Share

TCSM BAB 5.

"Akhirnya kita sampai ...'' Teriak Kimmy dan Marni secara bersamaan setelah keluar dari bus.

Mereka begitu bahagia berada di kota Metro politan yang terkenal akan macet dan polusi udara. Dalam hati mereka berdoa supaya mereka betah tinggal di kota Jakarta dan bisa sukses.

''Kita duduk di sana yuu, sambil menunggu jemputan Bibi ku.'' ucap Marni yang di ikuti Kimmy.

Marni segera menghubungi sang bibi bahwa mereka sudah sampai di Jakarta. "Ia Bibi, aku dan temanku sudah sampai dan sekarang sedang duduk di warung tak jauh dari terminal.'' Ucap Marni memberitahu, lewat telpon.

''Yaa, hmmm, baik Bibi.''

Tut.

Marni mematikan sambungan telponnya, lalu memasukkan ponsel kedalam tas ransel miliknya. Marni pun menghampiri Kimmy dan mengajaknya makan bakso karna dia sangat lapar.

Setelah makan bakso dan beberapa cemilan, akhirnya sang bibi pun datang melambaikan tangannya dengan heboh lalu menghampiri dua gadis yang tengah menganga melihat penampilan heboh sang Bibi.

Ooyyy ... bagaimana tidak. Makeup sang Bibi terlihat norak dengan gaya rambut seperti spagethy habis kesetrum, jangan lupa ... sepatu hak tinggi berwarna kuning dengan atasan berwarna merah mencolok.

Itu kata mereka, namun tidak jika orang yang sudah mengetahui fashion. ''Halloo ... para ponakan ku yang cantik, How are you?" ucap nya sambil memeluk keduanya secara bergantian.

Kimmy yang masih terbengong dengan mulut terbuka, menatap Bibi dari temannya dengan kening mengkerut, membuat madam Nuna terkekeh.

''Tutup mulut mu, nanti ada nyamuk masuk.'' ucap sang Bibi, sambil memukul mulut Kimmy dengan pelan.

Kimmy yang sedang bengong langsung tersadar dan mengelus mulutnya. ''Uhh, aku kaget jadinya.'' Gumam Kimmy dalam hati.

''Bibi ko jadi aneh, apa tinggal di kota mempengaruhi otak bibi menjadi miring sebelah?" tanya Marni dengan kekehan.

Tungg!

''Hey ...yy dasar ponakan durhakim kamu, ini tuh Fashion! Dasar norak.'' Kesal Bibi Nuna sambil mentoyor kepala ponakan yang minim ahlak di depannya ini.

''Capcus ikutendong alika.''Ajak madam Nuna, sambil melangkah pergi.

Kimmy yang bingung dengan bahasa yang di gunakan Bibi Nuna menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia langsung menarik tangan Marni dan membisikkan sesuatu.

''Bibi kamu itu pake bahasa apa sih? aku gak ngerti.'' Tanya Kimmy.

Marni merangkul sahabatnya dan berjalan bersama, lalu membisikan sesuatu. ''Kamu aja, yang jago 6 bahasa asing gak ngerti, apa lagi aku yang hanya kentang busuk inii? Sudah jangan di pikirin, nanti kita belajar bersama bahasa planetnya bibi Nuna.'' ucap Marni di iringi tawa.

''Yuhu--uuu ... cepat sirkuttt napa sih! Uhh lamban.'' Teriak madam Nuna yang sudah berada di dalam Mobil.

Kimmy dan Marni langsung masuk ke dalam mobil, menuju kediaman madam Nuna karna mereka belum mencari kos-kosan untuk mereka tinggal.

Setelah beberapa menit di habiskan dalam perjalanan, kini mereka sudah sampai di kediaman madam Nuna.

''Kita sudah sampai ... untuk hari ini kalian menginap di sini dulu ya, tapi untuk besok! ney ney ney you and diana harus pyuuurrr dari sindang.''

''Maaf Bi, nama ku Kimmy bukan Diana.'' ucap Kimmy menggaruk kepalanya yang tak gatal karna merasa aneh di panggil Diana.

''Ishh apa sih, jangan panggil bibik, panggil aku madam Nuna! M-A-D-A-M oke?"

Marni dan Kimmy menganguk cepat, takut kena omel berkepanjangan yang tiada akhir atau pun ujung. Mereka berdua pun masuk dan pergi ke kamar untuk membersihkan diri dari keringat seharian.

Di tempat lain, di waktu yang bersamaan•

Dua orang yang berbeda umur, tengah menikmati makan malam mereka dengan tenang dan penuh canda tawa.

''Makasih Tante, aku senang sekali Tante menyuruhku untuk mendekati Refandy.'' Ucap wanita cantik memeluk Nyonya Mahardika.

''Tante juga senang jika kamu dekat dengan anak tante, kamu wanita sempurna untuk anak Tante.'' Ucap Nyonya Mahardika dengan bangga.

Wanita yang sedang makan bersama Nyonya Mahardika itu adalah Yuri Willson, anak dari teman arisan nyonya Mahardika. Ibu Refandy sangat menyukai Yuri, karna menurutnya Yuri adalah kandidat yang paling cocok untuk Refandy anak semata wayang mereka yang selalu dia banggakan.

Yuki sangat cantik, berpendidikan tinggi. terlebih Yuri adalah anak dari orang kaya yang derajat dan kastanya hampir sama dengan keluar Mahardika.

Tapi ... tanpa Nyonya Mahardika ketahui, jika Keluarga Willson sudah mengalami kebangkrutan yang membuat Yuri mencari mangsa agar dia tetap hidup mewah tapi pa takut miskin.

Ke'esokkan paginya•

Setiap insan manusia, mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, sama halnya dengan kedua wanita cantik yang kini tengah bersiap-siap untuk memulai harinya yang baru.

Mereka berdua akan masuk kerja di hari pertama, jadi mereka tidak boleh telat bukan? Kimmy sangat bersyukur, ia di terima kerja walau tanpa ijazah karna ia hanya lulusan sekolah dasar dan tidak melanjutkan nya lagi karna keterbatasan biaya.

Walau pun Kimmy hanya lulusan Sd namun itu tidak membuat Kimmy putus asa, ia selalu giat belajar dan selalu meminjam buku pada Marni untuk belajar.

Bahkan dulu Marni suka malas jika ada tugas dari sekolah, dan Kimmy lah yang selalu mengerjakan tugas-tugas milik marni.

Kekurangan Kimmy hanya satu ... ia tidak berpendidikan saja, namun kelebihan Kimmy begitu banyak jika sudah mengenalnya.

Kimmy cantik, pintar, iQ pun di atas rata-rata orang pada umumnya. Terlebih dia menguasai 6 bahasa asing dan masih banyak lagi kelebihan yang lain nya, dan itulah kenapa dirinya di terima oleh madam Nuna karna Marni menceritakan bahwa teman nya menguasai 6 bahasa asing.

Butik madam Nuna kebetulan membutuhkan peramuniaga untuk kalangan orang asing yang singgah di butiknya, karna butik madam Nuna sangat ramai akan pengunjung ... dari kalangan atas sampai menengah ke bawah dan berbagai orang selalu mengenakan bahasa asing membuat dirinya pusing tujuh keliling.

Di sinilah kedua gadis itu berada, di depan bangunan yang lumayan luas dan elegan. Jantung Kimmy berdegub kencang karna ini pertama kali untuk dirinya bekerja, ia sama sekali tidak memiliki pengalaman soal kerja di tempat orang ... untuk itu dirinya sangat bersemangat.

Sedangkan Marni sangat shock ketika melihat toko sang Tante, yang dia kira hanya toko biasa pada umumnya ... namun nyata nya bukan toko seperti di pasar, melainkan toko besar layak nya Mall.

Mereka bedua pun masuk mengikuti Madam Nuna kedalam. Marni dan Kimmy lagi dan lagi menganga takjub melihat ruangan yang penuh baju-baju yang sangat mewah dan indah, yang pasti mereka sudah mengira jika baju yang di pajang sangat mahal.

''Yuhuuu ... frozeeenn Elsaa." Teriak madam Nuna menggema di butik yang masih sepi, karna belum waktunya buka.

Elsa yang merasa di panggil pun menghampiri Nuna. "Ya madam, ada yang bisa Elsaa bantu?"

''Hmmzz ... yey ajarin diana-diana kerjong yang betong yaa.'' Ucap Nuna, sambil menunjuk Kimmy dan Marni.

''Yang gretong Ya, I tidak mahu ada kesilapan ok? dan untuk diana yang bernama Kimmy, Diana bisa enam bahasa kan? jadi selamat bekerja.'' Ujar madam Nuna yang langsung pergi ke ruangannya.

''Haii aku Elsa.'' ucap Elsa sambil mengulurkan tanggan nya.

''Aku Marni dan ini sahabatku Kimmy.''ucap Marni menjabat tangan Elsa.

''Kamu keponakan madam Nuna 'kan?" tebaknya.

Marni mengangguk, lalu Elsa memperkenalkan semua karyawan yang berada di butik pada Marni dan Kimmy.

Elsa dengan telaten mengajarkan apa yang harus di lakukan, membuat Kimmy semangat 45 memperhatian setiap kata dan perilaku yang harus di lakukan ketika ada pengunjung datang.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Manto Ris
kisahnya terlalu rumit
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status