Malam hari•
Di lain tempat, Refandy pulang ke Mansion milik keluarganya. Ia benar-benar tak menyangka, jika sang Ibu akan mengirimkan seorang wanita aneh ke kantornya dan untung saja para satpam bisa mengusir wanita itu.Hari ini semua orang menurut Refandy sangat menyebalkan. Di mulai dari si Tommy, yang tidak bisa menemukan wanita yang dia cari. Lalu ada seorang wanita yang mengaku calon istrinya dan membuat kegaduhan di kantornya, ingin sekali kepala Refandy meledak jika tidak mengontrol emosinya.''Mah." Teriak Refandy menggema di dalam Mansion, ''Dimana Ibu ku?" tanya Refandy pada kepala pelayan.''Nyonya berada di ruang makan bersama Tuan besar.'' Jawab kepala pelayan dengan menundukkan kepalanya.Refandy yang sedang mood kesal langsung menghampiri sang Ibu yang berada di meja makan dengan sang Ayah.''Mah, Pah."Kedua Orangtua Refandy menoleh secara bersamaan. ''Ouh ... hai sayang, kau disini?" Nyonya Mahardika terkejut kedatangan anaknya yang tiba-tiba.Refandy duduk di kursi dan berhadapan dengan kedua orang tuanya. ''Aku kesini untuk bertanya, kenapa Mamah mengirim wanita macam ondel ondel itu ke kantorku, Mah!" Refandy sedikit meninggikan suaranya.''Siapa?" tanya Nyonya Mahardika, yang tidak tau apa yang di bicarakan oleh Refandy.''Ck, aku sendiri pun tidak tau! Tadi dia sempat bilang bahwa dia gadis yang akan di jodohkan denganku." ujar Refandy mendengus sebal, sambil menyomot makan yang ada di depan nya.Nyonya Mahardika sejenak terdiam lalu tersenyum. ''Ouhh ... bagaimana? apa kau menyukainya?'' tanya Nyonya Mahardika antusias, saat dirinya sudah mengingat tentang Yuri.''Ish, aku tidak suka padanya Mah. Dan sampai kapan pun Refandy gak akan mau sama gadis itu Mah.'' Jawab Refandy tegas.''Kenapa? dia cantik, berpendidikan tinggi, terlebih orang tuanya terpandang ... apa yang kurang Nak?" tanya Sang Ibu.Refandy memijat keningnya yang terasa bersenyut.''Dia memang tak mempunyai kekurangan, tapi tetap saja aku tak suka dia, Mah."Nyonya Mahardika mendesah berat. ''Lantas wanita seperti apa yang kamu sukai?" tanya sang Ibu.Sedangkan Tuan Mahardika hanya diam, ia tidak mau terlibat obrolan masalah perjodohan sang anak. Dia akan mendungkung apapun itu jika sang anak menginginkan.''Mah, sebenarnya Refan sedang mencari orang yang aku suka Mah, anak mu ini sudah jatuh cinta pada pandangan pertama.'' jawab Refandy jujur.Nyonya Mahardika tersenyum. '' siapa dia? apa dia dari keluarga terpandang, apa dia berpendidikan?" Sederetan pertanyaan lainnya menyembur dari mulut Nyonya Mahardika, saat sang anak sudah mempunyai pilihan sendiri.Refandy dan Tuan Mahardika berdecak sebal, karna Ibu dan istri nya ini selalu memandang orang dari segi ekonomi, dan berpendidikan. Yang mana membuat Refandy mengurungkan niatnya untuk membicarakan lebih banyak tentang gadis yang dia suka.Refandy pun berbincang bincang sejenak untuk mengalihkan pembicaraan, lalu pamit pulang ke apartemen nya. Sang Ibu awalnya meminta Refandy untuk menginap di sini, namun Refandy beralasan bahwa dirinya memiliki urusan lain dan juga Tommy akan datang ke apartement.•••Disisi lain•Tin. Tin. Suara klakson mobil, membuat Kimmy dan Marni menoleh secara bersamaan. ''Ayo naik.'' Teriak Elsa dari dalam mobil.Kimmy dan Marni pun masuk ke dalam mobil, mereka duduk dengan rapih. ''Wah ... kak Elsa keren udah punya mobil.'' puji Kimmy kagum.''Alhamdulilah, hasil dari kesabaran kerja di butik Madam Nuna.'' Jawab Elsa.Mobil pun melaju ke arah Mall terdekat, mereka bertiga mengobrol ringan di dalam mobil dan sesekali becanda menceritakan keseharian nya sebelum kesini.Elsa sangat menyukai Kimmy dan Marni, karna yang Elsa lihat mereka begitu tulus berteman dan masih polos. Tidak seperti teman teman nya yang butuh ketika ia susah saja.•A few minutes later•Elsa dan Kimmy beserta Marni, sudah sampai di parkiran Mall. Mereka turun dari mobil dan berjalan dengan riang masuk kedalam Mall.''Gimana? mau makan dulu apa nonton dulu?" tanya Elsa.''Pesen tiket aja dulu, kalau sempat kita makan dulu, udah laper juga." ucap Marni mengusap perutnya yang sudah keroncongan.''Gini aja deh. Kimmy pesenin makan, aku sama Marni beli tiket ke lantai atas ... gimana?" tanya Elsa memberi usulan.Kimmy mengangguk. ''Kalian mau pesan apa? biar aku pesankan sekalian."''Kita makan di restoran cepat saji aja, lebih terjangkau.'' ujar Marni yang di angguki oleh Elsa.Akhirnya mereka bertiga berpisah. Kimmy mengantri untuk memesan makanan, sedangkan Elsa dan Marni ke lantai atas untuk membeli tiket.Tanpa di sadari, di waktu yang bersamaan. Tommy pun sudah pulang ke kota Jakarta, namun sang majikan menyuruh dia membelikan sesuatu di Mall.Untuk itu ... Tommy menurutinya dan singgah di salah satu Mall untuk membelikan pesanan sang Bos. Namun baru saja masuk di pintu masuk Mall, perut Tommy sudah keroncongan minta di isi terlebih dahulu sebelum berbelanja."Ah, cacing cacingku sudah berdemo." Ucap Tommy celingak celinguk mencari restoran yang ingin dia singgahi.Pada akhirnya, ia memilih makan di restoran cepat saji dan memilih tempat duduk sambil menenteng nampan berisikan makanan miliknya.Sementara Kimmy yang ada di restoran yang sama, ia baru saja selesai memesan, lalu mencari tempat duduk untuknya dan teman-teman nya. Ia pun melihat ada bangku kosong di depan pria yang sedang makan dengan rakus.Kimmy duduk berhadapan dengan Tommy namun agak sedikit jauh, lalu Kimmy memainkan ponselnya mengabari jika dia sudah memesan makanan dan sudah duduk di pojokkan.Kimmy sesekali melihat pria itu makan dengan lahap, ia menelan ludahnya dan memegangi perutnya karna dia juga sudah lapar, sebenarnya."Alhamdulillah." ucap Tommy yang baru selesai makan. Tommy yang sudah selesai makan, ia ingin berdiri dari tempat duduknya ... namun tak sengaja netra matanya melihat wanita cantik di depannya, yang sedang memainkan ponsel.Tommy dalam sekejap terpesona oleh wajah cantik yang tidak tau namanya itu, sampai-sampai Tommy nggan untuk berkedip. Namun beberapa detik kemudian ia tersadar dan dengan cepat mengambil ponselnya.Clik. Clik.Tommy diam diam mengambil poto Kimmy, ia pun tersenyum senang melihat hasil jepretan nya. ''CANTIK '' Gumam Tommy, terlontar begitu saja memuji Kimmy.Tommy membenarkan penampilannya, lalu berdiri dan melangkah ingin menghampiri Kimmy ... ia ingin mengajaknya untuk berkenalan.Namun na'as nya, belum sempat ia mendekat, terlihat jika teman-teman nya sudah datang dan duduk bersama. Membuat Tommy mengurungkan niatnya untuk berkenalan.Tommy hanya memandangi Kimmy dari jarak yang tidak terlalu jauh. Tommy benar-benar terpesona pada pandangan pertama oleh kecantikan yang Kimmy miliki."Apakah kita akan bertemu lagi, Cantik?" Gumam Tommy dalam hati.••••Bab selanjutnya, jika banyak typo mohon di maklumi yaa, sedang masa revisi dan perbaikan kata. ❤Refandy apartment•Sepulang dari rumah kedua orang tuanya, kini Refandy tengah memasak dangan lihainya di area dapur. Ia sengaja tidak makan malam bersama dengan kedua Orangtua nya karna dia ingin memakan yang lain.Sepatula dengan lihainya membalik'kan daging yang sedang di panggang, di temani dengan lagu melow kesukaan Refandy yang ia putar agar tidak merasa sepi.Hei pujaan hati apa kabarmuKu harap kau baik baik saja pujaan hatiAndai kau tahuKu sangat mencintai dirimuHei pujaan hati setiap malamAku berdoa kepada sang TuhanBerharap cintaku jadi kenyataanAgar ku tenang meniti kehidupanHei pujaan hati pujaan hatiPujaan hati pujaan hatiMengapa kau tak membalas cintakuMengapa engkau abaikan rasakuAtaukah mungkin hatimu membekuHingga kau tak pernah pedulikan akuBegitulah, sekiranya potongan lagu yang sangat Refandy sukai ... Refandy sudah sangat terbiasa memasak makanan kesukaanya sendiri, karna dia tidak terlalu suka makan di luar rumah apa lagi di restoran sembarangan.Jik
Mall•Refandy mengendarai mobilnya dengan kecepatan maksimal, lalu ia dengan segera memarkir'kan mobilnya di parkiran Mall.Refandy berlari ke dalam dan mencari sang pujaan hati dan terus menelusuri restoran cepat saji, dimana Tommy katakan tadi. Namun nyatanya Refandy tidak menemukan sang pujaan hati.Refandy memeriksa dari toko satu ke toko lainnya, berlari dari lantai satu sampai ke lantai dua, dengan telaten mencari sampai ke toilet namun nihil ... ia tak dapat menemukan gadis yang belum tau siapa namanya.Sedangkan yang di cari, tengah asik menonton film bergendre romantis bersama kedua temannya. Ia bahkan tidak tau jika dirinya tengah di cari seorang pria tampan.25mnt kemudian•Refandy masih belum menemukan wanitanya, ia duduk di kursi memijat keningnya dan berpikir sejenak agar otaknya kembali tenang."Apa dia sudah pulang?" Gumam Refandy dengan pelan.Ting!Otaknya yang cerdas baru saja mendapatkan ide. ''Ahh ... bodoh kamu Fan, kenapa tidak dari tadi." Ucapnya dan langsung pe
Pagi hari•Kimmy masih bermalas-malasan di kasur, tidak biasanya wanita cantik itu masih bergelut dengan selimut sambil memainkan ponselnya di saat matahari sudah muncul.Sedangkan Marni jangan di tanya, ia masih asik mendengkur kencang dengan mulut terbuka. Jika saja ada pria yang melihatnya seperti itu, sudah di pastikan semua pria pasti akan ilfiel melihat Marni yang berbanding terbalik dengan muka dia yang imut itu."Mandi ah, cape sekali liatin ponsel dari tadi." Ucap Kimmy beranjak dari tempat tidur, lalu masuk ke kamar mandi.•Di waktu yang bersamaan, Refandy sudah rapih dengan kemejanya. Ia akan mencari tau tetang wanita yang selama ini dia cari karna dia sudah memiliki poto Kimmy.Dengan semangat empat lima ... Refandy keluar dari apartemen mewah menuju perusahanan milik dirinya sendiri, yang dia bangun tanpa campur tangan kedua orangtua nya.Setelah beberapa waktu, akhirnya mobil Refandy sudah sampai di Kantor. Ia langsung berjalan tanpa memperdulikan semua karyawan memperha
Mansion Mahardika•''Tanteee.'' Yuri berteriak dan masuk begitu saja kedalam Mansion.''Ya sayang, Tante di sebelah sini." teriak Nyonya Mahardika.Yuri langsung memeluk Nyonya Mahardika dengan manja tanpa canggung sedikit pun, karna Yuri merasa sudah mendapatkan dukungan Nyonya Mahardika."Kamu kenapa sayang?" tanya Nyonya Mahardika, melihat calon menantunya yang sedih.''Aku itu sebel deh sama Refandy Tante, dia selalu nolak bertemu denganku ... Tante kenapa Refandy tidak pernah melihatku sedikit saja? dia itu terlalu dingin terhadapku Tante.'' ucap Yuri dengan nada cemberut.•Flashback On•Hari ini Yuri datang ke kantor Refandy, ia sudah duduk manis menunggu Refandy datang ke ruangan nya. Namun sampai saat ini Refandy belum muncul batang hidungnya yang mana membuat Yuri bosan untuk menunggu.Yuri yang duduk di sofa akhirnya berdiri dari duduknya, ia melihat sekeliling ruangan, "Ruangan yang elegan dan nyaman." Ucapnya lalu duduk di kursi milik Refandy.Dengan tidak tau malunya, Yur
Di salah satu Restoran ternama di Jakarta, dua sosok pria tampan tengah mengobrol dengan serius. Refandy dan Rama tengah curhat satu sama lain sambil makan siang, di tempat biasa mereka suka bertemu jika sedang berada di luar.''Jadi apa yang mau Elu lakuin?" tanya Rama, saat sang sahabat sudah selesai dengan ceritanya.''Tentu saja gak akan gue lepasin dia, sebisa mungkin gue lakuin pendekatan secara perlahan ... setelah ada celah untuk mengikatnya, ahh baru tuh."Rama mengangguk. ''Selamat berjuang Bro.'' Rama menyemangati sambil menepuk pundak Refandy.Mereka berdua pun makan dengan tenang saat pesan sudah mereka sudah datang, namun tak berapa lama ... seorang wanita cantik menyapa Rama yang membuat Refandy dan Rama menoleh secara bersamaan.''Ryanti.'' ucap Rama tersenyum manis dan berdiri untuk cipika cipiki bersama wanita cantik di depan nya ini.Sedangkan Refandy memutar matanya dengan malas, ''Dasar dokter cabul.'' Cibir Refandy dalam hati, lalu melanjutkan makan tanpa mau meng
Cinta itu tidak bisa dijelaskan seberapa besarnya, orang mungkin menilai cinta itu sebesar dunia, samudra, bahkan langit. Namun tidak ada seseorang pun yang bisa menakar seberapa besar cintanya dengan logika. Saat pagi datang, senyumanmu memeluk pikiranku, saat siang datang kau bagaikan payung yang selalu membuatku teduh, dan saat malam kau adalah kehangatan yang selalu membuatku jauh dari kedinginan.Send...Seorang pria mengirimkan status di halaman media sosialnya, iq tersenyum memandang jendela bus yang sebentar lagi akan sampai di kota tujuan nya.Salehudin, yang biasa di panggil Kang Udin. Tengah berada di dalam bus menuju kota Jakarta untuk menyusul belahan jiwanya.Dia akan menjemput Kimmy, dan membawanya pulang ke kampung halaman dan mengajaknya untuk menikah. Karna dunia Udin hanyalah ada Kimmy seorang.Tak berapa lama, bus itu berhenti di terminal dan sang kenek berteriak jika sudah sampai di kota Jakarta.Udin dan satu anak buahnya turun dari bus, melihat ke kanan dan ke
Supir suruhan Refandy pun sudah datang untuk menjemput Kimmy, supir itu keluar dari mobil dan mengetuk pintu kamar kimmy.Tok. Tok. Tok.''Selamat siang Nona, mohon maaf, saya supir suruhan Tuan Refandy untuk menjemput anda.''"Baik Pak, ini sudah selesai."Kimmy mengaguk dan membawa tasnya keluar, lalu ia berpamitan kepada Marni. ''Aku akan main sesekali kesini, jika aku dapat libur Mar.'' Ucap Kimmy memeluk Marni.''Oke, baaay ...'' Marni membalas pelukan sahabatnya, lalu melambaikan tangannya ketika melihat Kimmy masuk kedalam Mobil. •Sedangkan di kantor, Refandy mendapatkan kabar jika Kimmy sudah di jemput dan sekarang menuju apartemen.Refandy pun berinisiatif untuk pulang dari kantor dengan cepat, ia sudah tak sabar melihat sang pujaan hati yang sudah berada di apartemen miliknya."Jeffry, aku akan pulang terlebih dahulu.""Apa Tuan baik-baik saja?""Aku baik, hanya saja sedikit pusing dan ingin istirahat.""Baik Tuan."Refandy pun masuk kedalam lift, setelah ia mengabari Sekr
Ponsel kimmy terus saja berbunyi tak henti-henti nya, yang mana membuat Kimmy kesal setengah mati. Terutama dia malu karna ada majikannya.''Angkat lah Kim, siapa tau penting.'' ucap Refandy.''Tidak penting Tuan.'' jawab Kimmy yang sudah tau siapa nomer yang menelpon nya.''Kenapa si Udin, bisa tau nomer hp ku yang baru yaa.'' Gumam Kimmy dalam hati, lalu Kimmy langsung menonaktifkan ponselnya karna tidak enak hati pada majikan baru nya.Tak berapa lama ... mereka telah sampai di apartemen dengan belanjaan yang menumpuk, kedua tangan mereka penuh dengan kantung keresek dan di bantu oleh satpam apartemen."Terima kasih sudah membantu Pak." Ucap Refandy."Sama sama Tuan, sudah kewajiban kami."Sedang Kimmy yang berada di dapur, dengan telaten merapihkan barang belanjaan nya ... menata barang di kulkas dan lemari dengan rapih.''Kimmy kau belum selesai? perlu aku bantu?" tanya Refandy melihat Kimmy yang masih memasuk'kan makanan kedalam kulkas.''Belum Tuan, sedikit lagi.'' jawab Kimmy,