Beranda / Romansa / Gadis Pengganti / Belum Siap Menikah

Share

Belum Siap Menikah

Penulis: Rose Dreamers
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-11 22:41:55

Satu bulan yang lalu, Kamea mendapatkan pesan terakhir dari ayahnya. Sebuah kabar yang … entah, kabar ini baik atau malah sebaliknya. Yang jelas, kabar tersebut berhasil membuat pikirannya terganggu.

“Mia. Ayah rasa, ayah sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Untuk itu …,”

“Ayah bicara apa, sih? Udah ah, lebih baik ayah istirahat aja.” Kamea sengaja memotong perkataan yang hendak disampaikan oleh ayahnya.

Gadis belia yang baru berusia sembilan belas tahun itu menatap sendu wajah sang ayah yang sedang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Bahkan suara lelaki paruh baya itu sudah tidak terdengar jelas karena di mulutnya terpasang alat bantu pernapasan.

Kamea menghela napas panjang. Melihat ayahnya sakit seperti ini, membuat jantungnya terasa sesak dan sakit. Ia tak memiliki siapa pun lagi di dunia ini kecuali ayahnya setelah tiga tahun yang lalu ibu Kamea meninggal.

“Dengar. Kamea, jika nanti ayah sudah tidak ada, kamu harus ikut bersama paman Pradana, tinggallah bersama mereka.”

Ayah Arga menggenggam telapak tangan Kamea. Iris mata sendu itu berkilat, berusaha kuat di hadapan sang putri tercinta.

“Enggak, Ayah. Ayah gak boleh bicara seperti itu. Ayah pasti sembuh, Mia yakin itu. Jadi, jangan mengatakan hal-hal yang membuat Kamea sedih,” lirih Kamea.

Air mata itu luruh membasahi wajah putih mulusnya. Dadanya terasa sakit mendengar pesan ayahnya yang seolah akan pergi meninggalkannya sendirian. Kamea mengeratkan genggaman tangan ayahnya.

Dari balik respirator, samar Kamea bisa melihat senyum ayahnya. Senyum yang menghangatkan dan menguatkan. Namun entah mengapa, kali ini senyum itu terlihat menyakitkan.

“Ayah sudah membuat janji dengan paman Pradana saat ibumu sedang hamil waktu itu. Kami akan menjodohkan anak-anak kami bila mereka sudah dewasa.”

Ayah Arga menghela napas sebelum melanjutkan ceritanya. “Dan sekarang, ayah rasa sudah waktunya. Kamu sudah dewasa, begitupun dengan putra paman Pradana,” tuturnya.

Ayah Arga kembali menghela napas yang terasa sesak. Butiran cairan bening luruh dari sudut matanya. Tangan kurus itu segera mengusapnya, agar gadis belianya tidak melihat.

Dua hari setelah percakapannya dengan Kamea. Ayah Arga dinyatakan meninggal dunia. Meninggalkan putrinya seorang diri tanpa sosok yang selalu menyayangi dan mendukungnya.

Kamea mengusap cairan bening yang luruh dari kedua sudut matanya. Ia memeluk foto ayah Arga yang terpasang rapi dalam sebuah bingkai.

Lalu pikirannya tiba-tiba saja teringat pada kejadian siang tadi. Perdebatan kecil bersama Alif. Gadis belia itu tiba-tiba saja terkekeh pelan.

Seperti orang yang tidak waras. Baru saja bersedih dan menangis mengingat mendiang ayahnya. Lalu tiba-tiba terkekeh geli kala mengingat wajah datar Alif.

“Aku memang belum siap untuk menikah. Tapi kalau dapat suaminya yang ganteng kaya om Alif, aku mau aja,” gumamnya pada diri sendiri.

Bibir tipisnya mengulum senyum. Kamea membaringkan tubuhnya secara asal di atas tempat tidur. Iris mata hiitamnya menerawang langit-langit kamar dengan tangan yang masih mendekap foto ayahnya.

Bayangan wajah Alif yang dingin dan menunjukan kekesalan padanya saat ia sengaja menggoda lelaki itu. Entah, rasanya Kamea suka sekali membuat Alif merasa kesal seperti tadi. Dan nalurinya sebagai gadis yang usil meronta ingin terus melakukannya.

“Biar saja om Alif kesal. Dia terlihat lucu saat wajahnya sedang kesal seperti tadi. Lagian, siapa suruh om Alif tidak mengenaliku,” gerutu Kamea lagi berbicara sendiri.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dian
njir mia mantan gw yg blasteran suban wkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Gadis Pengganti   Ending

    "Mi, selamat, ya. Aku turut bahagia atas pernikahan kamu, semoga kalian bahagia." Abimanyu bersalaman dengan Kamea. Pemuda itu menatap lamat wajah gadis yang pernah dicintainya. Senyumnya masih sama, terlihat manis seperti senyum yang nampak saat pertama kali mereka bertemu. "Makasih, Bi. Semoga kamu juga cepat menyusul, ya." Abimanyu tersenyum kecut mendengar kalimat yang diucapkan oleh Kamea. Lantas kemudian pemuda itu menghela napas panjang. "Doakan saja, semoga bisa secepatnya," sahutnya lirih. "Hei, dilarang berlama-lama menatap istriku seperti itu!" Abimanyu langsung menoleh ke arah laki-laki yang ada di samping Kamea. Seperti biasanya suami dari sahabatnya itu akan selalu memasang wajah waspada setiap kali ia dekat dengan istrinya. "Ya, ya, ya! Aku tahu dan aku tidak akan merebutnya," sahut Abimanyu sambil tersenyum miring. Kemudian dia mel

  • Gadis Pengganti   Resepsi Pernikahan

    Malam ini suasana di kediaman Pradana terlihat sangat ramai. Rumah megah dan mewah itu didekor dengan sedemikian rupa sehingga terlihat gemerlap indah. Tamu-tamu penting mulai berdatangan satu persatu untuk menemui tuan rumah.Di dalam sebuah ruangan berukuran cukup luas seorang gadis sudah siap dengan gaun cantik berwarna putih tulang. Paras cantik itu semakin terlihat anggun dengan mengenakan sedikit polesan make up dari perias handal yang disewa oleh keluarga Pradama secara khusus.Gadis itu berbalik melihat ke arah pintu ketika tiba-iba seseorang membukanya dari luar. Kedua sudut bibir tipis itu tertarik ke atas membentuk senyum yang sangat manis menyapa sosok laki-laki yang sangat dicintainya sejak lama."Sayang, kenapa masih di sini? Ayok kita ke bawah. Para tamu sudah menunggu," ujar Alif kepada sang istri tercinta.Dia berjalan mendekati gadisnya dengan pandangan yang terpusat pada wajah sang

  • Gadis Pengganti   Berniat Untuk Pergi

    "Alif, kenapa kamu ada di sini? Kamea sama siapa?" Mama Anita yang baru saja tiba di rumah sakit tak sengaja berpapasan dengan putranya yang juga baru saja kembali dari luar sehabis membelikan makanan untuk Kamea. "Ma, aku habis membelikan makanan untuk Sanee. Tadi dia bersama Fely," sahut Alif sambil mengangkat kantung kresek di tangannya. Kedua bola mata Mama Anita membulat. Tak percaya dengan yang baru saja ia dengar. Putranya dengan mudah meninggalkan menantu kesayangannya berdua dengan Felysia, wanita yang sudah menyebabkan Kamea seperti sekarang ini. "Apa?! Kenapa kamu membiarkan wanita itu bersama menantuku? Gimana kalau dia menyakiti Kamea?" Mama Anita menggerutu geram atas kecerobohan putranya. Biar bagaimanapun Felysia adalah wanita yang sedang terobsesi cinta putra semata wayangnya yang saat ini sudah menikah dengan Kamea. Bila ia bisa nekad memaksa Alif untu

  • Gadis Pengganti   Cinta Tak Harus Memiliki

    Alif pergi ke luar untuk membelikan makanan untuk Kamea. Sebenarnya dia enggan pergi meninggalkan istrinya itu sendirian ditemani oleh Felysia. Tetapi belia itu memaksa, Alif terpaksa tetap pergi. Namun sebelum itu, ia terlebih dulu memperingatkan kepada Felysia untuk tidak berbuat macam-macam kepada istrinya.Suasana di dalam ruangan menjadi hening untuk beberapa saat setelah Alif pergi. Dua wanita berbeda usia itu terdiam mengumpulkan kata-kata yang hendak mereka bicarakan. Felysia berjalan mendekat dan duduk di kursi yang ada di samping ranjang Kamea."Gimana kedaaan kamu sekarang?" Setelah beberapa saat terdiam, Felysia membuka percakapan dengan menanyakan kabar Kamea."Sudah lebih baik," sahut Kamea singkat.Setelah itu suasana kembali menjadi hening untuk beberapa detik hingga Felysia kembali membuka percakapan untuk mengurai rasa canggung yang sedang melingkupi ruangan."U

  • Gadis Pengganti   Jangan Marah

    "Kamu gak ada yang mau ditanyakan sama, Mas?"Belia itu tak langsung menjawab. Dia memikirkan pertanyaan apa yang harus ia tanyakan kepada suaminya itu. Beberapa detik kemudian, Kamea menggelengkan pelan kepalanya sehingga menimbulkan gesekan di dada bidang Alif.Kedua sudut bibir tebal itu tertarik ke atas mengulas sebuah senyum. Lalu laki-laki berkulit putih itu mendesahkan napas di udara. Lembut tangan kekarnya mengusap kepala sang istri. Bersyukur dia tidak jadi kehilangan gadisnya.Entah, mungkin saja ia akan menjadi gila andai gadisnya itu pergi meninggalkannya. Memikirkan semua itu, Alif mengeratkan dekapannya. Dia benar-benar takut kehilangan Kamea. Beberapa saat kemudian, Alif merenggangkan tubuhnya dari tubuh Kamea."Kalau begitu, Mas yang ingin bertanya sama kamu. Boleh?"Kamea menatap dalam manik mata suaminya. Kedua alisnya saling bertautan hingga membentuk garis hal

  • Gadis Pengganti   Penjelasan

    Seorang laki-laki berparas tampan mengintip dari kaca pintu. Melihat sang istri tertawa lepas barsama sahabatnya. Manis, cantik dan ... menggemaskan.Dia menghela napas panjang. Kemudian, tawa itu seolah menular padanya. Kedua sudut bibir laki-laki itu tertarik ke atas membentuk senyum."Kau, mau sampai kapan berdiri di sini?"Alif terlonjak kaget mendapati Doni sudah ada di hadapannya. Entah sejak kapan sahabatnya itu sudah ada di sana. Seingatnya, baru saja laki-laki berkaca mata itu masih tertawa ria di dalam bersama Kamea."Temui istrimu dan selesaikan semuanya sekarang. Kamu benar-benar tidak ingin kehilangannya, bukan?" ujar Doni lagi.Kedua bola mata berlensa cokelat itu membulat. Tentu saja dia tidak ingin kehilangan gadisnya.Alif menghela napas panjang dan menghembusiannya secara perlahan. Iris matanya menoleh ke arah gadis yang saat ini sedang bersandar di tempat tidur sambil memainkan ponselnya.Kemudi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status