Share

Perang Dingin

Beberapa jam telah berlalu, tapi aku masih terjaga dalam tidurku. Mata seolah enggan terpejam memikirkan segala kemungkinan yang ada.

Kalau tahu akan begini akhirnya lebih baik aku mengenakan daster kebesaran, daripada baju kekurangan bahan. Toh, Om Lian sama sekali tak tertarik meski tubuhku tanpa pelindung sekali pun.

Antara malu dan bingung tiba-tiba berkecamuk jadi satu. Entah dia menyimpang atau tidak. Yang pasti aku tak menjumpai keraguan dari ucapan Om Lian. Mungkin ada suatu alasan mendasar yang membuatnya berubah demikian. Jujur aku pun penasaran.

Tiba-tiba aku menggigil, rasa dingin menjalari seluruh tubuh. Bukan karena pakaian mini yang kukenakan atau suhu ruangan ber-AC ini. Melainkan sikap Om Lian. Diamnya membuat aku heran, kebungkamannya membuatku penasaran.

Tubuh tegapnya yang sejak tadi hanya bergeming dengan posisi menyamping, seolah menyiratkan begitu banyak beban yang ditanggung. Ingin sekali kuteriakan, bahwa semua masalah tak akan bisa selesai bila dia hanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status