Share

BAB 44. BRAIN DAMAGE

Jovan memandangi Albin yang duduk di seberangnya. Benaknya penuh dengan segala kekhawatiran. Meski begitu ia tidak bisa menolak permintaan Albin. Ia tak sampai hati membuat sinar kekecewaan hadir di dalam mata Albin yang indah.

“Jadi gimana kamu mau buat surat perjanjiannya sekarang?” Jovan meneliti istrinya lebih dalam. Sepuluh hari tidak bertemu membuat hatinya dipenuhi sukacita melihat Albin. Meski di saat yang sama dia merasa gundah dengan keinginan tidur bersama yang diutarakan sang istri. 

“Gak sekarang juga gak papa. Santai!” Albin tersenyum. 

“Nanti pas aku ada waktu aku buat sendiri,” ujar Jovan tanpa beban. 

“Loh tumben? Biasanya nyuruh Tasya?” kata Albin dengan nada sindiran. Ia ingat bagaimana Jovan membuat aturan aneh bahwa dirinya tidak boleh menghubungi suaminya, cukup sampaikan lewat Tasya saja. 

“Kali ini gak. Biar ini hanya antara kamu sama aku aja. Gak boleh ada yang tau” jawab Jovan diplomatis. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status