Share

TCSM BAB 7.

Malam hari•

Di lain tempat, Refandy pulang ke Mansion milik keluarganya. Ia benar-benar tak menyangka, jika sang Ibu akan mengirimkan seorang wanita aneh ke kantornya dan untung saja para satpam bisa mengusir wanita itu.

Hari ini semua orang menurut Refandy sangat menyebalkan. Di mulai dari si Tommy, yang tidak bisa menemukan wanita yang dia cari. Lalu ada seorang wanita yang mengaku calon istrinya dan membuat kegaduhan di kantornya, ingin sekali kepala Refandy meledak jika tidak mengontrol emosinya.

''Mah." Teriak Refandy menggema di dalam Mansion, ''Dimana Ibu ku?" tanya Refandy pada kepala pelayan.

''Nyonya berada di ruang makan bersama Tuan besar.'' Jawab kepala pelayan dengan menundukkan kepalanya.

Refandy yang sedang mood kesal langsung menghampiri sang Ibu yang berada di meja makan dengan sang Ayah.

''Mah, Pah."

Kedua Orangtua Refandy menoleh secara bersamaan. ''Ouh ... hai sayang, kau disini?" Nyonya Mahardika terkejut kedatangan anaknya yang tiba-tiba.

Refandy duduk di kursi dan berhadapan dengan kedua orang tuanya. ''Aku kesini untuk bertanya, kenapa Mamah mengirim wanita macam ondel ondel itu ke kantorku, Mah!" Refandy sedikit meninggikan suaranya.

''Siapa?" tanya Nyonya Mahardika, yang tidak tau apa yang di bicarakan oleh Refandy.

''Ck, aku sendiri pun tidak tau! Tadi dia sempat bilang bahwa dia gadis yang akan di jodohkan denganku." ujar Refandy mendengus sebal, sambil menyomot makan yang ada di depan nya.

Nyonya Mahardika sejenak terdiam lalu tersenyum. ''Ouhh ... bagaimana? apa kau menyukainya?'' tanya Nyonya Mahardika antusias, saat dirinya sudah mengingat tentang Yuri.

''Ish, aku tidak suka padanya Mah. Dan sampai kapan pun Refandy gak akan mau sama gadis itu Mah.'' Jawab Refandy tegas.

''Kenapa? dia cantik, berpendidikan tinggi, terlebih orang tuanya terpandang ... apa yang kurang Nak?" tanya Sang Ibu.

Refandy memijat keningnya yang terasa bersenyut.''Dia memang tak mempunyai kekurangan, tapi tetap saja aku tak suka dia, Mah."

Nyonya Mahardika mendesah berat. ''Lantas wanita seperti apa yang kamu sukai?" tanya sang Ibu.

Sedangkan Tuan Mahardika hanya diam, ia tidak mau terlibat obrolan masalah perjodohan sang anak. Dia akan mendungkung apapun itu jika sang anak menginginkan.

''Mah, sebenarnya Refan sedang mencari orang yang aku suka Mah, anak mu ini sudah jatuh cinta pada pandangan pertama.'' jawab Refandy jujur.

Nyonya Mahardika tersenyum. '' siapa dia? apa dia dari keluarga terpandang, apa dia berpendidikan?" Sederetan pertanyaan lainnya menyembur dari mulut Nyonya Mahardika, saat sang anak sudah mempunyai pilihan sendiri.

Refandy dan Tuan Mahardika berdecak sebal, karna Ibu dan istri nya ini selalu memandang orang dari segi ekonomi, dan berpendidikan. Yang mana membuat Refandy mengurungkan niatnya untuk membicarakan lebih banyak tentang gadis yang dia suka.

Refandy pun berbincang bincang sejenak untuk mengalihkan pembicaraan, lalu pamit pulang ke apartemen nya. Sang Ibu awalnya meminta Refandy untuk menginap di sini, namun Refandy beralasan bahwa dirinya memiliki urusan lain dan juga Tommy akan datang ke apartement.

Disisi lain•

Tin. Tin. Suara klakson mobil, membuat Kimmy dan Marni menoleh secara bersamaan. ''Ayo naik.'' Teriak Elsa dari dalam mobil.

Kimmy dan Marni pun masuk ke dalam mobil, mereka duduk dengan rapih. ''Wah ... kak Elsa keren udah punya mobil.'' puji Kimmy kagum.

''Alhamdulilah, hasil dari kesabaran kerja di butik Madam Nuna.'' Jawab Elsa.

Mobil pun melaju ke arah Mall terdekat, mereka bertiga mengobrol ringan di dalam mobil dan sesekali becanda menceritakan keseharian nya sebelum kesini.

Elsa sangat menyukai Kimmy dan Marni, karna yang Elsa lihat mereka begitu tulus berteman dan masih polos. Tidak seperti teman teman nya yang butuh ketika ia susah saja.

A few minutes later•

Elsa dan Kimmy beserta Marni, sudah sampai di parkiran Mall. Mereka turun dari mobil dan berjalan dengan riang masuk kedalam Mall.

''Gimana? mau makan dulu apa nonton dulu?" tanya Elsa.

''Pesen tiket aja dulu, kalau sempat kita makan dulu, udah laper juga." ucap Marni mengusap perutnya yang sudah keroncongan.

''Gini aja deh. Kimmy pesenin makan, aku sama Marni beli tiket ke lantai atas ... gimana?" tanya Elsa memberi usulan.

Kimmy mengangguk. ''Kalian mau pesan apa? biar aku pesankan sekalian."

''Kita makan di restoran cepat saji aja, lebih terjangkau.'' ujar Marni yang di angguki oleh Elsa.

Akhirnya mereka bertiga berpisah. Kimmy mengantri untuk memesan makanan, sedangkan Elsa dan Marni ke lantai atas untuk membeli tiket.

Tanpa di sadari, di waktu yang bersamaan. Tommy pun sudah pulang ke kota Jakarta, namun sang majikan menyuruh dia membelikan sesuatu di Mall.

Untuk itu ... Tommy menurutinya dan singgah di salah satu Mall untuk membelikan pesanan sang Bos. Namun baru saja masuk di pintu masuk Mall, perut Tommy sudah keroncongan minta di isi terlebih dahulu sebelum berbelanja.

"Ah, cacing cacingku sudah berdemo." Ucap Tommy celingak celinguk mencari restoran yang ingin dia singgahi.

Pada akhirnya, ia memilih makan di restoran cepat saji dan memilih tempat duduk sambil menenteng nampan berisikan makanan miliknya.

Sementara Kimmy yang ada di restoran yang sama, ia baru saja selesai memesan, lalu mencari tempat duduk untuknya dan teman-teman nya. Ia pun melihat ada bangku kosong di depan pria yang sedang makan dengan rakus.

Kimmy duduk berhadapan dengan Tommy namun agak sedikit jauh, lalu Kimmy memainkan ponselnya mengabari jika dia sudah memesan makanan dan sudah duduk di pojokkan.

Kimmy sesekali melihat pria itu makan dengan lahap, ia menelan ludahnya dan memegangi perutnya karna dia juga sudah lapar, sebenarnya.

"Alhamdulillah." ucap Tommy yang baru selesai makan.

Tommy yang sudah selesai makan, ia ingin berdiri dari tempat duduknya ... namun tak sengaja netra matanya melihat wanita cantik di depannya, yang sedang memainkan ponsel.

Tommy dalam sekejap terpesona oleh wajah cantik yang tidak tau namanya itu, sampai-sampai Tommy nggan untuk berkedip. Namun beberapa detik kemudian ia tersadar dan dengan cepat mengambil ponselnya.

Clik. Clik.

Tommy diam diam mengambil poto Kimmy, ia pun tersenyum senang melihat hasil jepretan nya. ''CANTIK '' Gumam Tommy, terlontar begitu saja memuji Kimmy.

Tommy membenarkan penampilannya, lalu berdiri dan melangkah ingin menghampiri Kimmy ... ia ingin mengajaknya untuk berkenalan.

Namun na'as nya, belum sempat ia mendekat, terlihat jika teman-teman nya sudah datang dan duduk bersama. Membuat Tommy mengurungkan niatnya untuk berkenalan.

Tommy hanya memandangi Kimmy dari jarak yang tidak terlalu jauh. Tommy benar-benar terpesona pada pandangan pertama oleh kecantikan yang Kimmy miliki.

"Apakah kita akan bertemu lagi, Cantik?" Gumam Tommy dalam hati.

Bab selanjutnya, jika banyak typo mohon di maklumi yaa, sedang masa revisi dan perbaikan kata. ❤

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Oliva Koneng
aduu membayangkan sj ikut deg degan
goodnovel comment avatar
Khakiku Babyshop
sampai tidak bisa membayangkan cantiknya kimi si gadis desa...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status