Kantor•
Refandy tengah berada di kantornya, ia sedang berkutat dengan berkas-berkas yang menumpuk karna selama dua hari ia tinggalkan untuk berlibur ke kota Bandung.Tok. Tok. Tok.''Masuk.''''Good morning Sir."''Morning Jeff.''''We have a meeting with Mr. Arsen at Hotel Fairmont.''(kita ada pertemuan dengan Pak Arsen di hotel Fairmont.)"Hmm okey, back to your office.'' (Baiklah, kembali ke ruang kerjamu.)Jeffry Erlando sang Skertaris membungkuk lalu pergi dari ruangan sang atasan. Tak lama Jeffry pergi ... ponsel Refandy berdering, dilihat layar ponsel dan tertera nama Tomi sang bawahan.[Hallo Bos, kita sudah menemukannya.] ucap Tomi di sebrang telpon.Deg.Refandy tersenyum senang, lalu meraba dadanya yang sedang berdegub kencang seperti genderang mau perang :D...[Khemm ... baik, coba kau alihkan ke Video call.]pinta Refandy yang sudah tidak sabaran.Dengan segera, Tomi pun mengalihkan ke Video call lalu tersambung. [Ohalla Bos.] Sapa Tomi melambaikan tangannya dengan heboh.[Singkirkan muka mu yang pas-pasan itu dari layar ponselku Tomi! Aku ingin melihat wanitaku ... mana dia?] teriak Refandy sudah tidak sabar.[He hee he ... Bos tak sabaran sekali, tapi tunggu Bos. Bos harus menepati janji Bos terlebih dahulu.] Ucap Tomi dengan lantang.[Ish, kau cepat sekali jika berhubungan dengan uang! Baiklah baiklah mana wanitaku?] ucap Refandy.[Ini dia Bos.]1 ...2 ...3 ...[Taraa... Mak jreng!]wanita itu menampakan seluruh mukanya di layar ponsel, yang mana membuat Refandy terkejut bukan main."Aahkkk!"Gubraaakkk!Refandy berteriak kaget sampai ia terjungkal ke belakang, ponselnya ia banting saking kagetnya melihat penampakan yang sangat menyeramkan.Refandy mengelus dadanya, menarik nafas panjang dan membuangnya secara perlahan. Ia pun mengambil ponselnya yang sempat ia banting dan menghubungkan kembali pada si Tomi kurang ajar itu.Setelah tersambung..[Bos kenapa ponselnya mat-][Bawahan tidak berguna! Yang seperti itu kalian bilang cantik?] teriak Refandy murka.[Ta-tapii Bos itu cantik.]Jawab Tomi menahan tawanya.[Kamu mau mati Tomtom! Cepat kembalikan dia ke habitatnya.]TUT.Refandy mematikan sambungannya lalu uring-uringan di ruang kerjanya, ia sudah sangat antusiasi ingin berjumpa dengan wanita idamannya namun bawahan geblek nya mengada ngada. "Dasar tidak becus kerja! Aku potong gajinya baru nyaho."Sementara Tomi, ia melihat layar ponselnya. ''Idih si Najis! ko ngamuk si Bos, memangnya dia hewan apa suruh di kembalikan ke habitatnya.'' Gerutu Tomi memasukkan ponsel kedalam saku celananya.''Gimana?" tanya teman Tomi.Tomi hanya menggelengkan kepalanya. ''Si Bos suruh balikin dia ke habitatnya.'' Jawab Tomi menunjuk wanita tadi.''Si Bos emang aneh, nyuruh orang cari wanita tanpa poto, ahhh horang kaya bebes.""Ya udahlah lah, hayuu bubarkan semuanya."•••Sementara di sisi lain, Kimmy yang baru saja pulang kerja ... ia langsung menempati Kos-kosan yang sudab madam Nuna berikan kesetiap karyawan yang bekerja di butik nya.Kimmy pikir ia akan mencari kos-kosan sendiri, namun nyatanya tidak. Karna semua sudah di fasilitasi dari tempat tinggal dan hal yang lain nya.Kimmy benar-benar bahagia karna tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk tempat tinggal, ia juga tidak menyangka akan bekerja di butik besar dan terkenal di kalangan Artis dan konglomerat lain nya.Sedangkan madam Nuna merasa puas dengan kinerja Kimmy yang pandai beragam bahasa, ia sudah tak repot lagi menangani pelanggan yang beda-beda bahasa dan negara.Selain cantik Kimmy juga pintar walau tak berpendidikan, itu pikir madam Nuna saat tau kinerja Kimmy.~~~~••••Ke esokan pagi•Pagi ini seperti biasa ... Kimmy sedang bersiap-siap untuk berangkat ke butik dan dia sudah rapih, wangi dan bersih.Sementara di satu kubu seorang gadis masih bergelut di alam mimpi, membuat kimmy menggelengkan kepalanya.''Bagaimana ia masih tidur di jam segini.'' Gumam Kimmy yang langsung membangunkan sahabatnya.''Mar ... bangun iihhh, ini udah siang lho yo bangun cepetan.''''Hmmm."Kimmy menggoyangkan badannya, namun tak ada respon bahwa Marni akan bangun. Kimmy pun memikirkan cara bagaimana sahabatnya ini bisa bangun dengan cepat.Di ambilnya gelas minum lalu dengan perlahan Kimmy tuangkan ke mulut Marni yang terbuka lebar, sedikit demi sedikit. Tapi nyatanya air itu malah Marni teguk hingga tak tersisa.''Ish susah kalilah bangunin ini anak!" Gerutu Kimmy.Tak kehabisan akal, Kimmy mendekat di telinga Marni dan ingin berteriak mengambil ancang-ancang lalu ...Copett ... Copetttt.''Hah mana copetnya? mana?"Bugh!!Kimmy terjungkal kebelakang, karna tonjokan yang di berikan Marni ketika bangun dan mencari copet.''Auch! dasar ceu edoh, main pukul aja ... liat-liat donk!" kesal Kimmy yang terkena bogem mentah di keningnya.Marni yang sudah tersadar ia langsung tertawa ke kencang. ''Haa ha ha ha ... lagian kamu ngapain markonah, bangunin pake teriak teriak segala.''Kimmy bangun dan mengelus jidatnya yang lumayan sakit. ''Belegug siah! Cepat mandi sana, ini udah siang kita bisa telat.'' kesal Kimmy.Marni berdiri dan melangkah ke kamar mandi, ia masih tertawa melihat kening sahabatnya memerah.Setelah selesai ... Marni langsung menghampiri Kimmy yang sudah menunggu di depan, di lihatnya Kimmy masih cemberut dengan muka tertekuk.''Kikim, ish jangan marah atuh ... aku kan nggak sengaja.'' ucap Marni mencolek dagu Kimmy.''Aku nggak marah! Cuma kesel aja, kamu kalau tidur susah di bangunin udah kaya kebo aja."''Iya deh iya ... sorry yaa tapi jangan ngambek lagi donk, senyum yaa.'' Pinta Marni merangkul pundak Kimmy.Kimmy pun tersenyum lalu mereka pun melangkah pergi untuk berangkat kerja. Mencari pundi pundi dolar agar mereka bisa makan.••Sedangkan di sisi lain•Tomi anak buah Refandy, saat ini tengah mengumpulkan para gadis di lapangan bola, bukan hanya gadis ... namun para emak emak pun dia kumpulkan demi menemukan wanita idaman sang Bos.Lalu Tomi segera menghubungi sang atasan agar memilih yang mana satu, gadis yang sudah di cap sebagai wanitanya itu.Deerrrtt ...Refandy yang sedang mengemudi, merasakan ponsel nya bergetar lalu menepikan mobilnya di sisi jalan.Dilihat ternyata si Tomi yang menelpon.[Aloha Boss.]]Apa kau sudah menemukan nya Tomi? jangan mengecewakan aku.][Slowly Bos, don't forget to breathe.][Ya ya ya ya ... cepat katakan!][Bos, aku sudah mengumpulkan para gadis di lapangan bola Bos.] Ucap Tomi bangga.Seketika mata Refandy melotot sempurna. [Untuk apa kau mengumpulkan para emak-emak di lapangan bola Tomi?] Refandy mengerutkan keningnya.[Tentu saja untuk Bos liat satu persatu, aku kan tidak tau wanita mana yang Bos maksud.]Refandy memejamkan kedua matanya, ia berpikir dalam benaknya jika susah mencari wanita tanpa petunjuk sedikit pun.[Kau pikir aku tidak punya pekerjaan Tomtom? aku tidak mungkin melihat satu persatu wanita yang kau kumpulkan! Sudah lupakan gadis itu dan pulanglah ke kota, ada yang lebih penting untuk sekarang.][Baik Bos, sekarang juga meluncur ke Jakarta.]••AT the boutique•''Kimmy ... Marnii.'' panggil Elsa.''Ya ada apa kak Elsa?"''Kita nonton yuk nanti malam, ada film horror Kkn di bioskop."Kimmy dan Marni nampak berpikir sejenak, lalu saling pandang. ''Boleh juga tuh, hayuu ... jam berapa?" tanya Marni.''Jam tujuh aja gimna?" sekalian makan malam di luar sekali-kali."Kimmy hanya mengangguk setuju tanpa penolakkan.••JANGAN LUPA DUKUNGANNYA YAAA ...Tidak ada satu manusia pun yang tahu pasti apa yang akan terjadi hari ini, esok dan kedepannya ... di saat semua orang sudah ikhlas dan pasrah dengan apa yang mereka miliki dan dapatkan. Maka Tuhan akan memberi rizky yang berlimpah, atau cobaan yang akan membuat hambanya selalu ingat terhadap sang maha pencipta.Hati dan raga Kenan seakan hancur saat mendapati jika Istrinya tergolek lemas tak sadarkan diri di atas brangkar rumah sakit vvip.Sungguh, seluruh tubuh nya masih lunglai saat dokter memberikan kabar yang mengejutkan bagi dirinya...••Flashback tadi malam•Keduanya yang sudah makan malam di restoran berbintang lima, kini tengah mencari amang amang yang berjualan pentol di pinggir jalan.Sesuai keinginan Ayu dan janji Kenan jika mereka tidak akan pulang sebelum membeli pentol, maka mobil itu sedari tadi terus berjalan mencari apa yang di cari."Di mana kita akan mencarinya jam segini, Ay.""Ahhh ... coba cari dulu." Ayu melihat ke p
Tak pernah Kenan bayangkan jika dirinya akan melihat pemandangan yang sangat menggiurkan mata. Rasa lelah dan rasa kantuk yang sempat dia rasakan di perjalanan tiba-tiba saja menghilang, ketika diriny melihat jika sang Istri menggunakan lingerie hitam kesukaan nya.Amezing ... Membuat sesuatu yang sudah seminggu bersemedi di dalam sana langsung terbangun, ketika mata batinnya merasakan jika dia sebentar lagi akan mengobrak abrik hunian yang dia rindukan selama ini."By ..."Suara lembut Ayu menyadarkan Kenan dari lamunanya, Kenan langsung menatap mata Ayu dari dekat dan tersenyum manis melihat wajah Ayu yang bersemu merah.Pandangan Kenan turun ke arah dua gundukkan sintal yang tidak besar dan tidak kecil, namun seperti biasa jika itu pas di telapak tangan nya..Glek.Kenan menelan ludahnya sudah susah payah, ketika dia melihat dua benda kecil bersemu coklat muda sudah menegang dan meminta dia untuk menggigitnya..Arrrgghh Kenan benar-benar prustasi,
Kenan yang berada di luar negri di landa kerinduan yang mendalam pada istrinya ... bukan ia tidak mau menghubungi sang istri, tapi ponselnya hilang entah jatuh di mana. Dan sialnya ia tidak mengingat nomer Ayu atau kedua orang tuanya.Selama seminggu berada jauh dari sang istri, membuat Kenan tersiksa dan selalu teringat akan wajah serta lekuk tubuh Ayu yang membuat ia frustrasi hingga selalu terngiang-ngiang di otaknya.Sehingga Azkha menjadi pelampiasan kekesalan nya karna asisten sekaligus sekretaris nya itu tidak mengingat nomer siapapun yang berada di Indonesia, yang membuat Kenan terus menggerutu pada Azkha."Kau ini bagaimana? Dasar asisten gadungan.""Maaf Bos, tapi saya benar-benar tidak mengingat nomer siapapun.""Aku pecat saja kau lah, dasar tidak berguna.""Boleh di coba Bos, saya malah lebih senang jika anda memecat saya.""Ka- aaahh ... sudahlah, kau itu selalu bisa menjawab."Begitilah Kenan meng
Pesawat mendarat dengan selamat di Bandar Udara Suvarnabhumi, butuh waktu tiga jam lebih tiga puluh menit tanpa transit.Durasi yang cukup singkat dalam sebuah penerbangan, membuat Kenan dan Azkha tidak terlalu bosan berada di dalam pesawat.Mereka berdua pun berjalan keluar dari bandara, menuju mobil yang sudah menunggu mereka.Sesampainya di hotel Four Seasons Resort Koh Samui, hotel mewah yang sudah di boking selama masa perjalanan bisnis Kenan selama berada di Bangkok Thailand.Kenan langsung masuk ke kamarnya, terbaring di atas kasur King size yang sangat nyaman dan empuk. Kenan menoleh ke arah samping dan mengelusnya, "Seandainya kau ikut, mungkin perjalanan kali ini sedikit menyenangkan dan tidak membosankan seperti biasanya."Kenan bergumam, lalu mengambil ponselnya untuk menelpon sang istri. Namun setelah sekian lama menunggu, tidak ada jawaban dari sebrang telpon, yang mana membuat Kenan berdecak sebal.Ia pun dengan te
Episode sebelumnya•"Kau tega mengusirku dan memecatku!" Teriak Bella tidak terima jika dirinya di pecat, "Kenan ... kau pasti akan menyesal!"Teriakan Bella membuat semua orang Kantor saling pandang dengan heran, ada yang puas melihatnya, ada juga yang merasa kasihan terhadap Bella.Setelah kepergian Bella dari ruangan nya, Kenan duduk dan melonggarkan dasi yang melilit di lehernya ... ia tidak menyangka jika Bella akan melakukan ini padanya..."Ada apa dengannya?" Tanya Kenan pada dirinya sendiri, lalu menggidikan bahunya tak perduli.Kenan pun ingin melanjutkan pekerjaannya lagi, namun ia sudah tidak mood untuk bekerja, ia pun melihat jam di pergelangan tanganya lalu berdiri untuk pulang ke rumah.•Episode sekarang•Sore ini ... Ayu sudah berada di apartement, dia juga sudah mandi dan membersihkan dirinya dari keringat, terlebih sebentar lagi ia akan menyambut Kenan sepulang kerja.Kenan memint
Kimmy dan menantunya Ayu sedang duduk beristirahat dari kejaran anjing pak Dami. Nafas keduanya saling memburu dengan fisik lelah karna berlari terlalu jauh.Untung saja Ayu berinisiatif mengambil batu dan melemparkan batu itu untuk menakuti anjing yang mengejar mereka, dan akhirnya anjing itu tidak mengejar mereka lagi."Hah ... Bunda ya Allah, kelakuan Bunda sungguh terlalu.""He he he he ... seru yaa." Kimmy terkekeh sambil memijat kakinya yang pegal."Bukan seru lagi Bun, tapi jantungku copot dari tempatnya." Kesal Ayu, yang heran dengan kelakukan mertuanya yang masih bisa berlari kencang walau usianya tidak muda lagi.Bukan hanya itu, waktu pertama kali Ayu bertemu dengan kimmy ... Ayu berpikir jika mertuanya ini memiliki sikap kalem, anggun, dan berwibawa, serta baik hati ... tapi nyatanya kelakuan mertuanya bisa absurd juga.Sedangkan Kimmy hanya terkekeh, ia tidak pernah merasakan sebebas ini apa lagi dengan menantunya. Ia sebisa mungkin ingin akrab dengan menantunya karna Kim