Share

Bertemu bos rentenir.

Tengorokan Arleta terasa tercekat walau hanya untuk mengeluarkan satu kata saja sangat sulit. Gadis itu hanya mengangguk sebagai jawaban.

Mendapatkan lampu hijau, dengan tiba-tiba Mahen mengangkat tubuh Arleta membawanya ke pembaringan.

Mahen kembali mencumbu Arleta kali ini dengan sangat brutal, layaknya serigala yang kelaparan.

“Emph..” lenguhan kecil keluar dari mulut Arleta ketika lidah Mahen menyapu lehernya.

Melihat reaksi Arleta, tangan Mahen tidak tinggal diam, dia mencoba melepas pakaian yang melekat dalam tubuh Arleta, tanpa menyisakan sehelai benang pun.

“Aku merindukan tubuhmu Arleta! Aku membuat aku gila!” bisik Mahen di telinga Arleta membuat gadis itu seketika meremang.

Mahen beralih fokus pada gunung kembar yang membuatnya sangat takjub, ukurannya tidaklah besar namun cukup pas di tangan Mahen. Tanpa basa basi lagi Mahen langsung melahap dua gunung yang menjadi incarannya.

“Ah..tuan..” desah Alana, ketika Mahendra menyapu habis kedua gunung kembarnya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status