Share

Ciuman Pagi

Nindya cemburu saat mendengar pengetahuan Elang tentang urusan yang biasanya dibicarakan oleh pasutri tersebut. Kepalanya dipenuhi bayangan Elang berada di kamar bersama perempuan-perempuan seperti Vivian. Kenapa hal seperti itu jadi begitu sulit diterima Nindya? Bukankah gaya pacaran anak muda sekarang memang demikian?

"Ya, sepertinya begitu. Aku sedang tidak subur waktu itu, jadi kamu nggak perlu khawatir!" Nindya membalas tatapan Elang dengan ekspresi datar lagi. "Kita makan sekarang saja, keburu dingin semua nanti!"

"Aku berharap kamu hamil,” kata Elang cuek. Menyembunyikan keterkejutan karena ucapannya sendiri. Elang bahkan tidak menyangka kalau kata-kata yang terucap spontan itu mampu membuat hatinya berdesir.

Bukankah Elang cukup tolol dengan harapannya? Karena jika Nindya hamil, Elang sudah pasti menikahinya. Dan menjadi seorang ayah di usia muda?

“No! Never!” timpal Nindya sarkas.

“Jadi kamu memang tidak ingin aku bertanggung j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status