공유

Bab 17. Salahku Apa Sebenarnya?

Teriakan bersuara lantang itu membuat Djuwira tak bergeming. Dia hanya menatap jalanan beraspal yang kini menjadi tempat rubuhnya tubuh akibat ditarik oleh pria asing yang membentaknya keras.

"Apa yang kulakukan? aku juga tidak tahu. Yang aku tahu dengan mati bisa meringankan beban hidupku," jawabnya sembarangan juga dengan tatapan kosong.

Pria itu bertopang tangan ke pinggang, lalu satu tangannya ia ubah ke kepala. Wajahnya penuh rasa kesal. "Kau hanya akan menambah beban bagi orang lain bila kau mati!" pekiknya geram.

Djuwira perlahan semakin merunduk. Tunduk dan kedua tangannya menyentuh bumi. Tangisan pun pecah, lalu ia bertingkah seperti anak kecil. "Kenapa kau tolong aku?!" protesnya.

"Tidak waras! bundir bukan jalan satu-satunya! kau ingin mengakhiri hidup yang sebenarnya masih panjang, begitu? menyusahkan Tuhan saja!" tandasnya dengan jelas, lalu giginya merapat.

"Kau tidak tahu apa-apa tentangku. Pergi dan jangan hiraukan aku!" sahut Djuwira tanpa ingin melihat wajah si pelin
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status