Randy kesal karena keputusan kedua orangtuanya yang malah tidak akan memberikan warisan padanya.
"Sial!" Maki Randy yang benar-benar merasa kesal. Virna melihat kearah Randy yang sedang frustasi, entah kenapa dia malah kepikiran untuk menghampir pria itu. "Sudah merasa kalah Tuan Muda?" tanya Virna yang kini sedikit menertawakan semuanya. Randy menatap kearah Virna yang tidak jauh dari tempatnya berada. Entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang sulit untuk dia tebak selanjutya."Apa kamu ke sini ingin menertawakan aku hah!" ketus Randy yang benar-benar merasa kesal. Sekarang bahkan dia tidak tau harus melakukan apalagi setelah ini. Padahal dia sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk dirinya saat ini."Tentu saja, Tuan Muda sudah berani munuduhku dan sekarang aku akan menertawakan kamu."Virna memberanRandy mendekatkan wajahnya pada Virna, melepaskan sentuhan itu dengan perlahan, dia benar-benar tidak menyangka ketika semua yang dia lakukan pada Virna sekarang.Tubuhnya malah tidak bisa melepaskan dirinya dari Virna. Randy tersenyum sedikit lalu kini melihat kearah Virna yang berusaha untuk berontak."Kurang ajar kau Randy! Aku membencimu."Randy melepaskan semua kain yang dia gunakan, dia benar-benar merasa kesal atas semuanya. Benar-benar tidak pernah dia duga kalau semuanya jadi begini."Kamu adalah orang yang jahat."Randy tau kalau semuanya pasti akan terjadi, sekarang dia akan melakukan sesuatu untuk Virna. Entah dia merasa gairahnya muncul ketika dia dekat dengan Virna. Berbeda ketika dia bersama dengan Randy."Kau tidak tau apa yang sudah terjadi denganku, jadi menyingkirlah."Usaha yng dilakukan oleh Virna untuk mendorong Randy rasanya sia-sia, dia sudah berus
Randy bangun dari tidurnya dan sudah tidak menemukan Virna di samping dirinya. Mungkin wanita itu sudah pergi, pikir Randy.Randy juga nampak tidak peduli, yang dia pikirkan saat ini adalah tentang Windi, dia tidak bisa menikah dengan kakasihnya.Ponsel Randy berdering dan Randy langsung mengambilnya. Dia melihat siapa orang yang menghubunginya yang tenyata adalah Windi."Hallo Windi.""Bagaimana? Apa kamu sudah bisa menikahi aku?" tanya Windi yang terdengar antusias sekali."Iya aku akan menikahi kamu dalam waktu dekat.""Kamu serius? Wah terimakasih banyak Randy. Kamu memang pria yang sangat baik sekali.""Iya sama-sama."Randy mengatakan itu saja tanpa mengatakan kalau dia memang tidak akan menggunakan harta dari ayahnya.Dia jadi paham atas semuanya, sekarang dia jadi tau mana yang akan dia ambil. Jika memng dia harus keluar dari rumah ini
Randy sudah memberikan semua fasilitas pemberian dari kedua orangtuanya. Dia merasa puas karena apa yang dia mau sudah bisa dia raih."Aku akan meninggalkan rumah ini.""Hati-hati," gumam Tyas yang melihat Randy pergi.Gutasv yanh ada di tempat ini hanya melihatnnya dengan sekilas saja. Sekarang dia tau mana yang harus dia ambil selanjutnya."Buktikan semuanya."Randy mengatakan itu sambil tersenyum dengan sekilas saja. Entah kenapa dia malah merasa tidak tahan atas semuanya.Randy mengambil koper yang dia gunakan, entah kenapa dia melirik kearah jendela, dia malah melihat Virna yang ada di tempat ini. Dia paham atas semuanya jadi lebih baik.Sekarang dia paham apapun yang dia mau sudah jadi sempurna. Waktu yang akan membuktikan semuanya jadi lebih baik."Wanita itu masih ada di tempat ini," gumam Randy ketika melihat Virna yang ada rumahnya. Bukannya wak
Randy terdiam memikirkan apa yang sudah terjadi padanya. Dia sudah memutuskan untuk mendiri tanpa bantuan dari ibunya. Sekarang dia sudah paham dengan apa yang sudah terjadi."Aku akan paham jika memang sudah jadi yang terbaik."Randy mulai tinggal di rumah yang memang bisa dibilang sederhana. Dia melakukan ini demi memperjuangkan cintanya terhadap Windi.Randy mengambil ponselnya dan melihat ada pesan dari Windi yang meminta dia untuk bertemu. Tentu saja dia akan mengabulkan permintaannya."Aku akan segera ke sana Windi.""Aku tunggu."Akhirnya Randy memutuskan untuk naik taksi dan dia memutuskan untuk bertemu dengan kekasihnya itu. Dia yakin dengan begini akan jadi lebih baik.Hingga tak berapa lama dia sudah berada di tempat yang memang dia ada dan entah kenapa dia bisa tau apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Randy kini sudah berada di depan rumah Windi dan dia mengetuk pintu rumah itu dengan
Randy memohon kepada Windy yang memang ingin membatalkan semuanya. Wanita itu tidak mau menikah secara sederhana. Apalagi sekarang Randy sudah tidak punya apapun juga."Aku tidak mau menikah dengan kamu!" Windy berkata dengan ketus ketika dia yang tau kalau Randy sudah jatuh miskin."Jangan harap kamu bisa menikah dengan anakku ketika kamu yang sudah jatuh miskin. Kamu pikir aku mau menikahkan anakku denganmu setelah kamu yang sudah tidak bisa menyuntikan dana untuk perusahaanku lagi," usir Mulani para Randy."Oh jadi selama ini Tante mau menikahkan Windy denganku hanya karena untuk suntikan dana ke perusahaan Tante saja?" marah Randy yang tidak terima atas senuanya.Dia sudah tau sekarang jika memang ibunya Windy hanya memanfaatkannya saja. Beruntung dia tidak jadi menikah dengan Windy."Kalau Iya kenapa hah? Kamu sudah tidak berguna lagi! Lebih baik sekarang kamu pergi dari ini!" usir Mulani pada Randy.
Virna berulang kali mencobanya dan entah kenapa dia sedikit takut untuk melihat hasilnya nanti. Semoga saja apa yang dia takutkan itu tidak benar. Pokonya dia akan membuktikan semuanya sendiri nanti. Dia bahkan tidak menyadari apa yang sudah terjadi dengan dirinya sekarang. Dia akan membuktikan semuanya sendiri nantinya. "Gak mungkin, aku pasti salah lihat." Virna menggelngkan kepalanya ketika dia yang membaca pesan ini dan entah kenapa dia sekarang malah merasa kesal. Dia tidak tau kenapa semuanya malah jadi ribet. "Kenapa harus garis dua." Virna harus menerima kenyataan sekarang, kenapa dia sampai ceroboh seperti ini. Sekarang dia harus melakukan apa? Randy pasti akan menikah dengan Windy dan pria itu juga tidak mungkin akan bertangung jawab pada dirinya. Sekarang dia yang malah merasa kesal sendiri jika sudah seperti ini. "Aku jadi kesal sendiri." Dia hanya bergumam dengan pelan dan tidak tau te
Virna berjalan menuju tempat di mana Tyas berada saat ini. Dia akan meminta izin untuk berhenti bekerja di tempat ini. Apalagi kedoknya sudah ketahuan oleh Gustav. Selama ini Virna yang sudah salah menuduh keluarga ini yang sudah membunuh ayahnya. Tapi ternyata bukan mereka. "Permisi Nyonya." Virna berbicara dengan sopan pada Tyas yang memang tidak jauh dari tempatnya berada. Semoga saja dia punya titik terang yang baik dan sekarang dia bisa menyelesaikan semuanya. "Iya, ada apa Virna?" tanya Tyas ketika melihat ada Virna datang padanya. Dia sendiri merasa heran dengan kehadiran Virna yang datang menghampiri dirinya. "Saya ingin meminta izin untuk berhenti berkerja di rumah ini." Tyas menatap Virna dengan pandangan yang sulit sekali untuk diartikan. Dia tersenyum dengan tipis lalu melihat ada sesuatu yang aneh. "Apa kamu keluar dari ini karena sudah tidak ada Randy lagi di sini?" Virna terd
Randy benar-benar kesal dengan Windi yang memang tidak memilih dirinya. Sekarang dia sudah sadar kalau memang Windy bukanlah wanita yang baik yang seperti dia kira. Randy bertekad akan meminta maaf kepada orangtuanya atas apa yang sudah dia lakukan. Dia berjalan menuju kearah rumah yang sejak kecil dia singgahi. "Untuk apa kamu datang ke sini lagi hah?" "Aku minta maaf Pah, mah, ternyata benar apa yang kalian katakan kalau memang Windi itu hanya ingin hartaku saja." Randy mengatakan itu setelah dia dicampakkan. Tyas yang mendengar itu malah tersenyum dengan menang, akhirnya anaknya akan sadar atas apa yang sudah terjadi sekarang. Dia sedikit merasa lebih lega. "Apa sekarang kamu sudah sadar kalau memang Windy itu bukan wanita yang baik untuk kamu," ketus Tyas. "Iya mah. Aku sudah sadar sekarang. Wanita itu hanya menginginkan hartaku saja." Randy menundukkan kepalanya menyesali. Apa yang sudah terja