“Arkana?” panggil seorang pengunjung mengenalinya.Perempuan cantik nan sexy itu menghampiri meja Arkana, diikuti dengan kedua lelaki yang mengenakan pakaian serba hitam membawa bag belanjaan.Perempuan itu membuka masker, terlihatlah wajah cantik Emeli berdiri dibelakang Arkana mengusap pundaknya dan berkata. “Mereka keluargamu?” kata memperhatikan ketiga perempuan satu mea bersama Arkana.Arkana menyingkiran tangan Emeli yang bertengger di pundaknya, lalu mengambil minuman milik Yasmin dan meminumnya.“Ish, itukan minumanku,” kesal Yasmin merebut minumannya.“Aku tidak menyangka kamu punya adik perempuan yang menggemaskan,” ujar Emeli memperhatikan Yasmin.Tanpa ada yang mempersilahkan, Emeli memindahkan bag yang berada di atas kursi, kemudian ia duduk disamping Arkana.“Ngapain kamu disini?” tanya Arkana.“Makan bersama kalian,” katanya dengan santai meneguk air bekas Arkana.Yasmin, Meli dan bibi Anna menatapnya tidak suka dengan penampilan Emeli yang terbuka dan sikapnya yang tid
“Gue udah coba yang terbaik untuk semua ini, gue tau Lo atasan gue. Tapi bisa gak Lo hargain gue sedikit aja, Lo tuh egois Arkana, egois.” teriak Jessica marah. “Sebenarnya Lo ada masalah apa sih? Kenapa Lo ngotot banget dengan masalah proyek ini? Kalo udah gak sanggup kerja sama gue, gak usah kerja lagi.” balas Arkana sama-sama emosi. “Oh oke, kalau itu mau lo. Mulai sekarang gue berhenti jadi budak Lo,” kata Jessica melempar berkas ke lantai. Jessica meninggalkan kantor Arkana dengan semua barang-barangnya, para karyawan sungguh terkejut melihat Jessica meninggalkan kantor setelah terjadi pertengkaran besar dengan Arkana pimpinannya. Para karyawan sangat menyayangkan kepergian Jessica, apalagi jika sampai benar-benar berhenti bekerja, karena mereka tahu kinerja dan pengaruh Jessica di perusahaan sangat besar dan berjasa.Selain Jessica, tidak ada karyawan yang lebih baik dan lebih sabar menghadapi Arkana. Hampir 15 tahun Jessica mendampingi Arkana dari awal menjadi seorang pemim
Setelah kejadian semalam Yasmin tidak bisa berhenti memikirkan permasalahan Arkana di perusahaan, kerugian 7 triliun bukanlah hal yang sedikit, bahkan Yasmin sendiri belum pernah melihat uang 1 milyar pun. Seperti biasa Arkana berangkat bekerja, seperti tidak ada masalah apapun, pria itu terlihat santai menjalani aktifitas dan memasang wajah tampan dan mempesona. Yasmin tidak habis pikir dengan mental Arkana, yang katanya sakit kepala karena kurang istirahat dan kurang tidur, Arkana justru mengajaknya berhubungan. Bagi Yasmin itu adalah malam pertama karena tidak menguntungkan kapan ia pernah melakukannya, ia pikir Arkana sakit kepala karena memikirkan uang 7 triliun, nyatanya dia biasa saja. “Kamu melamunkan apa sih nak?” Tanya Meli mengagetkan Yasmin. “Ish, mami bikin jantungan aja.” Yasmin mengusap dadanya. “Ada apa? Cerita sama mami?” Kata Meli duduk menghadap putrinya. “Mami pernah melihat uang 7 triliun gak? Menurut mami uang 7 triliun itu untuk apa?” Katanya penasaran. M
Jam 20;22 malam, Yasmin belum juga pulang, keluarganya begitu khawatir karena ponselnya tidak bisa dihubungi. Arkana memerintahkan anak buahnya untuk mencarinya, namun sampai sekarang belum juga ada kabar.Salah satu dari mereka tidak ada yang tahu Yasmin ke luar rumah, dan ini untuk pertama kalinya asmin pergi sendirian setelah pulang dari rumah sakit.Mereka begitu khawatir karena Yasmin belum sehat total, terutama mengenai ingatan dan juga mentalnya. Aditya sudah menelpon kerabat, maupun saudara yang lain menanyakan putrinya dan tidak ada satupun dari mereka yang dikunjungi Yasmin, bahkan di rumah kakek dan neneknya juga tidak ada.“Bagaimana di makam si kembar, apa sudah mencarinya kesana?” tannya Meli kepada Arkana.“Tidak ada,” ujar Arkana. “Ya tuhan, kita harus mencarinya kemana lagi? kamu kemana nak?” ucap Meli frustasi.Sakit kepala Arkana semakin kuat, ia terus memijat kepalanya mencoba untuk menguatkan diri, otaknya terus berusaha memikirkan keberadaan Arkana. Kedua matan
“Kenapa mereka menatapku seperti itu?” bisik Yasmin.“Karena kamu cantik,” jawab Arkana. Pertama kalinya Yasmin ke kantor membuat para karyawan heboh dan penasaran siapa perempuan yang digandeng Arkana begitu mesra di hadapan mereka semua.Meskipun Arkana terbilang pimpinan baru mereka, tetapi pengaruh dan pesona Arkana begitu besar diperusahaan xxx, kurang dari satu tahun Arkana sudah membuat perubahan bagi perusahaan. Di ruangan, Yasmin di sediakan kursi di samping suaminya yang tengah bekerja, ia ikut memeriksa grafik laporan ekonomi yang ada di layar komputer suaminya. Tidak hanya itu, Yasmin ikut berpikir dengan keras cara membaca grafik tersebut sampai Arkana memeriksanya dengan teliti, kedua matanya mulai menyipit bergerak ke sana kemari melihat Arkana dan balik lagi melihat komputer. “Kenapa sayang, mulai bosan ya?” Kata Arkana tertawa kecil dengan gemas memeluk istrinya dari samping dan menciumi pipinya.Yasmin menganggukan kepala, dengan manja ia membalas pelukan Arkana
“Aku tidak menyangka kamu seorang tuan muda,” kata Yasmin menetap Arkana tanpa mengedipkan matanya. Keterkejutan Yasmin mengetahui Arkana setelah pembicaraannya dengan Angel dan dan Marcel, membahas dokumen yang dikirimkan daddy-nya yang memintanya untuk kembali menjadi tuan Muda keluarga Amijaya. Bahkan Amijaya menawarkan sejumlah uang untuk menyelesaikan biaya pinalti perusahaannya. Namun, Arkana menolaknya dengan alasan yang tidak bisa disampaikannya di depan istrinya.Arkana tidak ingin kejadian yang sudah berlalu terulang kembali, ataupun di ingat oleh Yasmin, karena baginya itu adalah mimpi buruk yang bisa membuat Yasmin akan membencinya. Cup. “Kamu pasti lelah ya, maaf.” Ujar Yasmin mencium pipi Arkana. Kedua mata Arkana terbuka, dengan cepat tangannya bergerak menahan tangan Yasmin yang akan menuruni ranjang, ia menarik pinggang istrinya sampai menindih tubuhnya. Yasmin mengerjapkan kedua mata menahan diri yang dengan kedua tangannya menempel di atas dada Arkana. “Aku p
Rencana Arkana untuk lembut di kantor bersama istrinya gagal karena kedatangan Emeli yang mengganggunya. Yasmin marah besar sampai tidak terkendalikan menyerang Emeli, mencakar dan menjambak rambutnya hingga rontok, yang jelas rambut Emeli berantakan dengan wajah merah dan baju acak-akan. Malam itu, Arkana berusaha menenangkan istrinya hingga meminta bantuan petugas untuk memisahkan Emeli. Keadaan Emeli membuat Arkana terkejut ternyata istrinya begitu tangguh, meskipun tubuh Emeli lebih besar darinya, justru Yasmin memenangkan pertarungannya dengan Emeli. Namun, kini Arkana harus menyelesaikan masalah yang lebih besar, karena Emeli menuntut istrinya ke pengadilan atas kekerasan yang dilakukan Yasmin yang membuat Emeli harus mendapatkan perawatan dokter. “Mami bilang apa? Jangan membuat masalah, lihat akibatnya. Perempuan itu menuntut kamu, dan membuat masalah suamimu semakin besar.” Ujar Meli memarahi putrinya. “Sudahlah Mam, tidak ada gunanya marah-marah. Semuanya sudah terjadi
"Tuan saya lapar, dari tadi saya dikurung di kamar tanpa makan dan minuman. Tidakkah itu sangat keterlaluan?" Ucap Yasmin dengan wajah cemberut menyilangkan kedua tangannya didada. Tuan Muda Arkana pewaris dari Amijaya menatap gadis berusia 22 tahun itu dengan tatapan datar. Yasmin semakin kesal, pasalnya sedari tadi pria di hadapannya telah menculiknya dan tidak mengatakan apapun, seperti… orang bisu. "Tuan saya lapar," rengek Yasmin menangis memegangi perutnya. Arkana berdiri dan berkata. "Ikut saya," singkatnya melangkahkan kaki membuka pintu kamar yang tadinya dikunci dari dalam. Dengan tubuh lemas Yasmin bangkit dari duduknya. Yasmin mengikuti langkah Arkana dengan kaki telanjang tanpa alas menginjak lantai mewah yang terbuat dari marmer, sehingga pantulan dari penampilan Yasmin tampak jelas. "Sebenarnya Tuan kenapa menculik saya? apa yang Tuan inginkan dari saya? Tuan kan sangat kaya raya." Cerocos Yasmin berusaha menyamakan langkah lebar Arkana. Yasmin mengepalkan