepala sang anak dengan lembut.

''Kimmy pun sayang Ayah, ibu dan juga Rian."

Dengan berat hati, Ayah Endang melepaskan putri kesayangan nya dan pergi keluar dari dalam bus ketika kenek berteriak jika bus ini akan berangkat.

Kimmy menghirup nafas dengan dalam, saat bus yang ia tumpangi melaju dengan perlahan. Ia melihat keluar jendela dan melihat sang Ayah untuk terakhir kalinya.

Keduanya saling melambaikan tangan perpisahan. Kimmy tersenyum melihat Ayah nya yang masih setia melihat kepergian nya.

Saking fokus pada sang Ayah. Kimmy tak menyadari bahwa seseorang sudah duduk di sebelahnya. ''Mau sampai kapan kamu terus melihat keluar jendela?"

Kimmy pun menoleh dan terkejut melihat sahabatnya yang ada di sebelahnya. ''Aaaa ... hhh Marniii.'' Jerit Kimmy tak percaya.

Sedangkan Marni yang mendengar Kimmy menjerit, langsung menutup kedua telinganya rapat-rapat. ''Oh ya ampun! selamatkan telingaku.''

''Kenapa kau di sini?" tanya Kimmy.

Marni tersenyum, "'Aku tidak mungkin meninggalkan sahabatku merantau sendirian, kita akan berjuang bersama ... lagian, Bibi aku di kota Jakarta memerlukan karyawan di tokonya." Ucap Marni.

Kimmy langsung memeluk memeluk Marni. ''Kau tau aku begitu beruntung mempunyai sahabat sepertimu."

"Me tooo ..."

''Apa kau sudah meminta izin pada Ibu mu?" tanya Kimmy penuh selidik.

''Tentu saja sudah, karna Ibuku mengabarkan jika Bibi Nana sedang mencari karyawan untuk di tokonya, dan aku mengusulkan jika aku dan kau yang akan pergi." ucap Marni.

Kimmy mengangguk dan bernafas lega.

Di waktu yang bersamaan, di kediaman Mahardika•

Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya, sedang meminum teh yang di sediakan oleh para pelayan di kediamannya.

''Apa Tuan sudah bangun?"

''Sudah Nyonya besar.'' Jawab kepala pelayan dengan hormat.

Tak berselang lama.

Cup.

''Selamat pagi, Mah." Ucap sang suami dan mencium pucuk kepala sang istri.

''Selamat pagi juga Pah.'' Jawabnya dengan tersenyum manis.

Tuan Mahardika dan Nyonya Mahardika memulai sarapannya dengan tenang tanpa ada gangguan, namun Tuan Mahardika mengerutkan keningnya saat dia teringat akan sesuatu.

''Kapan Refandy akan berkunjung? kenapa anak itu susah sekali untuk tinggal di Masion ini.'' Ujar sang Ayah yang kesal dengan anak semata wayangnya yang jarang sekali pulang.

''Sudahlah Pah, biarkan dia mandiri.''

''Dia sudah mempunyai perusahaan nya sendiri, lalu bagaimana dengan perusahaan keluargaku yang turun temurun. Aku ingin pensiun dari perusahaan dan menikmati masa tua ku bersama mu.'' ucap sang suami yang mana membuat Nyonya Mahardika bersemu merah.

Nyonya Mahardika tersenyum dan menggenggam tangan sang suami. ''Kau tau, aku akan menjodohkan Refan dengan anak teman arisan ku. Bagaimana pemdapatmu Pah?"

Tuan Mahardika diam sejenak dan melihat sang istri. ''Apapun keputusan mu, aku akan mendukungnya ... tapi jangan memaksakan urusan hati, biar Refandy yang memilih.''

Nyonya Mahardika mengangguk dan tersenyum senang, mereka pun melanjutkan sarapan nya dengan tenang.

Sedangkan di sisi lain•

''Fan bangun.'' Rama menggoyangkan badan Refandy, namun sang empu tak mau bangun.

''Hmm ...'' Refandy berdehem sebagai jawaban, dengan suara khas orang bangun tidur yang serak serak basah.

''Bangun cepet, kita akan pulang! .olor aja Elu.''

Refandy terbangun dan bersender di ranjang, ia dari semalam tidak bisa tertidur karna memikirkan siapa gadis yang menabraknya itu, bahkan ia menurunkan pengawalnya untuk mencari tau siapa gadis itu.

Obrolan semalam#

''Selamat sore, Bos.'' Ucap anak buah Refandy, yang menyusul ke kota Bandung.

''Straight to." (Langsung saja) aku ingin kalian menyelidiki seorang gadis cantik di daerah ci kundul."

''Baik Bos." Ucap mereka serempak. Namun mereka masih diam dan bingung.

''Kenapa kalian masih diam di sini? cepat pergii dan cari gadis yang aku mau!" sentak Refandy.

''Ta-tapi Bos, kita harus cari di mana? sedangkan Bos tidak memberikan potonya?"

Refandy diam sejenak. ''Itu dia yang menjadi masalahnya, aku tidak mempunyai potonya." Ucap Refandy dengan entengnya, yang mana membuat para pengawal Refandy saling pandang.

''Ish, Bos ini bagaimana? kita mencari gadis itu tanpa poto dan alamat, sedangkan potonya saja tidak punya." ucap salah satu anak buah yang bernama Tomi.

''Itu urusan kalian. Bukan urusanku, cepat pergi dan cari gadis yang aku inginkan itu.'' Refandy sudah tidak sabar.

Tomi dan temannya langsung melangkah pergi dengan bingung, ''In-innniii ... si Bos yang bodoh apa kita yang bodoh ya? mencari orang tanpa poto, harus cari di mana?" Bisik Tomi ke temannya.

''Kalian mengataiku bodoh Hah! kalian mau aku Gantung!" Bentak Refandy dengan kesal.

Tomi dan yang lainnya lari terbirit-birit, mereka tidak mau sang Bos mengamuk lebih parah lagi ... apa lagi menggantung kepala mereka.

••••

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Gadis Desa Milik Sang Miliarder    TCSM-BAB 79 : Akhir Bahagia.

    Tidak ada satu manusia pun yang tahu pasti apa yang akan terjadi hari ini, esok dan kedepannya ... di saat semua orang sudah ikhlas dan pasrah dengan apa yang mereka miliki dan dapatkan. Maka Tuhan akan memberi rizky yang berlimpah, atau cobaan yang akan membuat hambanya selalu ingat terhadap sang maha pencipta.Hati dan raga Kenan seakan hancur saat mendapati jika Istrinya tergolek lemas tak sadarkan diri di atas brangkar rumah sakit vvip.Sungguh, seluruh tubuh nya masih lunglai saat dokter memberikan kabar yang mengejutkan bagi dirinya...••Flashback tadi malam•Keduanya yang sudah makan malam di restoran berbintang lima, kini tengah mencari amang amang yang berjualan pentol di pinggir jalan.Sesuai keinginan Ayu dan janji Kenan jika mereka tidak akan pulang sebelum membeli pentol, maka mobil itu sedari tadi terus berjalan mencari apa yang di cari."Di mana kita akan mencarinya jam segini, Ay.""Ahhh ... coba cari dulu." Ayu melihat ke p

  • Gadis Desa Milik Sang Miliarder    TCSM-BAB 78 : Kejutan.

    Tak pernah Kenan bayangkan jika dirinya akan melihat pemandangan yang sangat menggiurkan mata. Rasa lelah dan rasa kantuk yang sempat dia rasakan di perjalanan tiba-tiba saja menghilang, ketika diriny melihat jika sang Istri menggunakan lingerie hitam kesukaan nya.Amezing ... Membuat sesuatu yang sudah seminggu bersemedi di dalam sana langsung terbangun, ketika mata batinnya merasakan jika dia sebentar lagi akan mengobrak abrik hunian yang dia rindukan selama ini."By ..."Suara lembut Ayu menyadarkan Kenan dari lamunanya, Kenan langsung menatap mata Ayu dari dekat dan tersenyum manis melihat wajah Ayu yang bersemu merah.Pandangan Kenan turun ke arah dua gundukkan sintal yang tidak besar dan tidak kecil, namun seperti biasa jika itu pas di telapak tangan nya..Glek.Kenan menelan ludahnya sudah susah payah, ketika dia melihat dua benda kecil bersemu coklat muda sudah menegang dan meminta dia untuk menggigitnya..Arrrgghh Kenan benar-benar prustasi,

  • Gadis Desa Milik Sang Miliarder    TCSM-BAB 77 : temu kangen.

    Kenan yang berada di luar negri di landa kerinduan yang mendalam pada istrinya ... bukan ia tidak mau menghubungi sang istri, tapi ponselnya hilang entah jatuh di mana. Dan sialnya ia tidak mengingat nomer Ayu atau kedua orang tuanya.Selama seminggu berada jauh dari sang istri, membuat Kenan tersiksa dan selalu teringat akan wajah serta lekuk tubuh Ayu yang membuat ia frustrasi hingga selalu terngiang-ngiang di otaknya.Sehingga Azkha menjadi pelampiasan kekesalan nya karna asisten sekaligus sekretaris nya itu tidak mengingat nomer siapapun yang berada di Indonesia, yang membuat Kenan terus menggerutu pada Azkha."Kau ini bagaimana? Dasar asisten gadungan.""Maaf Bos, tapi saya benar-benar tidak mengingat nomer siapapun.""Aku pecat saja kau lah, dasar tidak berguna.""Boleh di coba Bos, saya malah lebih senang jika anda memecat saya.""Ka- aaahh ... sudahlah, kau itu selalu bisa menjawab."Begitilah Kenan meng

  • Gadis Desa Milik Sang Miliarder    TCSM-BAB 76. Bertemu.

    Pesawat mendarat dengan selamat di Bandar Udara Suvarnabhumi, butuh waktu tiga jam lebih tiga puluh menit tanpa transit.Durasi yang cukup singkat dalam sebuah penerbangan, membuat Kenan dan Azkha tidak terlalu bosan berada di dalam pesawat.Mereka berdua pun berjalan keluar dari bandara, menuju mobil yang sudah menunggu mereka.Sesampainya di hotel Four Seasons Resort Koh Samui, hotel mewah yang sudah di boking selama masa perjalanan bisnis Kenan selama berada di Bangkok Thailand.Kenan langsung masuk ke kamarnya, terbaring di atas kasur King size yang sangat nyaman dan empuk. Kenan menoleh ke arah samping dan mengelusnya, "Seandainya kau ikut, mungkin perjalanan kali ini sedikit menyenangkan dan tidak membosankan seperti biasanya."Kenan bergumam, lalu mengambil ponselnya untuk menelpon sang istri. Namun setelah sekian lama menunggu, tidak ada jawaban dari sebrang telpon, yang mana membuat Kenan berdecak sebal.Ia pun dengan te

  • Gadis Desa Milik Sang Miliarder    TCSM-Bab 75 : Kepergian.

    Episode sebelumnya•"Kau tega mengusirku dan memecatku!" Teriak Bella tidak terima jika dirinya di pecat, "Kenan ... kau pasti akan menyesal!"Teriakan Bella membuat semua orang Kantor saling pandang dengan heran, ada yang puas melihatnya, ada juga yang merasa kasihan terhadap Bella.Setelah kepergian Bella dari ruangan nya, Kenan duduk dan melonggarkan dasi yang melilit di lehernya ... ia tidak menyangka jika Bella akan melakukan ini padanya..."Ada apa dengannya?" Tanya Kenan pada dirinya sendiri, lalu menggidikan bahunya tak perduli.Kenan pun ingin melanjutkan pekerjaannya lagi, namun ia sudah tidak mood untuk bekerja, ia pun melihat jam di pergelangan tanganya lalu berdiri untuk pulang ke rumah.•Episode sekarang•Sore ini ... Ayu sudah berada di apartement, dia juga sudah mandi dan membersihkan dirinya dari keringat, terlebih sebentar lagi ia akan menyambut Kenan sepulang kerja.Kenan memint

  • Gadis Desa Milik Sang Miliarder    TCSM-2 BAB 74 : Lancang!

    Kimmy dan menantunya Ayu sedang duduk beristirahat dari kejaran anjing pak Dami. Nafas keduanya saling memburu dengan fisik lelah karna berlari terlalu jauh.Untung saja Ayu berinisiatif mengambil batu dan melemparkan batu itu untuk menakuti anjing yang mengejar mereka, dan akhirnya anjing itu tidak mengejar mereka lagi."Hah ... Bunda ya Allah, kelakuan Bunda sungguh terlalu.""He he he he ... seru yaa." Kimmy terkekeh sambil memijat kakinya yang pegal."Bukan seru lagi Bun, tapi jantungku copot dari tempatnya." Kesal Ayu, yang heran dengan kelakukan mertuanya yang masih bisa berlari kencang walau usianya tidak muda lagi.Bukan hanya itu, waktu pertama kali Ayu bertemu dengan kimmy ... Ayu berpikir jika mertuanya ini memiliki sikap kalem, anggun, dan berwibawa, serta baik hati ... tapi nyatanya kelakuan mertuanya bisa absurd juga.Sedangkan Kimmy hanya terkekeh, ia tidak pernah merasakan sebebas ini apa lagi dengan menantunya. Ia sebisa mungkin ingin akrab dengan menantunya karna Kim

  • Gadis Desa Milik Sang Miliarder    TCSM-2 BAB 72 : Kelakuan menantu VS mertua.

    HAII GUYS, MAAF BARU UP LAGI ... SOALNYA ADA KENDALA YANG TIDAK BISA DI TUNDA, INSHALLAH KEDEPANNYA BAKAL RAJIN UP LAGI.HAPPY READING••••Ayu bergegas membuka pintu dan ternyata sang mertua yang berkunjung ke apartemen nya, Ayu menyambut hangat dan mempersilahkan sang mertua masuk namun Kimmy mencegah dan meminta Ayu untuk menemani dirinya jalan-jalan."Kita mau ke mana, Bun?" tanya Ayu, memberikan satu gelas air pada mertuanya."Jalan-jalan aja cari jajanan, Bunda bosan di rumah.""Mau jajan apa sih, Bun?""Nggak tau, Nak. Ummm kamu mau jajan apa?""Ayu mah ikut aja, Bun.""Gimana kalau kita jajan di sekolah sekolah, jajanan anak kecil gitu.""Hah, beneran Bun?" tanya Ayu memastikan, karna dalam pikiran Ayu kini sedang bertanya tanya kenapa orang kaya selalu berperilaku yang aneh aneh.Kimmy mengangguk, lalu menyuruh menantunya untuk segera berpakaian dan menemani dirinya jajan di pinggir jalan. Kimmy dengan semangat membawa Ayu keluar dari apartemen lalu pergi.•Namun setelah be

  • Gadis Desa Milik Sang Miliarder    TCSM-2 BAB 71 : Permintaan.

    "Ay ... Apa kamu masih marah padaku?" tanya Kenan pada Ayu, yang sejak kemarin masih mendiami dirinya gara-gara kejadian Bella tercebur kedalam kolam renang.Kenan tidak bisa jika Ayu diam dan tidak menegur dirinya, seakan dia adalah orang transparan yang tidak di lihat dan di perdulikan oleh istrinya sendiri."Aku nggak marah, aku hanya kesal." cetus Ayu yang pura-pura fokus pada layar televisi di depan nya, padahal ekor matanya melirik Kenan yang sedang merayu dirinya."Jangan kesal lagi dong, Ay ... aku minta maaf dan akan mengabulkan permintaan mu, asal jangan mendiami ku lagi."Ayu langsung menoleh pada Kenan, lalu menyunggingkan sudut bibirnya penuh akan kelicikan yang hakiki karna Ayu sudah mempunyai rencana."Serius?" tanya Ayu memastikan.Kenan mengangguk. "Serius, minta apapun yang kamu mau dan kamu inginkan. Aku pasti akan mengabulkan permintaan mu walau yang aneh-aneh."Senyum merkah terbit di wajah Ayu yang cantik, karna Kenan sudah masuk kedalam perangkap nya. Ayu langsu

  • Gadis Desa Milik Sang Miliarder    TCSM-2 BAB 70 : Aku juga bisa licik.

    "Asalamualaikum." Ucap tamu itu, membuat semua orang menoleh secara bersamaan ke arah suara yang merdu dan mendayu."Walaikum'salam." Jawab mereka serempak.Kimmy mengerutkan kening nya saat Bella datang berkunjung, perasaan yang Kimmy tau jika dia tidak mengundang Bella untuk makan malam bersama ... lantas siapa yang mengundang nya kemari? Kimmy pun melihat putra nya dan mengira jika Kenan lah yang mengundang Bella kemari. Tapi ... tanpa Kimmy ketahui, bahwa Kenan juga tidak tau mengapa Bella datang ke mari, dan menyangka jika sang Ibu lah yang mengundang Bella untuk makan malam karna seingat dirinya Bella dan keluarga nya sangat dekat."Selamat malam semuanya, maaf mengganggu.""Ahh, tidak Nak. Ayo makan malam bersama." Ajak kimmy pada Bella.Bella tersenyum hangat, lalu duduk tepat di depan Kenan dan Ayu. Membuat Bella jengkel dan merasa iri pada Ayu yang bisa mendapatkan Kenan dengan mudahnya.Perasaan Bella terbakar, ketika melihat Kenan yang begitu perhatian pada Ayu. Satu tang

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status