Share

Bab 18 Doa Pengharapan yang Buruk

Farzana terus berlari menuju rumahnya yang tinggal beberapa langkah lagi. Tak dihiraukan Boim yang terus memanggil namanya seraya mengejar tanpa mengenal lelah. Gadis ikut kian mempercepat langkahnya karena pintu gerbang rumah hanya berjarak 100 meter lagi. Namun sewaktu tangan si gadis hendak membuka, buru-buru Boim langsung mencekalnya dari arah belakang.

Ia tarik pergelangan tangan kanan Farzana memutar sehingga membuat tubuh sang gadis menghadap langsung ke arahnya. Kemudian tangan kiri pria itu ia lilitkan di pinggang sang gadis dan mendorongnya agar tubuh keduanya kian mendekat tanpa jarak.

Memang benar tidak ada jarak yang memisahkan. Bibir mereka saja hampir mengecup kalau saja Farzana tidak keburu memalingkan wajahnya ke arah kiri. Dalam posisi yang berdekatan sekarang ini, baik Boim maupun Farzana tampak gugup satu sama lain. Sang gadis tak berani menatap mata Boim karena takut akan khilaf seperti kejadian di taman kompleks tadi. Akan tetapi berbeda dengan Boim. Pria itu
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status