Share

Bab 39. Teror Sampai Malam

Djuwira merasa tegang mendengar nama itu. Dia ingat betul bagaimana Andre sering membuatnya merasa tidak nyaman dengan ejekan-ejekan kasarnya tentang tompel. Namun, dia mencoba untuk tetap tenang.

"Dia ada di dalam? Terima kasih, Pak," jawab Djuwira singkat sambil mencoba menutupi kecemasannya.

Pria itu mengangguk pelan, memahami situasinya, lalu kembali ke posnya dengan wajah yang masih memancarkan kekhawatiran. Dengan langkah-hati, Djuwira masuk ke dalam rumah.

Di dalam, suasana terasa berbeda.

Djuwira bisa merasakan ketegangan atmosfer sekitar. Andre duduk di ruang tamu dengan sikap yang terlihat agak gelisah. Ketika mata mereka bertemu, Andre tersenyum pahit.

"Hei, Lu masih di sini?" tanyanya dengan nada yang agak kasar.

Djuwira menelan ludah sebelum menjawab, mencoba menenangkan dirinya sendiri. "Iya, Kak. Pak Key belum pulang, dia pergi ke kantor lagi."

Andre mengangguk, tapi ekspresinya masih gelisah. "Gua butuh uang, Dju. Bisa Lu pinjami Gua sedikit?"

Meskipun hatinya tidak n
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status